Chapter 14

1.3K 75 1
                                    

20 Februari 2023

•••

"Kalau begitu ... doain saya, ya, Tan." Wawan tersenyum manis.

"Ya, semoga berhasil, Sayang."

Wawan tersipu, dia mau balas, 'Makasih, Tanteku Sayang.'

Tapi, agak malu, hingga dia hanya mengetik, 'Makasih, Sayang.'

Eeeh, tunggu!

Astaga, dia salah ketik, harusnya 'makasih, Tante' bukan sayang! Wawan typo. Astaga ngeri.

"Oooh, akhirnya kamu menyebut juga hal itu. I love you too."

Kedua pipi Wawan sangat memerah sekarang, panas dingin, ia menutupi wajahnya sendiri. Malu, malu banget, tapi entahlah ... ada rasa bahagia di sana.

Cuma banyakan malunya.

"Nanti saya antarkan kamu ke sana, Sayang."

"Iya ...." Wawan bingung mengetik panggilan apa berikutnya, tetapi entahlah tangan bergerak sendiri. "Sayang."

Nicole memberikan hati pada pesan terakhir, tanda tak ada balasan lagi setelahnya. Oh, oh, kebakaran, tubuhnya kebakaran.

Si pemuda memilih melanjutkan aktivitas, yaitu menyetujui dia akan ikut audisi yang diadakan lusa nanti, isi formulir lengkap saja dan beres, nanti dia akan ke sana bersama Nicole.

Aduuuh, dia teringat Nicole lagi ....

"Tante, di kepala saya kok cuman ada Tante ... bahaya, Tan." Karena ada yang ditegakkan saat ini.

Wawan memilih melakukan hal lain guna meredakan rasa jedag jedug ala remaja kasmaran tersebut, oh astaga susah ternyata. Isi kepalanya hanya ada Nicole sayang, sayang Nicole, sayang sayang, Nicole Nicole.

Sementara kakek, yang melihat Wawan, tertawa geli diam-diam. Teringat masa muda, ketika nenek malu-malu kucing terhadapnya.

"Dia mirip sekali dengan dirimu, Sayangku." Kakek bergumam pelan, mengingat masa-masa indahnya bersama nenek.

Lalu, malam tiba ....

"Saya tidak bisa ke sana karena sibuk, tapi maid dan supir ke sana untuk mengantar makanan, makanlah bersama." Itu pesan Nicole pada Wawan.

Wawan yang awalnya biasa, agak gabut sedikit karena terngiang-ngiang Nicole padahal mereka baru sehari saja sedekat ini, agak sendu. Entahlah, hambar rasanya tanpa Nicole.

"Iya, Tan, gak papa. Tante ... jangan lupa makan malam juga."

"Tidak manggil sayang lagi, Sayang?" Pertanyaan Nicole berhasil membuat Wawan kembali bak cewek kegirangan diberi sesuatu oleh kekasihnya.

"Iya, Tante ...." Wawan agak lambat mengetik di akhir. "Sayang."

Nicole memberikan react tertawa pada pesan itu, Wawan tersenyum malu-malu. Namun, hanya sebentar saja, karena Nicole masih tak bersamanya.

Yah, tak apa, kegiatan Wawan berjalan baik.

Hingga keesokan harinya ....

Lagi dan lagi, Nicole hanya memberikan pesan, makanan dari maid dan supir untuk mereka sarapan, Nicole sepertinya super sibuk. Apa bisa dia mengantar Wawan saat nanti audisi? Wawan tak berharap lebih, tak mau egois, sadar diri Nicole kan bukan wanita biasa, tetapi ada sedikit keinginan, gitu.

Mungkin dia hadir saat siang?

Sayang, makan siang pun, Nicole masih tak ada, dia hanya pesan kalau Wawan harus melakukan sesuatu yang produktif. Jadi, kali ini, dia melakukan stream kedua, dan karena kemarin-kemarin Wawan melakukan promosi sedemikian rupa, kali ini mata naik sebanyak 3000 insan.

Ini lumayan, 1000 orang baru.

Banyak komentar baik untuk Wawan yang memang lumayan pro, tetapi ada juga yang mencemooh, hanya saja itulah yang namanya internet. Wawan harus membiasakan diri, mengolah mentalnya, berusaha sebaik mungkin melakukan apa yang memang harus ia lakukan.

Demi semua orang yang dia cintai.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

TANTE ... NIKAH YUK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang