Bab 19 | Lagi-lagi Terbuka

32 10 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Nabila Maharani - Bila Nanti

***

Bab 19 | Lagi-lagi Terbuka

Kira-kira menurut kalian gimana nih apakah harus menjadi seperti ini

***

"Bener kata kamu," salut Rahman.

"Oke kalau iku menurut kamu kita gambarkan di sini oke," Caca mulai menggambar sebuah garis di kertas yang telah disediakan di sana dimulai dari meneliti cocoklogi nomor dan nama yang dimaksud oleh mereka semua.

Dan setelah mereka tulis ada tiga nama Yadi tertera di sana, seolah menunjukkan bahwa dalang dibalik semua ini adalah Yadi.

"Yadi," kaget Arfan.

"Kenapa? Masih gak Percaya?" tanya Caca.

"Gue bener-bener nggak percaya dengan apa yang kita barusan buat sekarang gak mungkin Yadi, orang dibalik semua ini," ucap Arfan.

"Iya kita tahu kita nggak mungkin Yadi juga tapi kalau cocoklogi nya seperti ini kita bisa berasumsi bahwa ternyata teman dekatnya Rahman di balik dalang semua ini,"

Perdebatan antara caca dan juga arfan terjadi sekarang sedangkan hasbi sedikit terkejut apa salahnya semua cocoklogi ini ya rasanya cukup masuk akal dan merasa sedikit bingung karena iya masih bertanya-tanya siapa yang membuat semua pesan ini enggak mungkin seorang arwahnya rahman bisa membuat kode kode semacam ini.

Apa jangan-jangan ada orang lain yang terlibat dengan semua ini, kalau emang benar kira-kira siapa dan apa tujuannya melakukan semua ini?

"Gimana dek?" panggil Caca.

"Maksudnya Kak?" Hasby bertanya kembali kepada caca perihal pertanyaan yang sempat diajukan karena ia benar-benar sedang tidak fokus sekarang dan pikirannya sedang melanangbuana kemana-mana.

"Kamu kenapa sih dek? melamun ya?"

"Hehehehe iya kak, coba sekali lagi pertanyaan nya apa kak?" Hasby mengajukan pertanyaan kembali kepada Caca mungkin dia bisa segera menjawabnya.

"Ini kelanjutannya gimana?" tanya Caca.

"Untuk kelanjutan lebih baik kita selidiki dulu Kak Yadi itu, bukannya Kak Yadi itu adalah sahabat Kak Rahman. Mungkin dengan gitu kita bisa sedikit mengorek mereka informasi, tapi sebelum ke Kak Yadi nya lebih baik kakak cari tahu dari sisi sahabat sahabat yang lagi mungkin mereka tahu sesuatu," jelas Hasby.

"Aku setuju," timpal Arfan.

"Nah kan lo sahabatnya Rahman sekaligus sahabat Yadi juga dong satu cricle malahan, jadi lo jelaskan sama gue siapa Yadi."

Arfan menghela napas lalu mulai mencari posisi duduk yang pas serta mencari kata di pikiran nya yang memudahkan agar Caca mencerna ucapannya. Sedangkan Caca siap memasang telinganya agar tidak ketinggalan satu kata pun.

"Caca, Yadi itu orang suka banget sama laut. Saking sukanya ia makan lebih sering makan Ikan, Lele dan seafood lainnya untuk membuat nya semangat. Bukan hanya itu ia juga senang bernyanyi apalagi lagunya Bunda Elvy Sukaesih—Pecah Seribu,"

"Apalagi bagian reff nya itu hanyaaaaaaa diaaaaaaaaaa,"

"Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia." salut arwah Rahman.

"Hanya diaaaaaaaaaa yang ada di antara jantung hati, tempat bermanja, tempatnya rindu, tempat curahan hati yang damai,"

"Tunggu. Judul lagu nya pecah seribu," ucap Hasby kaget.

DLS [5] Kau Tetap Misteri ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang