haloooo guys, maaf kemarin gak sempet up🥲
ini hampir 2000 words smeoga kalian gak bosen.. jangan lupa vote dan comment ya maaci🫶🏻
Happy Reading~
Audrey sedang duduk di kursi busway sambil memandang pemandangan Jakarta pada sore hari. Audrey rindu dengan hobi-nya yang satu ini. Mengelilingi Jakarta menggunakan transportasi umum.
Transportasi umum di Jakarta sekarang ini sangat mudah di akses bahkan sekarang banyak orang yang lebih sering menggunakan transportasi umum karna nyaman dan bersih.
Buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring berada di tangan Audrey, lembar demi lembar ia baca. Mata yang fokus ke buku dan telinga yang tertutup headphone tanpa lagu hanya agar tidak ada yang mengajak Audrey berbicara. Keadaan seperti ini membuat Audrey nyaman bahkan sampai Audrey tak sadar bahwa ia sudah di halte trakhir.
Audrey menurunkan headphone dan berjalan menuju keluar busway. Tak lupa berterimakasih kepada sang driver.
"makasih pak." ucap Audrey dengan menaruh kartu dialat dekat supir sebagai alat pembayaran kemudian turun.
Audrey berjalan menuju Halte sebrang tentu saja untuk kembali menuju halte terdekat dengan apartemennya. Mungkin kegiatan Audrey ini terdengar sangat membosankan. Namun, dengan kita mengelilingi sekitar kita membuat kita tersadar dengan kehidupan yang ada. Tak jarang Audrey melihat pengemis yang sedang bercanda dengan anaknya. Dari situ Audrey belajar bahwa kita tidak memiliki batasan untuk bahagia. Keadaan apapun jika bersama orang terkasih akan terasa tetap bahagia.
Audrey menyebrang melewati tangga penyebrangan. Di tangga tersebut tak sedikit penjual yang memnjejerkan dagangannya. Audrey yang memiliki rasa iba tinggi juga selalu membeli barang itu. Contohnya seperti bapak di depan Audrey, dengan baju yang terlihat usang ia duduk menyender sambil mengipas-ngipas menggunakan topinya seakan menunggu pembeli yang ingin membeli dagangannya.
"pak, mau tissue-nya satu." ucap Audrey dengan setengah duduk agar posisinya setara dengan sang penjual.
"boleh neng," jawab penjual. "minumnya sekalian neng?" sambung penjual smabil menawarkan dagangannya yang lain.
"boleh pak, air mineral aja satu." jawab Audrey.
Pedagang itu memberikan sebotol air mineral yang baru saja diambil dari kotak berwarna merah yang berisikan es batu. Audrey melihat ada sekotak susu strawberry favoritnya, tanpa pikir panjang Audrey meminta pedagang untuk memasukan susu kotak tersebut didalam kantong belanjaanya yang berisikan tissue dan air mineral.
"makasih pak." ucap Audery sambil memberikan uang sesuai total belanjaan tersebut.
Sang pedagang pun menjawab dengan tulus, "terimakasih kembali neng." tak lupa dihiasi senyum tulus dari pedagang tersebut.
Audrey kembali berjalan dengan tas menggantung di sebelah pundaknya dan headphone yang sekarang ia pindahkan ke lehernya. Audrey duduk di halte sambil menunggu transjakarta dengan nomor sesuai tujuannya. Ia memandangi langit yang hampir gelap, Audrey menghela nafas dan memejamkan matanya sambil merasakan angin sejuk sore di Jakarta.
Audrey melihat ponselnya, sudah banyak pesan masuk dari Aidan. Aidan benar-benar berusaha mengembalikan hubungan mereka. Namun ntah mengapa Audrey merasa berat, seperti ada yang mengganjal dan ia masih ragu untuk bisa bersama Aidan.
Aidan's Calling
Tertulis nyata di ponsel Audrey, ia mengangkat panggilan tersebut dan memasang headphone agar suara Aidan dapat terdengar jelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, Aidan.
FanfictionAudrey, perempuan dengam hidup yang tak begitu menarik, hanya menghabiskan waktu dengan menontom drama korea juga ditemani camilan. Audrey bertemu dengan seorang laki-laki yang hidupnya berkebalikan darinya, Aidan. Pertemuan mereka dimulai dari acar...