Bab 13 | Perihal Gitar

65 15 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Yura Yunita - Tutur Batin

***

Bab 13 | Perihal Gitar

Mungkin gitar adalah alat musik yang sering dipakai oleh semua orang untuk mempresentasikan hati seseorang untuk dijadikan karya

***

"Hasby.... Hasby," panggil Rahman.

"Iya kak."

"Minta dikit boleh," pinta Rahman.

"Gak boleh ini makan untuk aku sama kak Caca nanti malam, kakak gak boleh minta," pelit Hasby.

"Itukan makanan kesukaan aku tahu, Mama bikin ini tuh buat aku." Rahman mengklaim itu makanan buat dirinya.

"Bukan. Kakak kan udah mati, masa hantu makan sih, aneh banget," goda Hasby.

"Tuh kan Hasby mah gitu. Caca, Caca sayang tuh adik kamu jahat," adu Rahman kepada Caca yang sedang berpikir.

Sepertinya panggilan dari Rahman tidak digubris oleh Caca karena ia masih memikirkan maksud dari angka yang baru saja ia temukan tadi. Hingga akhirnya Rahmat pergi karena terlanjur kecewa dan marah kepada Caca.

Hasby melihat kepergian Rahman namun ia juga bersikap bodo amat karena memang sikapnya sudah keterlaluan.

"Kira-kira gitar maksudnya apa sih ya?" Caca menoleh untuk bertanya kepada Rahman akan tetapi ternyata arwah itu tidak ada yang tersisa hanyalah Hasby yang sedang duduk di atas ranjang itu.

"Dek, Kak Rahman mana?" tanya Caca.

"Gak tahu?" Hasby bersikap bodo amat.

"Lah kan tadi kan sama kamu,"

"Ya Gue nggak tahu Kak. Mungkin marah kali karena gak dengerin omongan nya dari tadi," jelas Hasby.

Caca mulai cemas dengan keadaan Rahman, walaupun sebenarnya ia hantu akan tetapi rasa-rasanya ia adalah manusia biasa. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari Rahman dan membiarkan masalah mengenai angka tentang gitar itu.

"Kak! Kak Caca," panggil Hasby.

Mau tidak mau Hasby mengikuti sang kakak yang mulai meninggalkan dirinya tidak lupa Caca meminta izin pulang dulu, nanti ia akan balik lagi kesini. Begitupun dengan Hasby, akhirnya merekapun keluar dari kediaman Rahman mencari keadaannya.

Namun sebelum mencari keberadaan, tiba-tiba Caca bertemu dengan seseorang.

"Kalian," pekik Caca.

Yap, mereka adalah teman-teman Rahman terdiri dari Mardon, Muji, Arfan, Isman dan Yadi.

"Caca, lo habis dari rumah Rahman?" tanya Arfan to the point.

"Ya, menurut lo gue ngapain disini?" tanya balik Caca dengan nada kesal.

Arfan melihat ada yang berbeda dengan Caca sepertinya ia sedang kesal kepada seseorang. Kira-kira siapa? Arfan juga tidak tahu. Akhirnya disana Arfan berinisiatif untuk mengajak Caca agar tidak kesal lagi.

"Dari pada lo kesel dan bete, mending ikut gue yuk," ajak Arfan.

"Eh Fan. Lo gila, mau nikung pacar sahabat lo sendiri," sindir Isman.

"Gila! Gue gak gitu kali," ucap Arfan tidak kalah marah.

Caca sebenarnya memang bete dan kesel gara-gara Rahman yang pergi begitu saja akan tetapi mungkin ia bisa mencari tahu dari teman-temannya Rahman mengenai gitar dan semacamnya.

DLS [5] Kau Tetap Misteri ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang