Haloo, gimana harinya?? Ada cerita apaa?? Yok jangan sungkan buat cerita-cerita di sini sama teman-teman di sinii🤗❤
Happy reading....
Dan jangan lupa vote dan komentarnya yaa?
Dari sepuluh menit yang lalu setelah kepulangan David dari kantornya. Terlihat David tergesa-gesa untuk masuk ke dalam rumah, dan tujuan utama David adalah ke kamar sang putri.
Emosinya kian bertambah kala melihat sang putri malah sedang tersenyum-senyum sambil memandang layar ponselnya.
Bukannya belajar dan fokus pada buku di hadapannya itu.
Brak
Talita yang sedari tadi tidak sadar bahwa sang Ayah sudah berada di sampingnya. Talita terperanjat kaget saat David menggebrak meja di depannya itu.
"A-ayah?" gumamnya. Ia membulatkan matanya kala David telah berhasil merebut ponsel dari tangannya.
"Oh kamu sudah pacar-pacaran, iya?! Apa ini yang menjadikan kamu jadi seperti anak yang tak punya aturan hah?!" tuduh David seenak dirinya saja.
David mengeraskan rahangnya ketika membaca pesan-pesan yang ada di layar ponsel milik Talita.
Terlihat David meremas ponsel di tangannya itu sangat kuat. Tatapan lelaki paruh baya itu terlihat sangat tajam, sorot matanya terlihat sekali memancarkan kemarahannya.
Tubuh Talita secara spontan menegang. Ketika mata sang Ayah menatapnya dengan tatapan seperti itu, sungguh Talita merasa seolah ia ingin menghilang saja rasanya.
Ia ingin pergi dan menghindari Ayahnya di hadapannya itu, namun kakinya seolah tak bisa bergerak.
"Ayah, gak boleh gitu. Ayah yang kayak gini itu artinya Ayah udah ngelanggar privasi Tata!"
Entah keberanian dari mana yang membuat gadis itu dengan beraninya meneriaki sang Ayah sekarang.
Hanya saja, Talita langsung kesal ketika melihat David membuka galerinya tanpa seizin dirinya sebagai pemilik ponsel. Dan David dengan seenaknya saja menghapusi foto-foto dirinya berdua dengan Saka kekasihnya itu.
Talita langsung merampas ponselnya dari tangan David. Dan, iya dia berhasil mengambil ponselnya itu kembali di tangannya.
"Ayah kenapa hapusin foto-foto Tata sama Saka??" ucap gadis itu terdengar bergetar. Gadis itu menahan mati-matian agar air matanya tidak luruh begitu saja.
Ayolah, Talita hanya tak ingin terlihat sangat lemah jika ia sedikit-sedikit saja sudah menangis.
Meskipun pada kenyataannya memang gadis itu begitu lemah dan rapuh, tapi di hadapan semua orang ia harus terlihat kuat-kuat saja.
Talita sebenarnya lelah dengan harus berpura-pura kuat seperti ini. Ia juga ingin mengekspresikan dirinya bebas, dan tidak harus berpura-pura seperti ini, menjadi yang terlihat kuat di hadapan semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKATA
Teen FictionSaka dan Talita saling mencintai, namun semuanya seolah memaksa mereka untuk berpisah. "Kita bisa melawan mereka yang nggak suka kita, Ta. Tapi, kita nggak bisa melawan yang mana takdir, Tuhan." - Saka Rain Al Lesmana "Tapi kamu pernah janji sama...