Bab 12 | Kesepian Sang Ibu

58 12 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Andmesh - Hanya Rindu

***

Bab 12 | Kesepian Sang Ibu

Hati mana yang tidak sakit melihat anak semata wayangnya pergi meninggalkan terlebih dahulu

***

"Adek kuat?" tanya Caca memastikan sang adik baik-baik saja.

"Gapapa Kak. Lebih cepat lebih baik. Kita gak punya banyak waktu walaupun masih 37 hari tapi waktu terasa akan berputar lebih cepat," jawab Hasby.

Akhirnya mereka sampai di rumah yang di tuju Caca dan Hasby, yaitu rumah kediaman orang tua Rahman. Sambil membawa barang-barang yang pernah di berikan Rahman padanya, walaupun tidak semuanya akan tetapi itu cukup membuat kita memasuki kamar Rahman sambil mencari barang bukti soal peneror itu.

Setelah sampai Caca mengambil napas panjang untuk kembali ke rumah sang mantan pacar, berulang kali ia mengambil napas itu. Walaupun sebenarnya Rahman ada di sampingnya untuk saat ini akan tetapi rasa sedih membuat Caca tidak sanggup bertemu dengan mantan calon menantu nya itu.

"Caca kuat ya," ucap Rahman.

Akhirnya dengan sekali helaan napas panjang Caca bersiap menemui kedua orang tua Rahman.

Caca mengutuk pintu dan Hasby memegang barang-barang yang di bawa Caca untuk di kembalikan kepada Rahman, dan tidak lama berselang pintu itu terbuka dan memunculkan wanita yang selama ini sudah akrab dengan nya tampak terkejut dengan kedatangan tamu itu.

"Caca," panggil ibunya Rahman.

"Tante," panggil Caca.

Kedua wanita rapuh itu saling berpelukan satu sama lain, karena masih memiliki rasa kehilangan yang sama akan seseorang yang amat mereka sayangi. Hasby dan Rahman hanya bisa melihat kedua wanita itu dengan tatapan sendu.

Bahkan Rahman sampai meneteskan air mata hingga tidak sadar langkah kakinya berjalan menuju mereka berdua.

"Ma, ini Rahman. Rahman kangen sama Mama," ucap sendu Rahman.

Namun apa daya, tangan yang transparan membuat dirinya kesulitan memeluk sang Ibu yang ia sayangi. Jadi Rahman hanya memeluk nya asal, agar ia bisa memeluk kedua wanita yang ia cintai itu.

Setelah adegan berpelukan selesai, Mama nya Rahman mengajak masuk Caca dan juga Hasby. Mereka saling bertukar cerita sebelum Ibu nya Rahman mengajak mereka menuju kamarnya Rahman.

"Tante tinggal dulu ya," kata ibu nya Rahman.

Mereka bertiga masuk dan Caca langsung menyimpang barang yang ia bawa tadi. Caca melihat sekeliling kamar itu yang masih tetap di tempatnya masing-masing tidak ada yang berubah dari dulu. Sampai akhirnya keheningannya terganggu gara-gara suara Hasby yang sedang mencari sesuatu.

"Adek, jangan di acak-acak dong," kesal Caca.

"Bukan gitu Kak, ini Kak Rahman yang suruh aku untuk mencari dimana tempat ia menyimpan pesan dari peneror itu," ucap Hasby.

"Ya sudah Kakak bantu." akhirnya Caca membantu Hasby mencari barang-barang yang di maksud sama Rahman.

Di kamar ini memang isinya adalah semua piala penghargaan nyanyi dan model, walaupun Rahman juga menyukai olahraga akan tetapi ia tidak pernah memenangkan pertandingan apapun yang penting ia suka dengan olahraga itu. Hingga akhirnya Caca menemukan suatu yang aneh tepat di balik salah satu frame foto dirinya dan juga Rahman.

DLS [5] Kau Tetap Misteri ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang