Bab 10 | Senyum Semangat

79 14 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : SMASH - Senyum Semangat

***

Bab 10 | Senyum Semangat

Hati ini semakin tersenyum karena bisa bertemu, dan diri ini semakin semangat karena banyak orang yang membantu

***

Keesokan harinya Hasby, Caca dan juga Rahman telah berada di sekolah tempat dimana Caca dan juga Rahman menuntut ilmu. Sebenarnya hari ini juga merupakan hari pertama hasbi untuk masuk tapi karena masih belum mengurus surat surat yang agar ribet jadinya ia belum bisa masuk akhirnya sambil menunggu surat-suratnya itu keluar jadi lebih baik ia pergi ke sekolah tempat kakaknya belajar.

"Tumben adek mau ikut ke sini?"  tanya Caca

"Kok tumben, kakak gimana sih," bingung Hasby.

"Iya deh iya gitu aja ngambek," kata Caca.

"Habisnya sih."

"Hasby, Caca udah dong. Malu dilihatin banyak kalo orang kalian berantem kayak gini, nanti malah jadi pusat perhatian lagi," geram Rahman

"Lo kali yang bakal jadi pusat perhatian," kata Hasby dan Caca barengan.

"Lah sekarang kompak, tadi berantem." Rahman menggaruk kepalanya tidak gatal.

Hasby nampak melihat sekeliling sekolah ini sekarang mereka bukan berada di koridor sekolah melainkan tempat parkir yang di mana rahman terakhir kali meninggalkan sekolah sebelum pergi meninggalkannya bersama dengan Caca.

"Kak? Kakak sebelum pergi kakak berdiri dimana?" tanya Hasby.

Rahman tampak mengingat minat kejadian itu hingga akhirnya ia berjalan sampai akhirnya menunjuk dengan tangannya bahwa ia terakhir berdiri disini.

"Lalu setelah itu,"

"Setelah Kakak di panggil sama teman-teman kakak kesan," ucap Rahman.

"Oke. Oke, kalo kakak?" Sekarang Hasby bertanya kepada sang kakak.

"Kakak juga disini sama kayak Rahman," jawab Caca.

Hasby menatap Rahman dengan tatapan yang tajam dan tangannya mencoba untuk memukul Rahman akan tetapi tidak berhasil. "Aw sakit tahu,"

"Kena juga enggak," kesal Hasby.

"Kenapa sih kayaknya marah banget," timpal Caca.

"Habisnya kenapa Kak Rahman gak bilang kalau di sini itu tempat kakak sama Kak Caca berdiri. Tahu gitu hasby nggak mungkin tanya." Kayaknya Hasby naik darah dengan tingkah laku arwah yang satu ini.

"Ya maaf,"

"Ya udah lanjut, terus."

Rahman menunjukkan tempat dimana kelima temannya memanggil rahman untuk mendekati dirinya. Lalu hasby mulai melihat satu persatu dan dia masih bisa melihat bekas dimana kelima orang itu berdiri.

Caca mengikuti mata dan gerak-gerik Hasby. "Apa yang Adek lihat, Kakak gak lihat apapun,"

"Ini salah satu kelebihan Hasby juga kak kaulah Hasby mau mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kita harus mencari tahu kejadian sebelum-sebelumnya sebelum genap 40 hari dan jejak itu mungkin masih ada kalau lewat dari itu semuanya akan pudar ada hilang begitu saja," jelas Hasby.

"Jadi langsung tahu dong siapa pelakunya,"

"Kak. Gue bukan cenayang atau dukun ya kak yang bisa tebak siapa pelakunya, Hasby itu ibarat polisi yang harus melakukan investigasi dalam tanda kutip 'ghaib',"

DLS [5] Kau Tetap Misteri ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang