Bab 17 | Maaf Dan Dendam

51 11 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan mereka

Now Playing : Last Child - Sesuka Hatimu

***

Bab 17 | Maaf Dan Dendam

Ketika rasa sakit muncul dalam diri maka dua sisi sifat akan datang memunculkan pilihan antara maaf dan dendam

***

Dan benar saja, ternyata memang hari ini semua anggota OSIS mulai sibuk apalagi bagian seksi keagamaan, yang di mana rencana untuk kegiatan maulid nabi sudah direncanakan satu bulan sebelumnya. Pantas saja Mardon dan juga Muji yang merupakan ketua dan anggota OSIS sibuk dan jarang kelihatan, sesekali Caca melihat mereka namun itu hanya terbilang singkat saja.

Sebagai siswa siswi mereka baru mendapatkan kabar Ini tadi malam, jadi untuk mencegah terjadinya cara membolos mereka sengaja mengabarkannya malam dan juga ada yang mengabarkannya juga pagi-pagi sebelum mereka berangkat sekolah. Jadi apapun kegiatannya mereka tidak bisa keluar dari area sekolah.

Sekarang Caca dan Icha sudah berada di aula yang di mana aula tersebut digunakan untuk kegiatan keagamaan itu. Biasanya acara maulid nabi itu akan menghadirkan ceramah dari ustad ustadzah terkenal yang sekolah request, dan sebagai siswa-siswa yang baik juga mereka harus datang untuk mendengarkan ceramah itu.

"Dasar ya anak-anak OSIS selalu saja bikin acara dadakan," geram Icha.

"Mereka tuh bikin acara nggak dadakan. Cuma kita aja yang sebagai siswa-siswi mungkin dikasih tahunya dadakan mungkin sebagai surprise kali," ucap Caca santai.

"Kok lu mendukung sekali. Oh iya ya gue lupa soalnya kan mantan lo itu sahabatan sama anggota OSIS kan." Mungkin ya maksud Icha adalah Mardon dan juga Muji.

"Sudahlah gitu aja mah dipermasalahin udah dengerin aja. Semoga lu mendapatkan hikmahnya deh,"

"Bukan hikmah kalie..... Hidayah,"

"Iya itu maksud gue."

Semua orang berada di sana begitupun dengan guru-guru dan kepala sekolah pun juga ada disana. Karena memang sebentar lagi acaranya akan segera dimulai, Caca menatap sekeliling tempat itu mulai mencari keberadaan yang sekiranya mencurigakan.

Jadi semalaman Caca mulai menyusun apa yang baru saja ia temukan. Dimulai dari kode gitar dan juga kode maulid, bersamaan dengan didampinginya Rahman untuk menyusun semuanya. Caca baru mendapatkan sebuah petunjuk. Di mana gitar yang dimaksud di sini adalah gitar yang berada di ruang musik dan gitar itu dipakai oleh Rahman dan juga Yadi.

Selanjutnya kode maulid itu sebenarnya universal, tapi menurut Rahman kaldu maulid itu mengarahkan kepada Arfan dan juga Yadi. Walaupun bisa saja Isman,Mardon, Muji dan dirinya sendiri tapi Rahman yakin bahwa maulid itu mengarahkan kepada Arfan dan juga Yadi.

"Kalo memang Yadi, berarti?" pikir Caca.

"Jangan suuzon dulu sayang. Ini baru cocoklogi aja kita nggak tahu siapa pelaku sebenarnya kita juga gak punya bukti. Kamu cuma cocoklogi saja itu sama aja kita ngada-ngada," jelas Rahman.

"Bener tuh kata Kak Rahm, Kakak mah seru aja suuzon," timpal Hasby.

"Ih anak kecil nih ganggu aja tahu," kesal Caca.

"Ya udah kalau Hasby dibilang ganggu Kita hentikan aja pencarian ini," ancam Hasby.

Mendengar ancaman dari adiknya membuat Caca seketika terkejut dan langsung mendekati sang adik untuk langsung berbaikan dan tidak akan marah-marah lagi. Soalnya semua kunci dari pencarian siapakah pembunuhnya Rahman itu berasal dari Hasby sendiri.

"Ya sudah kakak minta maaf," sesal Caca

"Ya Hasby maafin,"

Setelah itu Caca kembali duduk di meja belajarnya dan mulai membuat daftar lagi untuk membuat cocoklogi berikutnya, tentang siapa pembunuh Rahman sebenarnya. Sebenarnya kasus Rahman dibunuh pun belum selesai tetapi kedatangan satu kasus baru lagi yang di mana ini orang membunuh sepasang 'kekasih' padahal mereka hanya teman biasa yang sama-sama berada di dunia entertainment.

Sebenarnya Caca bisa saja menanyakan perihal itu kepada Hasby, namun sepertinya sang adik tidak mengeluarkan sepatah kata pun tentang kejadian menimpa sekolahnya itu. Sebenarnya kalau Hasbi cerita mungkin pelakunya akan sama jadi kita bisa menemukan cocoklogi berikutnya mengenai siapa pembunuh mereka berdua. Apakah sama dengan pembunuhnya Rahman?

Akhirnya acara segera dimulai, dibuka dengan sebuah persembahan anggota marawis yang melantunkan beberapa lagu sholawat dan lagu religi lainnya. Setelah itu dilanjut dengan MC yang membeberkan acara-acara hari ini seperti sambutan dan acara intinya yaitu ceramah, sebenarnya acara inti mereka semua itu bukanlah ceramah melainkan acara makan-makan yang disediakan oleh pihak sekolah.

Namun semua orang harus bisa menahan semua itu untuk mendengarkan ceramah mudah-mudahan orang yang menerapkan ceramah akan mendapatkan hidayah agar mereka menjadi orang yang lebih baik. Begitupun dengan Caca mudah-mudahan orang yang membunuh Rahman ada di sini dan ia segera bertobat dan menyerahkan dirinya kepada kantor polisi.

Kebetulan ceramah hari ini temanya tentang 'Jangan Ada Dendam, Ini Pentingnya Saling Memaafkan'

"Manusia pastilah tidak luput dari kesalahan. Hal itu sudah menjadi kodrat manusia untuk tidak luput dari kesalahan dan ketidaksempurnaan.
Kendati demikian, manusia juga diciptakan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Ketika seseorang menyadari bahwa ia melakukan kesalahan, segeralah minta maaf, bahkan kita dituntut untuk menjadi pribadi yang memaafkan," terang nya

"Selain itu, apabila orang lain menyakiti kita dan meminta maaf kepada kita maka maafkanlah. Memiliki sifat pemaaf juga disebutkan oleh Allah dalam firmannya pada surat Al-A'raf ayat 199:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ

Artinya: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.""

Ustaz Das'ad Latif juga menceritakan tentang salah satu sahabat Rasulullah yang ibadah mahdhahnya biasa-biasa saja, namun dijamin masuk surga. Meskipun begitu, ternyata ia memiliki sifat pemaaf.

"Setiap malam sebelum tidur ia selalu berdoa kepada Allah SWT untuk memaafkan, mengampuni dosa dan kesalahan orang orang yang menyakitinya hari itu. Begitu mulia dan dicintai sifat pemaaf itu oleh Allah SWT."

"Sifat pemaaf itu dahsyat sekali keutamaannya, bisa mengalahkan ibadah mahdhah kepada Allah. Ada orang yang ibadah mahdhahnya baik tapi malah pendendam. Dia bukanlah orang yang istimewa." jelas Ustaz Das'ad Latif

Memiliki sifat pemaaf sangatlah penting, Ustaz Das'ad Latif sendiri juga menganjurkan bagi kita yang ibadah mahdhahnya biasa biasa saja untuk raih surga dengan memiliki sifat mulia ini. Orang yang pemaaf jiwanya sehat.

"Bulan Ramadan bulan penuh ampunan, sehingga tidak cukup menginginkan ampunan dari Allah tapi kita jadi pribadi yang pendendam dan tidak mau memaafkan. Allah mencintai orang yang bukan saja memaafkan tapi membalasnya dengan kebaikan kebaikan." tutup beliau.

Ceramah itu membuka mata seorang Caca, di mana walaupun orang itu sudah membunuh kekasihnya akan tetapi ia harus juga memaafkannya. Awalnya Caca tidak mau memaafkan siapapun yang membunuh kekasihnya itu, tapi setelah mendengar itu matanya terbuka lebar dan sedikit demi sedikit mulai memaafkannya.

Tetapi hukum harus tetap berlanjut di mana yang salah harus menerima, dan mempertanggungjawabkan apa yang sudah ia perbuat.

***

Tbc.

Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa up lagi!!! Gimana guys dengan bab ini, Apakah kalian bisa menemukan siapa pembunuhnya setelah menemukan cocoklogi yang bagus!!! Lis, tunggu jawaban kalian di kolom komentar oke

Jangan lupa vote and coment
Tinggalkan Jejak

Lis_author

DLS [5] Kau Tetap Misteri ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang