How are you today?
Happy reading guys🤗❤
Setelah hampir satu jam mereka habiskan waktu dengan curhat-curhatan. Atau lebih tepatnya Siyra yang di sini, yang menceritakan semua keluh kesahnya. Dan Talita, dirinya menjadi pendengar yang baik di sini.
Sekarang Talita sudah mengerti situasi seperti apa yang tengah terjadi di keluarga ini.
Yang dapat Talita simpulkan dari cerita panjang dari Siyra adalah bahwa sekarang kedua orang tua dari kekasihnya itu kini sudah resmi bercerai. Dan entah alasan apa yang membuat kedua orang tua itu yang dulunya mereka sangatlah saling mencintai satu sama lainnya, dan sekarang tiba-tiba hubungan keduanya harus terputus dengan status perceraian keduanya.
Siyra sendiri pun tak tau alasan apa yang membuat sang suami tiba-tiba menceraikannya. Dia rasa dirinya sendiri tidak memiliki kesalahan kepada suaminya itu. Lantas apa masalahnya? Sehingga sang suami tiba-tiba ingin menceraikannya.
Hanya saja Siyra sedikit mendapatkan perbedaan dalam sikap Nico sang suami belakangan ini. Lebih tepatnya dua tahun belakangan ini, sikap suaminya sangat drastis berubahnya.
Nico yang tiba-tiba langsung memarahinya hanya karena ia melupakan menuangkan air putih di dalam gelas di saat sang suami tengah sarapan. Ralat, bukan melupakan tetapi ia hanya mau mematikan kompor di dapur yang ia lupakan untuk mematikannya, dan ia berniat akan menuangkan air minum untuk sang suami nanti setelah ia dari dapur. Hanya sebentar saja lalu ia akan kembali lagi kepada suaminya dan melayaninya. Tapi apa? Hanya karena masalah seperti itu saja, tapi Nico sudah memarahinya habis-habisan.
Dan masih banyak hal-hal kecil yang sebenarnya adalah masalah sepeleh, tapi Nico selalu membesar-besarkannya.
Nico seolah sangat mencari-cari kesalahan Siyra. Baik itu hanya masalah kecil tapi Nico pasti akan berakhir memarahi, membentak dan tidak segan-segan bermain tangan pada sang istri.
Siyra pun bingung. Delapan belas tahun ia dan Nico sudah membina hubungan suami istri dan cukup lama juga hubungan mereka terbilang baik-baik saja. Harmonis saja. Tapi dua tahun belakangan ini, hubungan suami istri ini malah terbilang sudah tidak sehat. Hal kecil yang terjadi pun akan berujung menjadi masalah yang dibesar-besarkan antara keduanya.
"Eh! Ma kita bikin kue yok?!" ajak Talita. Sengaja Talita mengalihkan pembicaraan karena melihat wanita di hadapannya itu akan kembali menangis lagi.
Terlihat dari matanya yang sudah kembali berkaca-kaca. Talita tidak akan membiarkan wanita yang sudah dianggapnya seperti Mamanya itu sendiri akan kembali mengeluarkan air mata yang teramat berharga itu.
Sebisa mungkin Talita akan membuat wajah itu selalu menampilkan senyumannya. Kebahagiaan wanita yang lebih tua darinya itu juga kebahagian bagi diri Talita juga.
Siyra terdiam sebentar. Namun akhirnya ia mengangguk juga. Mungkin dengan ia memasak dan berkutat dengan peralatan dapur itu akan lebih baik dari pada ia terus berdiam diri melamun menghabiskan waktu, yang ada ia hanya akan mengingat bayangan masa lalunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKATA
Teen FictionSaka dan Talita saling mencintai, namun semuanya seolah memaksa mereka untuk berpisah. "Kita bisa melawan mereka yang nggak suka kita, Ta. Tapi, kita nggak bisa melawan yang mana takdir, Tuhan." - Saka Rain Al Lesmana "Tapi kamu pernah janji sama...