28: Everything about you too

7 0 0
                                    

CHAPTER 28: Everything about you too

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 28: Everything about you too


"Goodmorning Thalia, had a nice sleep?" Pertanyaan yang langsung dilontarkan kepada perempuan yang barusan membuka matanya. Setelah mengirimkan Jeffery ke Inggris, keduanya stuju untuk pergi jalan-jalan di Itali karena kemauan Athalia ynag tidak ingin balik ke apartment kakaknya.


Langit pun setuju dan menyarankan untuk mereka pergi jalan-jalan sambil mencari makanan. Namun, ditengah perjalanan balik dari bandara perempuan itu mulai terlelap. It was the first time, batin perempuan itu. Dirinya tidak pernah mau untuk tidur di mobil siapapun yang membawanya selain keluarga ataupun personal driver miliknya.


But it was something about Langit that brings comfort untuknya.


"Aku ketiduran... where are we right now?" perempuan itu mengusap matanya dan melihat jam menunjukan jam sebelas siang, "Astaga Langit, how long was I asleep?"


Lelaki yang daritadi memainkan handphonenya memandang jam di tangannya hanya tersenyum manis keperempuan itu, "kita tadi sampai jam tujuh, so I guess four hours?"


"Langit, you should have woken me up. Kamu belum makan kan? You could have strave."


Lelaki itu tertawa menatap perempuan yang sedang kesal mukanya hanya karena dirinya tidak membangunkan dirinya.


"You looked tired, masa iya aku tega bangunin kamu? Besides, you don't have to worry." Lelaki itu mengusap pelan kepala perempuan itu dah mereka akhirnya keluar. Athalia yang masih setengah sadar akhirnya sadar kalau mereka berada di depan rumah seseorang. Perumahan kecil ini, membuat Athalia terkagum, dengan kota Milan yang begitu ramai dengan pengunjung adanya tempat sepi seperti ini membuat Athalia binggung mengapa lelaki itu membawa disana.


"Ei? Kamu gak salah jalan kan?" Athalia menanyakan Langit yang sedang mencari sesuatu sebelum akhirnya mengeluarkan buket bunga cantik. Athalia yang terus memperhatikan Langit, menaikan alis pada buket yang digengam oleh Langit.


"Come on, ada yang mau aku kenalkan kepadamu."


Langit yang perlahan merangkul pundak Athalia disambut dengan gerbang besar, dan diketuklah pintu itu dengan keras.


"Zia! Sono io!"

(Bu! Aku datang!)


Zia? Dipikiran Athalia yang tidak paham dengan bahasa Itali hanya mendaptkan nama Zia.

Langit Samudra | Lee Jeno lokal auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang