21: Kakak tau yang terbaik, yahkan?

4 1 0
                                    

CHAPTER 21: Kakak tau yang terbaik, yahkan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 21: Kakak tau yang terbaik, yahkan?


"Sejak kapan?" Aura Mikael yang dingin membuat sauna mobil menjadi hening. Sejak, ketiga Ledger mundur diri dari acara pesta. Mikael terdiam dan tidak menghiraukan lingkungannya, bahkan dirinya yang tadi duduk dibelakang sama Athalia memilih untuk duduk di depan.


"Apanya?" Tanya Athalia berpura-pura untuk basa-basi dengan kakaknya tidak ingin menjawab pertanyaan lelaki itu.


"Jangan kamu pura-pura bodoh dengan kakak." Tegur Mikael dengan tegas, "Kakak tanya, sejak kapan?"


"Kami saling mengenal, Tapi adik gak tau kalau malam ini kita pergi ke pesta keluarganya." Athalia menjawab dengan pelan. Memang perempuan itu tidak bohong, sejak dirinya duduk bersama dengan Langit di kedai malam itu. Mereka belum pernah stop untuk bercakap, mereka sering nge-chat dan sering bertemu untuk sekedar makan siang.


Athalia tau, jika salah satu kakaknya tau dia bersama dengan Langit, pasti ada aja yang melarang, tapi dirinya berharap kakaknya akan menerima Langit dengan baik. Perempuan itu sudah susah payah untuk menutup dirinya dan Langit dari kakaknya.


"Kakak gak mau tau kamu tau atau enggak ini acaranya atau tidak." Mikael berkata, "Sejak kapan kamu berhubungan dengan lelaki itu?"


Jeffery yang daritadi hanya menyaksikan Mikael bertanya akhirnya menenangkan Mikael yang duduk disebelahnya.


"Kael, sudah... jangan marah, Athalia kan juga gak ngapa-ngapain."


"Terus? Kakak nunggu sampai Athalia diapa-apain sama orang bajingan itu?"


"Kakak!" Athalia menyeruhkan kekesalannya. "Kakak gaada hak buat ngomong gitu tentang Langit."


"Oh? Dan kamu punya hak untuk membela orang itu? Kamu bukan siapa-siapanya."


"Mikael Legder!" Suara tegas dari tertua itu dimobil membuat kedua adiknya bungkam. Jeffery adalah orang tersabar dan tentunya paling benci ikut urusan orang, jadi jika dia harus turun tangan sendiri, artinya situasi dalam masalah.


"Kakak mau kalian berdua untuk diam, di mobil ini gaada yang marah-marah, kalau kalian mau marah-marah bilang ke kakak," tegur Jeffery dengan tegas, "Kakak turunin kalian di jalan dan kalian boleh baku hantam di jalan, tapi jangan pernah kalian ngomong sama kakak lagi."

Langit Samudra | Lee Jeno lokal auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang