16: Family Reunion

6 0 0
                                    

CHAPTER 16: Family Reunion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 16: Family Reunion


        Hidup memang sepertinya pasang dan surut. Suatu kejadian yang pasti dalam urusan tarik ulur. Menarik kita setingginya dalam kebahagiaan dan surut, menarik kita sejatuh-jatuhnya. Fase-fase yang kita lalui itu seharusnya diterima dengan baik, tapi adanya saat kita memilih untuk berdiam diri.


Berdiam di dalam ketenangannya, dimana semua orang memutuskan untuk lari, dan mengikuti ritme hidup, kamu memutuskan untuk berjalan.


Athalia duduk di kamarnya sambil menatap temboknya yang penuh dengan kenangan masa lampau, dirinya yang dulu terlihat bahagia, semua orang berhak untuk mengingat masa lalu, tapi bernostalgia untuk menjatuhkan semangat itu tidak baik.


Mengingat masa lalu untuk memperbaiki sekaranglah yang baik.


"Mau sampai kapan lo sedih kayak gitu? Muka lo jelek kalau nangis," celetuk seseorang dengan nada bicara montonnya. Athalia yang sudah tau siapa manusia yang berani ngomong begitu tidak menghiarukannya.


"Kakak sudah pulang? Mama sama Papa juga?" tanya perempuan itu kepada kakak keduanya.


Athalia terekekeh pelan. "Dateng-dateng kerjaanya ngehujat aja, mending kakak urus sudah urusan kakak."


"Terus? Kakak biarin adik kakak bersedihan di kamar?" Mikael menghampiri kamar adiknya, disambut dengan tembok penuh dengan foto-foto itu. Mikael emang sudah lama ingin membuang semua memori itu, tidak tega melihat adiknya yang harus menangis setiap kali menatap tembok itu.


"Hei... aku kuat kok kak."


"Sok kuat, lihat orang yang mirip kayak lelaki itu aja kamu gamonnya setengah abad."


"Ih... sama persis kok dibilangi," Jawab Athalia dengan kesal karena kakaknya yang masih tidak percaya ada seseorang yang mirip. Mikael duduk di ujung ranjang adiknya sambil menatap seluruh foto yang pernah diambil oleh Athalia.


"Kira-kira, disini ada berapa banyak foto ya dek?"


"Hm... adek kurang tau si, tapi yang pasti banyak banget, kalau adek inget, ga semua adek pajang." Jawab Athalia yang masih memandang foto yang ditangannya.


"Pasti ini foto gaada kakak ya, Thal?" Athalia yang tertegun dengan pernyataan kakaknya akhirnya berhenti memandangi foto ditangannya dan menatap kakaknya.

Langit Samudra | Lee Jeno lokal auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang