"Selamat pagi tuan putriku!"
Tiba-tiba saja Talita dikagetkan dengan keberadaan Saka di depan teras rumahnya. Pemandangan pertama yang Talita lihat ketika membuka pintu adalah sosok kekasihnya itu.
"Bunga mawar merah yang cantik dan wangi untuk kesayangannya Saka, dan juga coklat manis juga untuk tuan putriku yang cantik dan manis ini. Ini tuan putri terimalah... Pangeran kesayangan tuan putri ini tidak menerima penolakkan!" Saka duduk berlutut tepat di depan gadis itu berdiri, sambil kedua tangannya menyodorkan serangkaian bunga mawar merah yang cantik dan wangi dan juga satu coklat manis itu.
Talita terpaku beberapa saat. Tak bisa di pungkiri bahwa hatinya sekarang benar-benar merasa senang. Hatinya terasa berbunga-bunga sekali. Ini yang membuat Talita selalu tergila-gila akan sosok lelaki di hadapannya itu... Sosok lelaki itu selalu punya caranya sendiri untuk membuat dirinya tersenyum dan bahagia.
Saka Rain Al Lesmana, lelaki yang telah membuat dirinya jatuh cinta sedalam-dalamnya sejak pertama kali ia bertemu dengan sosok lelaki itu.
Lelaki pertama yang membuat dirinya jatuh cinta. Dari sekian banyak lelaki yang datang mendekatinya, hanya Saka seorang lelaki yang mampu membuatnya jatuh cinta.
Lelaki sopan, lelaki baik, lelaki yang lembut tutur katanya, lelaki yang selalu bisa membuat dirinya merasa kagum tanpa henti atas semua yang ada pada diri lelaki itu. Dan bukan hanya sekadar paras yang menawan saja yang membuatnya jatuh cinta sedalam ini, tapi ada banyak hal lain yang membuat kenapa gadis itu cinta begitu dalam pada lelaki itu.
Saka Rain Al Lesmana, lelaki yang sangat sempurna di matanya. Lelaki favoritnya. Lelaki yang teramat disayangi dan dicintainya. Cintanya untuk sosok itu akan abadi dan akan selamanya.
Saka Rain Al Lesmana, cinta pertamanya, cinta satu-satunya, tidak ada lelaki lain yang dapat menggantikan cintanya kepada sosok itu. Saka Rain Al Lesmana akan menjadi cinta pertamanya dan satu-satunya hingga akhir hayatnya nanti.
"Tuhan, terima kasih. Tak dapat dijelaskan betapa aku bersyukurnya atas ini. Izinkanlah kami untuk selalu bersama, dan izinkanlah kami untuk bersatu di dalam ikatan pernikahan suatu saat nanti, Aamiin."
"Tuan putri? Kenapa melamun saja? Apakah tuan putri enggan menerima hadiah ini?" suara Saka kemudian ketika mendapati sang kekasih melamun dan terdiam beberapa saat.
Talita tersadar dari lamunannya. Talita tersenyum sangat manis sekali, bahkan sosok lelaki itu tak dapat menahan senyumnya, bibirnya ikut melengkungkan senyuman manis sama hal seperti gadis cantik itu.
"Terima kasih pangeran tersayangku! I love you sayangku!" Talita terlihat sangat senang dan bahagia. Talita menerima bunga dan coklat yang di sodorkan kepadanya itu.
Kini bunga mawar yang cantik dan wangi itu, serta coklat yang manis itu sudah berpindah ke tangan gadis cantik itu.
Saka tak bisa menyembunyikan perasaan bahagia dan senangnya, ketika melihat bahwa kekasihnya terlihat sangat menyukai hadiah darinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKATA
Teen FictionSaka dan Talita saling mencintai, namun semuanya seolah memaksa mereka untuk berpisah. "Kita bisa melawan mereka yang nggak suka kita, Ta. Tapi, kita nggak bisa melawan yang mana takdir, Tuhan." - Saka Rain Al Lesmana "Tapi kamu pernah janji sama...