26

110 18 2
                                    

selamat hari sabtu guys!

Happy reading~~

Aidan melihat Sheila jalan dengan lelaki yang postur tubuhnya tak asing dimatanya, Sheila terlihat hanya menduduk. Aidan langsung memegang tangan Audrey kembali dan berlati menuju Sheila.

Namun sayang, lelaki itu langsung masuk mobil dan meninggalkam Sheila yang menunduk smabil menangis.

"Sheila?!" teriak Audrey yang sadar bahwa Sheila menangis langsung memeluknya.

"dia siapa?" tanya Aidan to th point.

Audrey menahan Aidan, karena Audrey tau jika sedang menangis ia tidak bisa menjawab pertanyaan.

Aidan khawatir adiknya itu kenapa-kenapa. Ia tak mau trauma Sheila terulang kembali. Ketiganya pun langsung memutukam untuk menuju apartment Audrey menggunakan taxi online.

Di dalam taxi online Aidan ters bertanya kepada Sheila namun sheila enggan membuka mulutnya dan hanya memeluk Audrey sambil mengeluarkan air mata.

Audrey sudah memberi peringatan kepada Aidan untuk tidak selalu bertanya kelada Sheila karena posisi mereka sedang berada didalam taxi online.

Supir taxi itu hanya diam dan sesekali melihat kebelakang dari kaca untuk melihat keadaan dibelakang.

Sesampainya di apartemen Audrey, Sheila tak melepaskan pelukannya sampai membuat Audrey sulit berjalan. Namun Audrey tak menegur karena ia tau pasti Sheila tidak ingin memperlihatkan wajahnya yang merah akibat menangis di depan banyak orang.

Audrey memberikan kode kamarnya agar Aidan yang memencet kode tersebut. Aidan pun langsung mengikuti arahan dari Audrey dan pintu terbuka.

"udah sekarang lo cerita lo kenapa." pinta Aidan begitu mereka berada di dalam apartemen.

Sheila masih diam tak mau menjawab.

"apa susahnya ngomong si? Gak bisa ngomong lo?" ucap Aidan sedikit menaiki nada suaranya.

Aidan seperti itu karna khawatir adiknya mengalami hal yang berat.

"Dan, gak semua orang bisa langsung luapin apa yang dia rasain kaya lo ya." balas Audrey dengan tatapan sedikit kesal karena Aidan meminta Sheila untuk bercerita saat itu juga.

Aidan yang merasa ucapan Audrey ada benarnya langsung menarik nafas gusar. Sedangkan Audrey tetap disamping Sheila mengusap pundak Sheila berharap usapan itu membuat Sheila sedikit tenang.

"gapapa gak cerita sekarang, tenangin diri dulu aja." tutur Audrey, "mau nginep disini dulu?" tanya Audrey yang dibalas anggukan oleh Sheila.

"yaudah lo disini, gue juga disini." ucap Aidan yang mendapatkan tatapan tajam dari sang pemilik apartemen.

"ya biar aku jagain kalian." elak Aidan dengan tatapan memohon kepada Audrey.

Audrey yang luluh dengan tatapan itu langsung mengiyakan pernintaan Aidan. Sedangkam didalam hati Aidan ia senang bukan main karena busa bersama Audrey diwaktu yang lama.

Audrey dan Sheila masuk kekamar utama, sedangkan Aidan duduk di sofa dengan tv yang menyala. Sambil sesekali melihat ke pintu kamar utama berharap Audrey keluar kamar.

Satu jam sudah Aidan berada di depan tv dengan kartun shincan yang ia pilih untuk tontonannya. Dengan wajah serius Aidan memnonton kartun favoritnya, tiba-tiba terdnegar pintu kamar utama terbuka dan Aidan langsung mematikan tv tersebut.

"ko dimatiin?" tanya Audrey.

"udah ngantuk aku." elak Aidan.

"emang kartun shincan masih ada ya malem-malem gini?" tanya Audrey memancing Aidan.

Thank you, Aidan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang