Bab 21 | Jejak Tanpa Arah

23 9 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : GAC - Berlari Tanpa Kaki

***

Bab 21 | Jejak Tanpa Arah

Padahal sudah di depan mata tapi karena gak ada gara-gara tidak ada bukti maka itu semuanya hanyalah sia-sia

***

Caca mendengar perkataan dari Eby, orang jahat bisa melakukan apa saja kepada korbannya. Soalnya memang rasa benci dan marah itu lebih besar jadi ia akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya itu. Dan Caca masih tidak menyangka bahwa semua ini dilakukan oleh seorang Yadi, tujuannya sebentar apa sih? Iya tega membunuh orang yang Caca sayangi, bukan hanya itu ia juga membunuh kedua orang yang mempunyai bakat ini.

"Maaf, anu. Sebenarnya pada saat investigasi, gue menemukan kata di mana tempat korban ditemukan," ucap Hasby.

"Kode maksud kamu dek," ulang Caca tidak paham.

"Iya. Kak, Kalo gak salah di dekat Sridevi itu ada tulisan 22233777644466 dan di dekat Afan itu 73322224, " jelas Hasby.

"Tunggu, kalau itu diartikan. Akan membentuk sebuah kata."

Caca mulai memikirkan dan menganalisa apa yang dimaksud dari kode itu. Ia mulai membaca udah mulai menulis satu persatu huruf yang ada di balik angka itu. Setelah ditelusuri dan dianalisa lebih lanjut ternyata kode pertama itu, membentuk sebuah huruf Cermin dan Pecah.

"Cermin dan Pecah?" ulang Eby.

"Maksudnya apa?" tanya Hasby.

"Kakak juga kurang tahu." Caca mengangkat bahunya tidak tahu.

"Soalnya gini, menurut berita yang gue terima. Kabar meninggalnya Sridevi dan Affan itu pada saat kegiatan sebelum acara Maulid nabi, setelah itu gue lagi bicara sama kedua sahabat almarhum pacar gue yaitu Mardon dan Muji dan pada saat Isman dan Yadi datang Iya langsung memberitahu bahwa ada yang meninggal di SMP sebelah, Di mana tempat sekolahnya Sridevi dan Afan, serta sekolah adik gue juga," jelas Caca.

"Jadi Yadi yang memberitahu perihal ini."

"Iya, kalau begitu dia tidak mungkin tersangkanya dong atas pembunuhan yang dilakukan kepada Sridevi dan Affan,"

"Tapi gue yakin dia orangnya,"

"Kenapa Eby begitu yakin?" tanya Hasby.

"Apa yang dikatakan Yadi pada saat memberikan info tentang pembunuhan itu terjadi?" tanya balik Eby.

"Kalau nggak salah tentang asmara,"

"Asmara?"

Ini menjadi semakin rumit, analisa mereka semakin kemana-mana dan bahkan tidak menunjukkan titik terang. Walaupun cocok logika ditentukan akan tetapi itu saja belum cukup untuk menuduh siapa pelakunya. Caca yakin kalau pelaku pembunuhan Rahman itu adalah Yadi, tapi untuk Sridevi dan Afan Caca belum yakin soalnya keterkaitan mereka sangat jauh dan mungkin saja salah prediksi.

Setelah pertemuan yang cukup menguras pikiran dan takut malah menjalar kemana-mana akhirnya pertemuan itu dicukupkan sekian. Hasby Rahman dan juga Caca mulai meninggalkan tempat Eby, kemudian diantarkan kembali oleh Jaya menuju rumah mereka masing-masing.

Setelah sampai Jaya pamit undur diri dan mereka bertiga berterima kasih telah diantar menuju rumah orang penting.

Setelah mereka sampai, mereka bertiga akhirnya masuk dan pintu mendadak sedikit terbuka. Caca khawatir takut di rumahnya ada maling atau perampok yang mencoba membobol rumahnya. Dengan bergegas mereka semua mulai masuk dan belum melakukan perlawanan ternyata rumah itu kedatangan seseorang yang sangat mereka sayangi dan cintai.

DLS [5] Kau Tetap Misteri ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang