Hay guys... Gimana kabarnya?
Semoga sedang baik-baik saja yaa!!🤗❤
Sesuai dengan janji Saka tadi pagi yang akan menjemput Talita, Saka benar-benar datang untuk menjemput gadis itu.
Dengan waktu menunggu kurang lebih sepuluh menit Saka berada di depan gerbang SMA Pelita, sampai gadis yang ia tunggu itu muncul dari balik gerbang sekolahnya.
Saka menyambut gadis cantik itu dengan senyuman manisnya, hingga senyuman manis miliknya itu perlahan memudar disaat langkah Talita mulai mendekatinya.
Sangat tercetak jelas wajah cantik Talita yang wajahnya khas seperti orang baru selesai menangis, dan matanya yang sembab itu juga yang membuat Saka mantap menyatakan bahwa gadis itu benar-benar habis menangis.
Setelah Saka menjemput Talita di sekolahnya, dan melihat bahwa Talita sedang tidak baik-baik saja, Saka segera membawa gadis itu untuk ke salah satu cafe yang tak jauh dari SMA Pelita dan juga cafe itu sudah menjadi tempat favorit keduanya.
Talita menceritakan semuanya yang terjadi di sekolahnya tadi kepada Saka. Awalnya Talita sendiri takut jika lelaki itu tak mempercayainya seperti orang-orang. Tapi nyatanya, lelaki itu dengan mantap menyatakan bahwa ia sangat percaya dengannya.
Ada sedikit kelegaan ketika ada orang yang masih mempercayainya, terlebih lagi orang itu adalah orang yang sangat di cintainya.
Setidaknya untuk saat ini Talita merasa bahwa ia tidaklah sendirian, karena masih ada lelaki hebat itu yang selalu ada untuk dirinya. Ia tak berhenti bersyukur kepada Tuhan yang sudah mengirimkan lelaki seperti Saka ini kepadanya.
"Udah kamu tenang ya, aku selalu percaya sama kamu," ucap Saka lembut.
"Mereka jahat, Ka. Ayah sama Bunda pun gak percaya sama aku," ucap Talita prustasi.
Talita memijit keningnya yang terasa mempusingkan. Air mata gadis itu tak kian juga berhenti untuk keluar. Sesekali Saka yang duduk di hadapannya gadis itu yang menghapus air mata yang membasahi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKATA
Teen FictionSaka dan Talita saling mencintai, namun semuanya seolah memaksa mereka untuk berpisah. "Kita bisa melawan mereka yang nggak suka kita, Ta. Tapi, kita nggak bisa melawan yang mana takdir, Tuhan." - Saka Rain Al Lesmana "Tapi kamu pernah janji sama...