Bab 22 | Tinggal Berdua

19 5 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Jaz - Berdua Bersama

***

Bab 22 | Tinggal Berdua

Ini waktunya cerita dimana tidak ada yang boleh tahu selain kita berdua

***

Caca mempercayakan semuanya kepada Arfan, karena ia tidak bisa mengawasi Yadi di luar sekolah. Ia mengharapkan semuanya kepada Arfan mudah-mudahan ia bisa menjalankan semuanya dengan baik. Sambil menunggu adiknya pulang sekolah berada di perpustakaan sekolah, mencoba membaca buku.

"Caca, Lo masih belum pulang?" tanya Icha yang baru masuk ke perpustakaan.

"Eh. Icha, belum nih lagi nungguin chat dari Hasby untuk pulang bareng," jawab Caca sambil membaca buku.

"Tunggu, bukannya SMPN sebelah udah pada pulang deh,"

"Apa! Kok bisa?" kaget Caca.

"Iya. Kenapa lo gak tahu Caca, soalnya pihak kepolisian datang ke sekolah itu untuk kembali mengecek TKP makanya sekolah di bubarkan lebih awal," jelas Icha.

"Kenapa Hasby gak ngasih tahu gue," ujar Caca.

"Mungkin lupa atau buru-buru pulang kali. Kan siapa sih yang gak mau pulang cepet," goda Icha.

"Gak mungkin." Akhirnya tanpa basa-basi lagi ia langsung meninggalkan Icha disana.

Akhirnya Caca memutuskan untuk pulang terlebih dahulu menuju rumah memastikan agar adiknya ada rumah. Akan tetapi benar ternyata adiknya sudah sampai di rumah namun ia tidak tahu Hasby dimana.

Melihat kedatangan Caca membuat Ibunya sedikit khawatir dan berusaha menenangkan sang anak.

"Ibu, Ade udah pulang?" tanya Caca.

"Udah kok nak,"

"Terus mereka ke mana Bu?"

"Mereka mungkin lagi jalan-jalan."

Mendengar kata jalan-jalan membuat Caca langsung memasang muka cemberut "Kok aku gak di ajak sih,"

"Biarkan nak, mungkin ayahmu sama Hasby lagi ingin berduaan, mumpung mereka lagi nggak ada gimana kalau kita berduaan aja nak. Ngapain gitu?"

"Baik bu kebetulan ada yang mau Caca omongin sama ibu,"

Setelah itu Caca langsung ke kamar untuk berganti pakaian. Sedangkan sang Ibu menunggu di ruang tamu, Setelah berganti pakaian Caca keluar dan langsung menemui ibunya.

"Bu, Caca mau cerita,"

"Cerita apa nak?"

"Tentang Rahman Bu,"

Mendengar kata Rahman Ibu sontak terkejut namun ia mencoba untuk bersikap biasa saja. "Ada apa gitu,"

Akhirnya Caca menjelaskan tentang Rahman, dan juga tentang perjuangannya untuk mencari tahu tentang kematian sang pacar. Walaupun sebenarnya ia bingung Apakah ibunya percaya atau tidak dengan kata-katanya tapi setidaknya ia berusaha terlebih dahulu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Ibu mendengarkannya dengan begitu seksama padahal ia sudah mendengarkan cerita itu dari suaminya, karena kemarin mereka baru menceritakannya kepada Ayah mereka.

"Apa Caca ingat sama Wiranti?" tanya sang Ibu.

"Wiranti," ulang Caca.

Mendengar kata itu pikiran Caca melandang buana menuju salah satu ingatan.

DLS [5] Kau Tetap Misteri ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang