13

145 31 0
                                    

Sehari setelah Audrey mengetahui bahwa ada kanker didalam tubuhnya ini ia menjadi banyak diam. Sejujurnya, Audrey juga takut akan hal ini namun ia berusaha tidak terlihat takut demi Andra.

"kak Odey!! Ayo makaan!!" teriakan adik tiri Audrey yang berusaha mengetuk pintu kamar Audrey.

Audrey berjalan menuju pintu kamarnya dan menjahiki adiknya. "tadi ada suara deh tapi ko gak ada orangnya ya." ledek Audrey.

"ihh kak Odey!!" teriak Karin, adik tiri Audrey.

"ahaha ampun," keluh Audrey karna kakinya dipukul pelan oleh Karin.

"turun yuk." ajak Audrey dan adiknya itu lamgsung menggenggam tangan sang kakak untuk menuju meja makan yang ada di bawah.

Dimeja makan terlihat Andra dan Shani yang merupakan ibu tiri Audrey.

"tante mama masak apaaa?" tanya Audrey kepada Shani yang sedang menyiapkan lauk.

"Audrey.." tegur Andra karena Audrey masih memanggil Shani dengan sebutan tante mama.

"gapapa mas, emng ciri khas Audrey." jawab Shani.

"mama masak makanan favorite Audrey," jawan Shani, "pasta." sambungnya.

"WAAAA." balas Audrey senang, "Audrey suka banget carbonara buatan tante mama." sambung Audrey antusias.

Shani menaruh spaghetti aglio e olio buatannya dipiring Audrey. "tapi kali ini mama masak aglio e olio, gapapa kan?" tanya Shani.

"gapapaa tante mama, Audrey pemakan segala." jawab Audrey ngaur.

Suasana ruang makan kali ini samgat hangat, mereka dapat berkumpul lagi. Mereka jarang bisa berkumpul bersama karena Audrey memilih untuk tinggal di apartment sendiri. Awalnya, Andra menolak untuk Audrey tinggal di apartment sendiri, namun Audrey dengan beribu alasan dan keras kepala sang anak pertama itu mampu membuat Andra mengizinkan agar Audrey tinggal sendiri.

✨✨✨

Hari ini, Audrey kembali ke kampus yang sudah hampir seminggu ia tak kunjungi. Namun bukan ke kelas melainkan kakinya berjalan menuju cafe milik Leo.

kriing

Bel diatas pintu cafe berbunyi jika ada yt membukanya.

"selamat dat-" ucapan Leo terhenti saat melihat Audrey.

Audrey dengan perasaan yang tak enak karna hampir seminggu tak mengunjungi Leo.

"lo ngapain? Gue udah pecat lo ya." tutur Leo.

"sorry Le." jawab Audrey.

Leo mengajak Audrey untuk duduk.

"lo harus kemo dan jaga makan, awas lo masih jajan aneh-aneh." ucao Leo.

Audrey terkejut, bagaimana Leo bisa mengetahuinya.

"ko lo tau?" tanta Audrey.

"dari bokap lo lah, lebih tepatnya gue nguping obrolan bokap gue sama bokap lo." jawan Leo.

"gak akan gue kasih tau siapa-siapa." sambung Leo seakan ia tau ucapan Audrey yg akan di lontarkan.

Audrey menatap Leo percaya. Lalu menganggukan kepalanya.

kriiing

Pintu cafe kembali terbuka. Kali ini wanita dnegan tubuh tinggi langsung dengan kulit putih dan rambut yang sedikit coklat bak model.

"gue layanin dulu." pamit Leo yang dibalas anggukan oleh Audrey.

Audrey yang hanya duduk sambil menatap sekelilingnya merasa bosan, jadi Audrey berjalan menuju tempat Leo yang sedang membuatkan pesanan.

Thank you, Aidan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang