10 | Telinga Yang Aktual

939 72 1
                                    

Ketika Ben tiba di rumah tepat pukul setengah lima sore, Yvanna tampak sudah menunggunya di teras rumah. Hal itu membuat Ben merasa sangat senang dan terus saja tersenyum ketika turun dari mobil. Yvanna mengecup punggung tangan Ben seraya meraih tas kerja milik Suaminya tersebut. Ben mendaratkan sebuah kecupan hangat di pipi kiri Yvanna, seakan ingin menyatakan bahwa ia sangat merindukan Istrinya tersebut setelah seharian tidak bertemu.


"Ekhm ... bisa kecup-kecup manjanya di tempat yang lebih tertutup, tidak? Kami berdua bisa melihat tingkah kalian dari balkon rumah Bibi Ayuni ini dengan sangat jelas," sindir Tika.

"Mataku ternodai dengan kemesraan kalian!" tambah Lili, tak segan-segan.

Ben dan Yvanna pun terkikik geli dengan kompak usai mendengar sindiran dari Tika dan Lili. Manda keluar dari pintu rumah Arini dan berkacak pinggang sambil menatap ke arah balkon atas rumah Ayuni.

"Bilang saja kalau kalian sirik bin dengki atas apa yang bisa dilakukan oleh Kak Ben dan Kak Yvanna secara bebas. Makanya ... cepat-cepatlah menikah, biar kalian tidak mengganggu kemesraan orang lain dan bisa bermesraan dengan Suami sendiri," saran Manda.

Jojo dan Aris tiba di teras rumah itu tak lama kemudian. Mereka berdua jelas bisa mendengar apa yang Manda sarankan untuk Tika dan Lili ketika baru saja turun dari mobil. Hal itu membuat Jojo segera menyerahkan segelas ice hazelnut coffee ke tangan Manda dengan cepat.

"Kamu sendiri bagaimana? Enggak mau nikah duluan gitu ... sama aku?" tanya Jojo.

Aris ternganga di tempatnya dan sudah siap ingin menerkam Jojo. Hal itu membuat Yvanna dengan sigap segera menghalangi Aris agar tidak benar-benar mendekat kepada Jojo, karena sudah jelas pertengkaran kedua pria itu akan segera terjadi jika tak dilerai sejak awal.

"Hei, kalau pulang ke rumah itu ucap salam dulu! Bukan malah menyebar gombalan beracun kepada Manda!" omel Aris.

"Sudah, Ris. Sudah," bujuk Yvanna.

"Jambak saja rambutnya, Ris! Aku mendukungmu seratus persen!" gosok Tika, penuh semangat.

Jojo hanya tertawa geli bersama Manda, lalu segera mengajak wanita itu masuk ke rumah. Ben hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala saat melihat kelakuan Adik dan Adik iparnya yang sangat kompak ketika menjahili orang lain. Yvanna jelas berhasil mendorong Aris untuk pulang ke rumahnya, lalu setelah itu ia segera kembali menghampiri Ben yang sudah menunggunya.

"Maaf ya, kadang aku memang harus cosplay menjadi pawang jika sudah berhadapan dengan Jojo dan Aris," ujar Yvanna.

"Kamu juga selalu cosplay menjadi pawang kalau sudah berhadapan denganku. Menurutmu ... kenapa aku sekarang jadi lebih betah berada di rumah, betah berada di sampingmu, betah berlama-lama ngobrol sama kamu?" tanya Ben.

"Ya ... mungkin karena aku tidak pernah membuatmu kesal, tidak pernah membuatmu merasa bosan, atau ...."

"Jawabannya karena aku sayang dan cinta sama kamu, Yvanna. Ayolah ... jangan merusak usahaku untuk bersikap romantis terhadapmu dong. Susah tahu belajarnya," rajuk Ben.

Yvanna pun segera memeluk Ben agar berhenti merajuk, meski dirinya masih tak bisa berhenti tertawa usai mengetahui bahwa Ben sengaja belajar untuk bersikap romantis terhadapnya.

"Oh, jadi Suamiku tersayang ini baru saja menghabiskan waktu seharian di kantor hanya untuk belajar bersikap romantis? Ya Allah ... maaf ya Sayangku. Aku pikir tadi kamu cuma mengajukan pertanyaan seperti biasa padaku. Aku benar-benar tidak tahu kalau kamu sedang mencoba bersikap romantis. Tapi ngomong-ngomong, kamu mempelajari itu dari mana?" tanya Yvanna.

"Dari YouTube," jawab Ben, apa adanya.

"Oke. Sekarang segeralah mandi dan ganti bajumu. Kita akan pergi jalan-jalan, 'kan? Ayo ... aku sudah siap mau pergi jalan-jalan sama kamu," titah Yvanna.

Wajah Ben pun kembali berhias senyum seperti tadi. Pria itu langsung hendak beranjak masuk ke dalam rumah.

"Oh ya, ponselmu mana Sayang?" cegah Yvanna dengan cepat.

"Kenapa memangnya? Kamu mau periksa ponselku? Takut ada pesan dari wanita lain selain kamu, Ibu, Kak Nia, atau Naya?" goda Ben sambil menahan-nahan senyumannya.

"Enggak. Aku cuma mau uninstall YouTube dari ponsel kamu, Sayang. Biar besok kamu enggak perlu mempelajari hal-hal yang tidak penting lagi, saat berada di kantor," jawab Yvanna dengan jujur.

Ben pun langsung melarikan diri dari hadapan Yvanna tanpa berbasa-basi lagi.

"Enggak! Aku enggak mau menyerahkan ponselku kepadamu!" tolak Ben.

"Sayang ... jangan pancing aku untuk mengambilnya secara paksa. Sayangku ... Suamiku tercinta ... Mas Surgaku ... ayo cepat, berikan ponselmu padaku," pinta Yvanna, sambil ikut berlari menuju lantai atas.

"Enggak! Sekali enggak, tetap enggak!" jawab Ben.

Arini--yang saat itu tengah berada di meja makan--tertawa geli saat melihat wajah Nania, Manda, dan Jojo yang tampak terheran-heran dengan tingkah laku Ben setelah menikah dengan Yvanna.

"Kalian bertiga kenapa? Tidak pernah melihat kemesraan pasangan suami-istri sebelumnya? Bukannya biasa ada banyak ya di film-film yang aktor dan aktrisnya bertingkah seperti Ben dan Yvanna barusan?" tanya Arini.

"Sering sih, Bu, kami melihat kemesraan sepasang suami-istri. Cuma yang kelakuannya segila Ben dan Yvanna, sepertinya jarang ada," jawab Nania dengan jujur.

"Betul itu. Aku setuju seratus persen dengan jawaban Kak Nia," ujar Manda.

"Sudah, maklumi saja. Namanya juga orang sedang kasmaran. Terutama Yvanna ... ini adalah kali pertama dia jatuh cinta pada seorang pria. Seumur hidup, dia belum pernah membuka hatinya dan memberikan izin pada pria mana pun untuk jatuh cinta padanya atau membuatnya jatuh cinta. Jadi sebaiknya kita memaklumi saja jika saat ini Yvanna bisa bertingkah semanis itu terhadap Kak Ben dan Kak Ben juga bertingkah semanis itu kepada Yvanna," saran Jojo.

"Hm ... bijak sekali kamu hari ini, Jo. Kalau nanti aku menikah dengan seseorang lalu aku bertingkah seperti Yvanna dan Ben, jangan coba-coba kamu melancarkan protes. Aku akan mengikatmu di samping kolam ikan jika sampai mendengar satu saja kalimat protes yang lolos dari mulutmu," ancam Nania.

Jojo langsung meringis usai mendengar ancaman dari Kakak tertuanya tersebut. Manda hanya bisa tertawa bersama Arini dan sama sekali tidak mau memberikan perlindungan kepada Jojo.

"Memangnya ada yang mau menikah sama Kakak? Kakak galak sekali selama ini, jadi aku agak sangsi soal adanya pria yang mau menikahi Kakak," ujar Jojo, apa adanya.

Damar pun mendekat pada Nania dan langsung duduk di sampingnya.

"Jelas ada dong. Masa iya tidak ada yang mau menikahi Nia hanya karena dia sering bersikap galak," ujar Damar.

"Oh ya? Menurut Kak Damar, siapa pria yang akan menikahi Kak Nia dan bisa menerima sikap galaknya tersebut?" tanya Jojo.

"Aku."

"Kak Damar."

Damar dan Manda menjawab pertanyaan Jojo dengan kompak, sehingga membuat Jojo tampak kaget ketika mendengarnya. Jojo kini menatap ke arah Manda.

"Kamu kok bisa tahu, kalau jawabannya adalah Kak Damar?" tanyanya.

"Karena berita sekecil apa pun tidak akan pernah bisa lolos dari telingaku. Percayalah, Kak Jojo," jawab Manda, penuh percaya diri.

* * *

TUMBAL SUSUANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang