9 Februari 2023
•••
"Kamu masih tidur dari tadi? Pintu rumah kamu kebuka dan Kakek juga baru bangun, dikiranya kamu sudah duluan bangun," kata Nicole, mulai mendekati Wawan yang sedikit syok, tetapi terus terpaku pada wajah wanita cantik tersebut. "Hei, kamu natap saya gitu kenapa, huh? Kek liat setan aja! Atau ... kaget karena saya sangat cantik?"
Wawan spontan menunduk, ia menutupi wajahnya, bayang-bayang Nicole kemarin, astaga ....
Morning wood-nya saja belum beres.
Wawan masih diam membisu, melihat tingkahnya yang aneh Nicole awalnya terheran, tetapi lama kelamaan dia sadar sesuatu. Oh, lihat tuh, di selimut tipis yang menutupi bawahan Wawan, ada gundukan aneh di sana. Nicole menghampiri Wawan.
Dan benar saja, Wawan agak mundur.
"Tan-Tan, jangan apa-apain saya lagi, Tan. Jangan lecehin saya, Tan ...."
Nicole terkejut. "Heh, ciuman singkat doang itu, lebay banget. Kita kan sepasang kekasih, Wawan."
"Tetep, Tan, gak mau! Bahaya, Tan, kalau keblablasan, bahaya!" Wawan memperingati. "Tolong, ya, Tan. Tolooong, banget, nih. Jaga diri Tante, kalau ada apa-apa Tante yang kena masalahnya, Tan."
"Apa susahnya, kan kamu bakalan tanggung jawab juga, kan?"
Wawan mendengkus. "Ada batasannya, Tan. Batasan. Astaga, Tan ... lagi ...." Wawan menatap Nicole sekilas, berharap si wanita paham soal ini. Hubungan mereka yang belum tentu berakhir mulus.
Melihat ekspresi Wawan tad, Nicole malah tersenyum geli, tak akan ada yang tidak mulus bagi Nicole. "Mm-hm ... iya deh iya." Nicole bisa melihat kelegaan Wawan setelahnya, meski pastilah masih terbayang-bayang ciuman singkat mereka, si berondong polos ini benar-benar ngegemesin deh.
Dia tak tahu apa-apa soal Nicole ....
"Kalau begitu, bersihkan diri kamu, saya sudah membawakan kebutuhan stream. Siap-siap, karena setelah ini, kamu langsung debut."
"Hah? Langsung gitu, Tan?" Wawan kaget, baru dapat langsung tancap gas begitu.
"Kalau gak sekarang, kapan lagi? Learning by doing itu bagus, Wawan, seperti yang dibilang orang tua saya selalu."
Ada benarnya juga. "Baiklah, Tan. Saya akan usaha."
"Pakai juga baju terbaik yang kamu punya, jangan baju gembel begini, ini apaan keteknya sobek gede banget!" Nicole menarik lengan baju Wawan, dan siapa sangka sobekannya melebar hingga Wawan persis seperti akan dilucuti bajunya lalu dilecehkan.
"Astaga!" Wawan memeluk dirinya sendiri kaget, setengah badannya kelihatan oleh Nicole, dia persis perawan yang takut terlihat di hadapan om-om.
"Itu baju kamu keropos, Wan. Masih saja kamu pakai?" Nicole mendengkus seraya geleng-geleng.
Wawan hanya tersenyum miris.
"Saya tunggu kamu di luar," kata Nicole akhirnya, berbalik dan pergi meninggalkan Wawan, Wawan menatap wanita itu yang akhirnya hilang dari hadapannya.
Si pemuda menghela napas. Ini hari dengan nasib apa, sih?
Sementara Wawan mulai menyiapkan mandi ke belakang, Nicole ke depan, dia menghubungi seseorang.
"Pakaian, remaja laki-laki, yang simpel saja dan pastikan jangan bergambar, lalu baju batik-batik untuk laki-laki dewasa, yah dalaman juga, pokoknya siapkan perpaket. Terima kasih." Nicole memesan pakaian, baik untuk Wawan dan kakek. Bukan tanpa alasan, dia merasa miris calon suami serta calon kakeknya memakai pakaian yang bahkan tak layak pakai.

KAMU SEDANG MEMBACA
TANTE ... NIKAH YUK!
Romance18+ Wawan dikejar tante cantik karena perkara TOD! "Tante ... nikah, yuk!" "Oke, kalau kamu mau jadi suami saya."