06: My 38.25 cm shoe

11 0 0
                                    

CHAPTER 6: My 38

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 6: My 38.25 cm shoe


Pada akhirnya dia didatengin sama sekretaris dari yang punya perusahaan dan mereka akhirnya cekcok kenapa kok gak boleh buka toko bunga. Terus kata sekretarisnya katanya pemilik atau bos nya itu gasuka sama bunga bahkan benci banget, jadi kalau bisa dimana-mana jangan ada bunga.


"Hih... ngeri banget, bukannya selamatin orang malah doain toko lo tutup thal..." Irena yang sedang duduk di café Athalia menjawab cerita temannya itu. Jangankan Irena, bahkan Athalia pun juga tidak percaya ada orang seperti itu di dunia ini.


Keduanya sedang berbincang di toko Athalia yang relative cukup rame di jam makan siang ini, banyak sekali pengunjung, Athalia sedang beristirahat saat temannya itu datang untuk makan siang sebelum kembali ke rumah sakit.


"Lo ngeri apalagi gue, gitu orangnya bisa tau lagi ukuran kaki gue Ren." Jawab Athalia yang sembari menatap kearah tokonya, "Gitu pakai acara ngilang lagi."


"Lo yakin malam itu lo gak lihat mahluk halus Thal? Mana ada orang dateng bawa sepatu terus ngatain toko lo terus ngilang kalau enggak hantu?"


"Siapa juga yang percaya kayak gitu, gue yakin orangnya manusia Thal, mana ada mahluk halus bawa sepatu, nih –" sambil menyodorkan kakinya –" buktinya gue masih pakek flat shoesnya."


"Barang gaib dari hantu lo pakai Thal..." Irena menatap temanya itu dengan kasian, "Kalo lo udah bosen jomblo, bilang Thal... gue cariin pacar biar lo nerima barang dari manusia, bukan hantu. Gue bisa bantu thal... jangan lo pilih jalan kayak gini thal."


Athalia yang menatap temannya itu dengan kesal.


"Lo pikir gue gila apa? Sungguhan gue ngeliat pakai mata sendiri gue manusia kok."


"Lo bahkan gatau mukanya seperti apa? Katanya orangnya pakai hoodie kan? Rambut hitamnya kelihatan terus sepasang manik cokelat sama orangnya pakai masker hitam? Itu bener ciri-ciri hantu."


"Ganteng orangnya."


"Wah... kalau itu jelas bukan hantu Thal... ternyata malaikat, kalo lo ketemu lagi minta nomer telponnya gue deh yang gantiin lo."


"Dasar... barusan kemarin ketemu kak Mikael aja sudah siap nikah adat apapun, malah koleng sama hantu." Decih Athalia menatap nasib temannya.

Langit Samudra | Lee Jeno lokal auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang