.
.
.14. Pilih Yang Mana?
Persiapan untuk acara malam tahun baru sudah selesai. Para pekerja yang sudah menyiapkan sedari tadi siang sangat puas dengan hasil kerja mereka.
Tamu yang Yakira undang tidak cukup banyak, namun ia rasa sedikit saja cukup asalkan suasana malam tahun baru dapat dirasakan dengan kehangatan. Yakira sangat antusias menyapa Ghea, Ghea membawa beberapa teman perempuannya, membuat Yakira teramat senang.
Salah satu teman Ghea berkata, "Lain waktu kita bikin pesta piyama, yuk! Yakira pinter banget kalau bikin acara kayaknya."
"Halo, Kir." sapa pemuda dengan postur tubuh yang tinggi, siapa lagi kalau bukan Shaka Putra Adhitama.
Lintang menyelidik Shaka, sepertinya tadinya Shaka tidak ada dalam daftar nama tamu undangan? Kenapa Shaka bisa hadir dalam acara ini?
Tidak perlu banyak basa-basi, acara ini langsung ke intinya saja, tepat pada waktu pergantian tahun, kembang api dinyalakan dengan sangat meriah. Mereka menyanyikan beberapa lagu untuk bersenang-senang, dan melanjutkan untuk bakar jagung dan makan makanan lainnya.
Juga para pegawai yang bekerja untuk Yakira turut antusias merayakan malam pergantian tahun. Semuanya bergembira untuk memulai awal cerita di awal tahun.
Yakira berkenalan dengan beberapa teman Ghea, mereka dalam sekejap menjadi sangat akrab. Sebelumnya, Ghea tahu orang-orang yang ia ajak untuk merayakan malam pergantian tahun ini adalah orang-orang yang dapat dipercaya, mereka tidak akan merugikan bangsa dan negara layaknya orang-orang aneh.
Sedangkan Shaka kini menjadi teman Yakira satu-satunya yang berjenis kelamin laki-laki diantara yang lain, Shaka merasa sangat canggung, ia bingung harus melakukan hal apa. Jika saja ia hanya berdua dengan Yakira, ia tidak akan bingung. Namun ia sekarang dikerumuni para gadis, para gadis sangat berisik sampai mengalahkan suara kembang api maupun petasan.
Shaka dan Lintang dipaksa oleh Yakira untuk mengenakan topi yang dibawa oleh Ghea dan teman-temannya. Sebenarnya ini lebih persis seperti topi ulang tahun yang biasanya digunakan di acara ulang tahun anak kecil.
Yakira serta teman-temannya berniat untuk menyalakan petasan, dan hampir saja ada kejadian yang tidak diinginkan. Ternyata petasan itu cukup berbahaya, untungnya Shaka sigap menarik Yakira agar tidak terkena efek dari bahayanya petasan itu, Lintang kalah cepat dengan Shaka, yang lain merasa seperti nyamuk.
Namun Ghea segera menghampiri Yakira dan memastikan apakah Yakira baik-baik saja atau tidak, tentunya Yakira baik-baik saja karena Shaka sudah menarik Yakira agar tidak terkena petasan yang mematikan.
Suara ledakan petasan tadi sangatlah besar, membuat amarah tetangga samping rumah memuncak dan melabrak perayaan pergantian tahun di halaman rumah Yakira.
"Heh sial*an. Bisa tidak kalian tidak perlu merayakan tahun baru apalah itu? Berisik. Menganggu tetangga." Ucap seseorang yang tadi siang juga marah karena Yakira teriak begitu saja. Tampaknya orang ini sangat anti terhadap kebisingan.
Shaka maju dan berkata, "Maaf ya Pak kalau kami mengadakan perayaan tahun baru dengan sangat meriah sehingga mengganggu kenyamanan Bapak. Namun, namanya juga bertetangga, apapun yang dilakukan tetangga tidak mungkin tidak terdengar ke tetangga lainnya walau sekecil apapun suaranya. Bahkan kelihatannya tetangga lain tidak ada yang terganggu, justru mereka ikut bergabung dengan kami, lihat ke samping sana." Shaka menunjuk ke sebelah kanan, terlihat banyak sekali tetangga yang duduk di atas tembok pagar memperhatikan dengan ekspresi yang riang gembira.
"Pak, Bu, dan juga para pemuda-pemudi, apakah pestanya menyenangkan?" teriak Shaka, dan para tetangga itu berseru, "Seru sekali! Lanjutkan!" lalu mereka pun bertepuk tangan.
Pria itu mendesis, "Sial, semua orang di desa ini memang sudah gila." ucapnya lalu pergi begitu saja.
Di belakang sana, Lintang sebenarnya tersenyum tipis. Rencananya berhasil untuk membuat pria tadi datang dengan amarahnya, dan pria tadi merasa malu karena tidak ada yang memihaknya satupun. Lagi pula, untuk apa dia tinggal di desa yang kehidupan justru seharusnya berbaur? Walau di desa ini tidak terlalu banyak penduduk, bahkan jarak ke satu rumah ke rumah lainnya pun cukup jauh.
Salah satu teman Ghea menghampiri Yakira dan berbisik, "Jujur, Yakira, lo pilih yang depan atau yang belakang?" Yang di depan adalah Shaka, dan yang di belakang adalah Lintang. Yakira ingin marah tetapi gadis di sampingnya ini adalah teman Ghea, bukan Lintang yang bisa dengan bebas ia marahi.
Yakira menjawab, "Gak dulu, gue sama Ghea aja."
"Yah, ya udah deh. Gue aja ya, gue bawa pulang dua-duanya." Kata teman Ghea, Yakira geleng-geleng kepala melihat tingkah laku teman Ghea, sedari tadi teman Ghea yang satu ini paling bersemangat.
Teman Ghea itu menambahkan perkataannya, "Lupa kenalin nama, nama gue Nindy, nice to meet you, Yakira." Kata Nindy mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
Nindy
Yakira menjawab, "Nice to meet you too, Nindy. Gue kira lo gak akan ngenalin diri lo sampai lo pulang nanti, hahaha."
Nindy memukul kecil lengan Yakira seakan sudah bersahabat begitu lama. Unik memang Nindy ini, sepertinya Ghea membawa teman yang mudah berbaur, pikir Yakira.
Tetapi Nindy menyelidiki Yakira dari ujung kaki Yakira hingga ujung rambut Yakira, "Gue kayak pernah liat lo tapi dimana gitu ya, apa cuma mirip aja kali ya?"
"Perasaan lo aja kali, atau ada yang sekilas pernah lo temuin agak mirip sama gue." kata Yakira, Nindy hanya mengangguk-anggukan kepalanya, sesungguhnya Nindy sedang berpikir sebenarnya siapa yang mirip dengan Yakira, Nindy tahu persis rupanya tapi ia lupa!
"Yakira!" panggil Lintang dan Shaka secara bersamaan, Nindy menggigit bibirnya, bisa-bisanya ia menjadi saksi bisu diantara Yakira, Lintang, dan Shaka. Nindy memilih untuk pergi saja, ia merasa tidak kuat berada ditengah-tengah manusia yang tinggi badannya tidak manusiawi itu. Yakira 172 CM, Lintang 181 CM, dan Shaka 185 CM, Nindy hanya akan mencari kurcaci jika bertahan diantara para titan itu.
Yakira ingin menggapai Nindy namun Nindy tetap memilih untuk pergi saja, "Ada apa?" tanya Yakira malas kepada Lintang dan juga Shaka.
"Gak jadi," jawab keduanya lagi secara bersamaan, sungguh menyebalkan! Shaka sendiri terkekeh, sedangkan Lintang tidak bereaksi apapun.
"Oh iya, Yakira, sepupu lo yang waktu demo itu gak di ajak ke sini?" tanya Shaka kepada Yakira, Yakira gelagapan, "Itu, itu, eh iya, dia itu sibuk. Walau orang-orang pas tahun baru gini biasanya libur tapi dia tetap sibuk." Kata Yakira sesekali melirik kepada Lintang, Lintang sendiri tidak tahu bahwa ia dijadikan kakak sepupu oleh Yakira.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Langkah Rasa
Teen FictionLangkah Rasa, Semesta dan Yakira Paramitha. (Slow-update). Yakira Paramitha, gadis dengan hidup penuh kekangan yang diberikan oleh ayahnya. Lintang Saghara pun datang dalam kehidupannya menjadi seorang bodyguard pribadi. Sikap Lintang yang sang...