28

164 17 5
                                    

haiiiii, how's your guys weekend? semoga menyenangkam yaa~~

happy reading~~~

Minggu ujian akhir semester di kampus Audrey sudah hampir selesai, kali ini plajaran yang Audrey suka yaitu research methods. Audrey suka karena ia akan satu kelas dengan Aidan di palajaran ini. Ah dasar libra satu ini sangat gengsi untuk mengakui perasaan bahwa ia masih membutuhkan Aidan.

Berbicara tentang Aidan, kini hubungan Audrey dan Aidan susah membaik walaupun belum bersama kembali, ya mungkin masih butuh proses untuk ke hal itu.

Audrey melihat kanan kiri mencari Aidan namun nihil, ia tak menemui Aidan bahkan batang hidungnya pun tidak. Audrey sedikit khawatir karna ujian akan segera dimulai.

Terdengar suara langkah kaki mendekat seperri sedang berlari, Audrey melihat kearah pintu dan mendapatkan Aidan yang sedang didepan pintu kelas untuk masuk sambil mengatur nafasnya.

"Aidan cepet cari tempat duduk." perintah dosen.

Aidan yang masih mengatur nafas itu hanya mengangguk mengiyakan perintah dosen tersebut. Tanpa pikir panjang, Aidan meminta lelaki samping Audrey pindah ke tempat lain agar Aidan bisa disamping Audrey.

"ko telat?" tanya Audrey.

"semalem mimpiin kamu, jadi gak mau bangun. Eh malah telat." balas Aidan.

Jantung Audrey berdebar mendengar ucapan Aidan. Dasar lelaki gemini ini. Mudah membuat siapapun tersipu dengan ucapan manisnya.

Dosen dan asistem dosen yang bertugas membagikan lembaran soal seerta lembar jawaban ujian. Satu persatu me ndapatkan lembaran kertas tersebut termasuk Aidan dan Audrey. Mereka membaca soal tersebut dengan pelan dan mulai mengerjai dengan waktu yanh diberikan hanya dua jam lamanya.

Menit pertama mengerjai soal ujian di hiasi dengan sunyi dari ruangan kelas, menuju menit akhir, mulai sedikit banyak bisikan tang berusaha mendapatkan jawaban dari teman sebelahnya.

Belum sampai dua jam, Aidan sudah merenggangkan otto tangannya dan leher karna pegal menulis dan menunduk membaca soal. Aidan memang bukan mahasiswa yang rajin belajar, namum ia memiliki otak cerdas yang mampu memahami materi hanya dengan sekali membaca. Maka dari itu di kesibukan Aidan berorganisasi ia tak akan ketinggalan materi karena Aidan pasti mampu mengejarnya.

"baik anak-anak kumpulkan sekarang dan kalian bisa keluar kelas." ucap dosen tersebut.

Banyak mahasiswa yang langsung menuju meja dosen untuk mengumpulkam ujiannya, namun tak sedikit yang malah menghampiri temannya untuk mencocokam jawaban sebebtar.

"ini ujian terakhir kan?" tanya Aidan yang dibalas anggukan oleh Sheila.

Keduanya berjalan menuju kantin karena teman-temannya yang lain pasti sudah menunggu di kantin. Di koridor menuju kantin, Aidan mencoba untuk merangkul Audrey namun gagal karena Audrey yang melangkah dengan cepat membuat Aidan sulit merangkul.

"Dan!" teriakan perempuan dari belakang membuat Aidan menoleh kebelakang, begitupun Audrey.

"gak rapat BEM lo?" tanya perempuan itu.

"anjir lupa! Yaudah gue nyusul." tutur Aidan.

"aku rapat BEM dulu, kamu duluan aja ya? Nanti aku nyusul." ucap Aidan kepada Audrey. Belum Audrey menjawab, Aidan langsung berlari dengan perempuan yang bernama Alana menuju ruang BEM.

Audrey melihat punggung keduanya makin menjauh, tampa Audrey sadari ia membuang nafas gusar ntah mengapa.

"dari dulu kan juga udah sibuk BEM." batin Audrey.

Thank you, Aidan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang