4 Maret 2023
•••
Wawan minder, jujur saja, karena mereka sangat bagus, dia? Rada payah, sepertinya tak akan dipanggil.
Apa nanti dia akan dipanggil?
Wawan merasa dia harus tetap optimis, tapi susah, karena dari segi bakat, dia sepertinya kurang. Cuma, tak masalah, masih banyak yang bisa dia lakukan, salah satunya jadi satpam.
Oh, benar, dia belum cerita soal ini ke Nicole.
Setelah nasib audisinya, mungkin dia akan melakukan hal tersebut. Evaluasi katanya berjalan selama tiga hari, tinggal tunggu hasilnya.
Pulang dari audisi, Wawan melanjutkan aktivitasnya, senggang begini dia memilih untuk membuat kue yang adonannya sudah selesai, jadi tinggal dimasak. Setelah itu, barulah dia menuju warung guna mengganti wadah kosong dengan wadah baru.
Seperti biasa, ibu warung mendesak soal hal sama, jadi satpam. Wawan beralasan ia menunggu panggilan balik, mau tak mau dia harus menunggu, tak mungkin dia buat jadwal jadi bertabrakan.
Lalu, saat perjalanan pulang ....
"Woi, Wan! Waaah, jadi streamer tenar, lu!" Wawan berpapasan dengan beberapa temannya yang sepertinya baru jalan.
"Baru debut udah tenar aja lu! Traktir bisa keknya, nih." Temannya yang lain menggodai.
Wawan hanya nyengir. "Lah, gak jugalah, masih noob, tapi mungkin bisalah gue traktir lo pada."
"Tuhkan, udah kece kawan kita!" Wawan juga ingin senang-senang, sebentar, dengan teman lama. Mereka tanya ini itu tentang streamer, terutama bagian dapat dari mana spek PC bagusnya.
"Kan gue udah bilang, dari orang spesial," kata Wawan, masih menyembunyikan hubungannya dengan Nicole, sesuai permintaan wanita itu.
"Siapa, sih, Wan? Sugar mama lu, ya?" Ucapan itu sukses membuat teman Wawan memukul teman yang mengatakannya.
"Omongan lu asal bener, lu kira Wawan begitu! Bisa aja kan itu ortunya Wawan yang balik lagi dari ngilang," katanya, dan Wawan menghela napas saja.
"Gak mungkinlah mereka balik, udah lupa daratan gitu, pokoknya cukup tau aja kalian semua, dia orang spesial bagi gue, dan gue mau spesialin dia balik. Gue mau usaha keras, lakuin apa aja buat kebahagiaan semua orang yang gue sayang. Itu aja." Wawan tak terlalu suka pembicaraan soal kedua orang tuanya yang meninggalkannya tanpa perkara apa pun.
Oh, Wawan jadi terpikir, ada kasus di mana setelah anaknya tenar di mana-mana, orang tuanya baru mengakui, entah mereka ingat wajah Wawan ataupun melakukan hal bagaimana. Kasus yang amat klise dan membosankan. Dahlah, Wawan fokus di semua yang dia punya saja.
"Wan, pankapan mabar cok, minta nomor lu sini kita nanti main!"
Cukup fokus ke kebahagiaan saat ini.
Usai main sebentar dengan teman-temannya, Wawan pun pulang, seperti biasa maid datang bersama supir di jam segini mengurus kakek, tetapi tetap sebagian besar Wawan mengurus sang kakek sendiri. Dia harus berbakti pada pria tua renta itu, karena hanya dia satu-satunya keluarga kandung yang dia punya di depan mata.
Nanti akan ada Nicole, anak-anaknya, cucu-cucunya, tetapi itu nanti, ya, nanti.
Wawan jadi terpikir bagaimana masa depannya bersama Nicole?
Saat malam, Wawan memperhatikan foto manis Nicole yang dia simpan di ponselnya, fokus ke sana dan mulai daydreaming. Ia, Nicole, di depan pengikat janji suci, bulan madu di pulau dewata, Nicole hamil, persalinan, kehadiran bayi kecil mereka.
Oh, sepertinya ada skenario yang terlewat, setelah nikah, bulan madu, dan sebelum hamil kan harus ....
Wawan mengernyit miris, dia memukul kepalanya beberapa kali. "Mesum mesum mesum lu! Dasar otak mesum!"
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
TANTE ... NIKAH YUK!
Romance18+ Wawan dikejar tante cantik karena perkara TOD! "Tante ... nikah, yuk!" "Oke, kalau kamu mau jadi suami saya."