29: A Sky Full of Stars

9 1 0
                                    

CHAPTER 29: A Sky Fullof Stars

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 29: A Sky Fullof Stars


Hari pun mulai larut dan kedua orang yang masih terjebak di mobil Langit, entah pergi kemana destinasi mereka membawa hawa hangat di antara mereka berdua. Setelah berpamitan dengan bibi Langit, lelaki itu ingin menunjukan Athali satu hal sebelum dirinya harus mengantarkan perempuan itu pulang.


Karena dirinya sudah janji dengan kakak lelaki itu untuk memulangkan adiknya dengan selamat, itu adalah janji, jadi harus ditepati.


"Tadi banyak bicara ya sama bibi?" Langit memulai percakapan setelah sekian lama terdiam di dalam mobil, dengan lagu dari The 1975 – Somebody Else, mengiri mobil tersebut.


"Enggak kok, bibi kebanyakan diam menjahit, tadi aku menjahit dikit bantuin bibi."


"You can knit?" dia bertanya dan perempuan itu menganggukan kepalanya, "I knit, out of habit karena nemenin Laskar."


"Oh?" Lelaki itu sedikit kaget, "Any reason? Cerita aja gaapa."


"Dia gak betah dirumah, Sukanya main di jalan. He's go to place itu arena motor, dia selalu cerita kepalanya berisik kalau dia gak ngapa-ngapain. So I made him knit, mau gak mau dia harus fokus. Jadi gak kepikiran tapi not dangerous."


"That's unique." Langit menjawab dengan perlahan, "Mind knitting me a scarf then?"


"Mau?"


"Kalau kamu gak keberatan?" Perempuan itu setuju dan semua berubah sunyi lagi. Hingga akhirnya mereka sampai pada tujuan mereka.


Langit turun mobilnya sambil melihat sekeliling tempatnya – sepi tanpa ada seseorang. Lelaki itu segera bergegas untuk membukakan pintu untuk perempuan itu.


"Thank you," perempuan itu berucap dan Langit hanya tersenyum lembut sebelum dirinya menyibukan diri untuk mengambil beberapa peralatan piknik. Mereka telah memutuskan untuk bersantai di sebuah ladang sepi untuk mewujudkan impian Athalia untuk melihat bintang.


Setelah menghabiskan waktu selama 15 menit, akhirnya mereka dapat duduk dengan tenang.


"Apa kamu sering melalukan ini bersamanya?" Langit memulai percakapan yang membuat Athalia binggung.


Langit Samudra | Lee Jeno lokal auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang