4 Mei 2023
•••
Beberapa tahun kemudian ....
Sepasang suami istri tua mengetuk pintu sebuah rumah besar di hadapan mereka, lalu tak lama seseorang membukakan. Seorang anak kecil.
"Kakek, Nenek!" sapa anak itu, dan kemudian sepasang insan dewasa, Nicole dan Wawan, yang sambil mendorong kursi roda di mana ada kakeknya di sana.
Mereka tersenyum melihat kedatangan orang tua Wawan.
"Halo, Sayang!" Ibunda Wawan menggendong anak kecil yang mirip Wawan itu ke dalam pelukan.
Ya, itu orang tua Wawan.
Wawan tak menyangka, setelah bertahun-tahun tak bertemu di terakhir kali mereka menghantui Wawan, mereka kembali datang dua tahun lalu. Awalnya memang sulit dipercaya, mereka menjadi orang tua yang baik, bahkan melakukan apa pun menjadi itu.
Awalnya pun Wawan menyangka ini akting, tetapi lama-kelamaan, luluh. Walau tetap, ada rasa curiga di dada, tetapi sejauh ini aman. Terpenting, Wawan menjaga diri dan keluarganya.
Setidaknya anak-anak punya kakek nenek yang bagi mereka baik, Wawan tak mau keduanya dibenci.
Entah sadar karena apa, yang pasti kesempatan kedua Wawan ini bukan tanpa antisipasi.
Lalu di belakangnya, hadir lagi, orang tua Nicole yang baru datang bersama mobil mewah mereka, menghampiri juga.
"Grandma! Grandpa!" teriak sang anak bahagia. Ibu Wawan melepaskan gendongannya dan sang anak berlari ke arah dua insan tersebut.
Sekarang, keluarga Wawan dan Nicole sangatlah lengkap, begitu hangat melihat keadaan dunianya saat ini. Wawan memeluk Nicole dari samping.
Setelah sekian banyak rintangan dan cobaan yang dialami keluarga kecil itu, akhirnya ... semua terlewati. Naik turun rintangan, mestinya tak berakhir sampai di sini, tetapi bersama-sama Wawan merasa ia sanggup menjalani.
"Kakek, Nenek, Grandma, Grandpa! Ayo masuuuk!" Si kecil mengajak mereka.
"Ayo masuk, masuk!" Kakek, yang sekarang disebut eyang, mempersilakan.
Kakek memang akan terus tinggal bersama Wawan, tak ada istilah panti jompo, mereka yang akan merawatnya.
Mereka semua pun masuk rumah, menuju ruang keluarga, seorang pembantu segera menyediakan kebutuhan sang tuan dan tamu rumah dengan sigap.
Duduk bersama di sana, bercengkerama antar keluarga, begitu bahagia. Lalu, semakin banyak yang datang, hingga seluruh keluarga besar hadir sesuai undangan.
"Jadi, hal penting apa yang ingin kalian sampaikan, Nicole, Wawan?" Keduanya menunggu pertanyaan itu.
Wawan dan Nicole bertukar pandang, mereka lalu mengeluarkan sebuah kotak di tengah meja, lalu saat membukanya sebuah balon hitam muncul di sana. Nicole memegang jarum di tangannya.
"Satu, dua ... tiga!" Balon dipecahkan, bola-bola biru mini berjatuhan ke sekitar, dan mereka paham maksudnya.
"Aku bakalan punya adik, ya, Mam, Pap?" tanya anak Wawan bahagia, Wawan mengangguk dan semua bertepuk tangan karenanya.
"Horeeee! Beebo bakalan punya adik!" Si kecil berlari ke arah kedua orang tuanya yang langsung memeluk.
"Selamat, ya, Wan, Nic!" Semua berseru bahagia.
Sedikit menjauhkan wajah tanpa melepas pelukan antara Wawan dan Nicole, keduanya bersitatap hangat kemudian.
"Oh, ya, Wan. Gue mau nunjukin doksli yang barusan gue sama yang lain temuin!" kata seorang teman Wawan tiba-tiba, mereka memang ada diundang.
"Hah?" Wawan agak bingung.
Mereka tampak membuka laptop, memasangkan flashdisk, kemudian menuju ke televisi besar yang ada di sana.
Semuanya kaget menemukan seorang pemuda, berhadapan dengan seorang wanita, direkam dari kejauhan entah oleh siapa.
"Tante ... nikah yuk!"
Oh, Wawan yang sudah dewasa dan terlihat sangat pria, spontan tersipu malu, ia menyembunyikan wajahnya dari semua orang. Sementara Nicole, tertawa geli.
Suaminya sama sekali tak berubah.
"Eh, itu Papa sama Mama?! Waaah!" Beebo kecil menatap rekaman itu, yang di mana membuat beberapa orang tertawa betapa lucunya adegan demi adegan berikutnya.
Oh, serupa kegiatan Wawan dan Nicole! Namun, bukannya rekamannya harusnya tak ada?
"Eh, bukan Mama Papa, itu siapa?"
"Itu hanya aktor, kok, Sayang," ucap Nicole, tertawa, dan Wawan masih ke mode malu-malu kucingnya. Nicole memang sengaja membuat mini film untuk mengingat betapa menggemaskannya masa lalu mereka.
Reaksi dia, biasa saja. Orang-orang? Terhibur. Wawan?
Wawan tetaplah Wawan yang manis kala malu-malu, tetapi dia sedikit tersenyum kecil sekarang, memahami apa yang dilakukan Nicole saat ini.
"Oooh, tapi ini ceritanya tentang Mama Papa, ya?"
"Mm-hm, benar, Sayang." Beebo mengangguk paham, kemudian tertawa. "Papa lucu! Mama keren!"
Nicole hanya tertawa, dan menatap suaminya lagi.
"Thanks, ya, Tante ...." Sudah lama, Nicole tak mendengar Wawan menyebutnya tante lagi. "I love you, Tan."
"I love you too, Sayang."
Akhir yang bahagia, meski agak menggelitik.
THE END

KAMU SEDANG MEMBACA
TANTE ... NIKAH YUK!
Romansa18+ Wawan dikejar tante cantik karena perkara TOD! "Tante ... nikah, yuk!" "Oke, kalau kamu mau jadi suami saya."