•
•
•09. Tetangga
Setelah Yakira menyelesaikan sarapannya, ia segera keluar rumah untuk mencari udara segar. Yakira melihat Pak Yono sedang mencuci mobil, dan Pak Harun sedang menyiram tanaman, juga Bi Dharmi yang berada di dalam rumah, Bi Dharmi sedang membersihkan rumah bersama beberapa karyawan yang lain.
Yang masih belum tampak wujudnya di depan Yakira saat ini tidak lain dan tidak bukan adalah Lintang, Yakira sedang bertanya-tanya dalam pikirannya, apa Lintang tidak tidur di villa seperti karyawan yang lain?
Kebetulan Ayah Yakira membeli semua villa yang ada di sini, terdapat 3 villa, 1 khusus untuk Yakira serta ada karyawan yang menemani, 1 khusus untuk para karyawan wanita lain, dan 1 khusus untuk karyawan pria.
"Eh Pak Harun, ini bunga apa Pak?" tanya Yakira,
Pak Harun tersenyum dan menjawab, "Eh Non Yakira, ini bunga anggrek dan bunga tulip. Non Yakira mau coba petik bunganya?"
"Nggak perlu, Pak. Sayang bunganya kalau terpisah dari teman-temannya. Bunganya masih bisa tumbuh dengan cantik ... apalagi kalau Pak Harun yang rawat, hehe."
"Non Yakira bisa saja." ucap Pak Harun diselingi kekehan yang tampaknya seperti terpaksa.
Yakira pun menghampiri Pak Yono, namun Yakira kembali berpikir, ia sudah gundah sedari kemarin terbayang-bayang wujud Pak Yono yang mirip dengan Lintang (padahal sangat jauh), namun Yakira membayangkan jika Pak Yono menjadi Lintang ... tidak, itu sangat mustahil.
Dengan rasa penasarannya, Yakira mencoba memencet tombol bel villa khusus pegawai pria secara berulang kali. Pak Yono, Pak Harun, dan yang lain pun terheran-heran. Setelah 15 menit berlalu Yakira memencet tombol bel villa selama 1 menit sekali, terdengar dari suara dari dalam sosok yang sedang memegang gagang pintu untuk membuka pintu, Yakira segera berlari menyenggol Pak Yono untuk memegang selang dan berpura-pura mencuci mobil.
"Baru aja mobilnya kering." batin Pak Yono.
Terlihat di sana, Lintang Saghara membukakan pintu dengan ekspresinya yang sedang merasa jengkel.
"Pak Yono, siapa yang mencet tombol bel berulang kali? Berisik." ucap Lintang kepada Pak Yono, di sisi lain Pak Yono bingung harus menjawab apa, kali ini taruhannya adalah pekerjaannya. Mungkin kalau diposisi ini adalah Lintang, Lintang akan dengan mudah menjawab bahwa yang memencet tombol bel adalah Yakira, namun sayangnya kali ini Pak Yono yang sedang menjadi korban!
Lalu Yakira pun kikuk, "Waduh, Pak Yono tuh, Kak. Pak Yono lagi nge tes kok suara belnya gak sebagus kayak bel di rumahnya Ayah. Maklumin aja ya, Kak."
Lintang dengan sadar tahu jelas bahwa ini bukan perbuatan Pak Yono, Lintang mendekati Yakira, membuat gadis itu semakin takut. Lintang merebut selang air dari Yakira dan menyemprotkan air itu ke wajah Yakira.
"KAK," teriak Yakira, Pak Yono sungguh merinding, bulu kuduk Pak Harun berdiri, Bi Dharmi yang mendengar keributan dari luar segera keluar dari villa.
Amazing!
Lintang berkata, "Jangan lupa mandi." lalu Lintang masuk ke dalam rumah dengan segera.
Pak Yono mematikan saluran air dari selang bekas mencuci mobil. Kejadian yang baru saja terjadi sungguh luar biasa, membuat mata para pekerja yang sudah sibuk dipagi hari menjadi cerah membelalak, mereka ingin tertawa namun yang ia tertawakan adalah sumber uang utama mereka, tidak mungkin sumber uang ditertawakan begitu saja oleh mereka.
Yakira sudah mandi, masa ia harus mandi lagi? Melelahkan sekali mandi setiap saat. Apalagi di daerah villa ini sungguh sangat dingin karena berada di daerah perbukitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Langkah Rasa
Teen FictionLangkah Rasa, Semesta dan Yakira Paramitha. (Slow-update). Yakira Paramitha, gadis dengan hidup penuh kekangan yang diberikan oleh ayahnya. Lintang Saghara pun datang dalam kehidupannya menjadi seorang bodyguard pribadi. Sikap Lintang yang sang...