hulaaa!! Jangan lupa vote sama komen ya gais, maaciw🫶🏻
happy reading✨
Sudah 3 hari Adhisti menginap di apartment Audrey, dan sudah 3 hari juga keduanya tak berkuliah hanya didalam apartment hanya menonton dan memanggil perawatan diri ke apartemennya.
"gue harus parttime ini, apa gak Leo bakalan ngamuk." tutur Audrey.
"gue udah chat Leo bilang lo sakit," jawab Adhisti, "lagian lo ngapain si segala matiin handphone? Berharap bakal dicariin?" sindir Adhisti.
Mendengar jawaban Adhisti, Audrey hanya melempar bantal kecil yang ada di dekatnya kearah Adhisti.
"gue cabut dulu ah, nyokap gue nyariin ntar. Gak kaya nyokap lo." ledek Adhisti.
"anjir ya lo!" balas Audrey.
Keduanya memang sudah terbiasa bercanda seperti itu karna mereka sudah dekat dan tak akan sakit hati.
"bye!" pamit Adhisti dan langsung keluar tanpa perlu Audrey antar.
tring..
suara pintu tertutup.
triing..
suara pintu kembali terbuka.
Audrey mengerutkan dahinya bingung dan berjalan menuju pintu masuk
"kenapa balik lagi Dhis? Kangen lo sam-" mulut Audrey kaku melihat seseorang didepan pintunya.
Aidan.
"lo gapapa?!" tanya Aidan sambil memegang pundak Audrey sambil melihat kondisi Audrey.
"kata Julio lo jatoh dari eskalator di apartment lo." smabungnya.
"lo khawatir?" tanya Audrey dengan nada datar.
"lo nanya gitu? ya iya lah gue khawatir! lo juga gak bisa dihubungin 3 hari." jawan Aidan.
"nunggu gue jatoh dari eskalator dulu ya baru nyamperin?" tanya Audrey.
"gak gitu," jawab Aidan "gue lagi ngurus proker, jadi jarang pegang handphone, sorry." sambungnya.
"see? lo bukan prioritas dia jadi lo gak boleh gampang geer!" batin Audrey.
"tapi lo gapapa? kaki lo keseleo gak? lo siap-siap terus kita ke tukang urut langganan keluarga gue biar kaki lo gak keseleo." tutur Aidan.
"apartment gue gak ada eskalator, lo di bohongin Julio." balas Audrey.
Aidan diam mencerna, "anjir ya Julio! lagian apartment mana yang ada eskalatornya?!" keluh Aidan.
Audrey hanya senyum kecil, ia senang bisa melihat Aidan dan ia tau bahwa Aidan mengkhawatirkannya, namun Audrey sedikit kesal dengan ekspetasi yang sudah ia buat terhadap Aidan.
"yaudah, gue udah terlanjur disini. Mau keluar gak?" tanya Aidan.
Audrey menggeleng.
"movie marathon? ntar gue order pasta." tanya Aidan.
Audrey menggeleng.
"main timezone?" tanya Aidan.
Audrey yang sangat suka menghabiskan wkatunya di timezone hampir mengiyakam ajakan Aidan.
"gue lagi gak mood ngapa-ngapain." balas Audrey.
"lo menjauh dari gue?" tanya Aidan.
"kenapa harus menjauh?" tanya Audrey.
"gapapa, lo lebih pendiem dari biasanya aja. Lo sakit?" tanya Aidan.
Audrey menggeleng.
Aidan menghela nafas gusar karna bingung ia harus bagaimana karena ia belum berpengalaman dengan wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, Aidan.
FanficAudrey, perempuan dengam hidup yang tak begitu menarik, hanya menghabiskan waktu dengan menontom drama korea juga ditemani camilan. Audrey bertemu dengan seorang laki-laki yang hidupnya berkebalikan darinya, Aidan. Pertemuan mereka dimulai dari acar...