7 Maret 2023
•••
7000 mata yang melihat untuk stream kali ini, peningkatan pesat bersama banyaknya hadiah lainnya. Pengikut, insight, semua semakin baik. Apalagi, akhirnya, bisa mabar bersama teman-teman kali ini. Wawan menghela napas lega melihat perkembangan channel-nya.
Selepas streaming, pemuda itu menarikembuskan napas, menenangkan pikiran, lalu melakukan beberapa gerakan olahraga agar tak kena masalah kesehatan. Wawan jadi main virtual reality agar tetap bergeral meski main game. Mumpung, ada alatnya.
Mengecek ponsel, dia sudah masuk ke grup CS sesama gamers-nya, menyenangkan.
Namun, fokus Wawan kembali ke wanitanya, siapa lagi kalau bukan Nicole, yang tampak tidak online, ia hanya masuk ke dalam chat tanpa membuat pesan. Melihat isi terakhir percakapan mereka.
Kapan Nicole ke sini lagi, ya?
Masih tiada tanda-tanda kedatangan Nicole sama sekali hari itu, hingga esoknya pun juga, mereka hanya berkabar di ponsel dan Nicole kelihatan jarang sekali online. Wawan rindu, video call serta chit chat tak cukup, perlu bersua empat mata.
Besoknya lagi, masih saja nasibnya sama, menyedihkan.
"Tante kangen banget sama kamu, Sayang, sungguh." Nicole berkata saat mereka melakukan video call.
"Sama, Tan, aku ... pun gitu. Tante Sayang." Nicole tampak tertawa karena Wawan masih saja malu-malu mengatakannya. "Mm anu, Tan."
"Kenapa, Sayaaang?" Nada suara Nicole memang candu, Wawan sedikit tertawa.
"Anu, itu, emang ... gak papa terus-terusan manggil tante gitu, maksudku kita ...."
"Memang kamu punya panggilan sayang yang baru selain Tante Sayang?" Nicole bertanya balik dengan cepat, senyumnya menggodai pemuda tanggung itu yang agak kelabakan karenanya. "Mau manggil apa, hm? Mommy?"
Wawan semakin kelabakan karena pertanyaan itu, kalau mommy, kesannya Nicole jadi sugar mama dia! Cuma, Nicole padanya memang mirip sugar mama ....
Astaga!
"Kamu bisa manggil aku dengan nama, kalau kamu mau."
Rasanya tak sopan karena Nicole lebih tua, meski mereka sepasang kekasih. Wawan kelihatan ragu.
"Seriusan, Tan? Eh, maksudku ...." Wawan agak bingung.
"Tapi panggilan sayang Tante, jarang-jarang, kamu lucu kalau nyebut Tante Sayang." Nicole tertawa, Wawan merasa tak enak, tetapi bersyukur saja Nicole tampaknya tak keberatan.
"Tante ... Sayang ...." Wawan mengulang ungkapan Nicole tadi.
"Iya, Sayang?" Nicole menjawab, keduanya lalu tertawa akan hal itu. "Oh ya, mungkin Jumat, Sabtu, Minggu, Tante liburan, dan hari Jumat kan jadwal pengumuman audisi kamu, kan?"
"Iya, Tan, Jumat nanti." Masih dua hari lagi.
Namun, Wawan lebih memilih mengingat soal Nicole dan hari Jumat, Sabtu, Minggu-nya, dia sepertinya libur di hari itu ya?
"Nanti kita ke sana bersama-sama kalau kamu dapat callback." Nicole berkata, Wawan tersenyum manis.
Akhirnya, bertemu lagi ... semoga.
"Iya, Tan, siap. Tapi, gimana kalau ... enggak ada callback?"
"Ya Tante akan tetap ke sana, kok. Memang kenapa? Kamu sepertinya khawatir."
"Mm ... sainganku keliatan berat semua." Wawan memberitahu.
"Entahlah, tapi tetaplah optimis, lagipula, kalaupun kamu gak lulus pemeran protagonis, kamu bisa jadi karakter sampingan ataupun antagonis." Wawan mengangguk, benar juga. "Sayang sekali Tante gak ke sana waktu audisi, padahal penasaran gimana akting kamu, coba akting sekarang jadi ... mm apa ya?"
"Jadi ... seorang suami?" saran Wawan agak kikuk.
"Nah, coba coba, kamu suami yang khawatir karena Tante, sebagai istri, gak pulang-pulang dan gak ada kabar seharian."
Wawan mengangguk. "Oke, oke." Pemuda itu berdeham sejenak.
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

KAMU SEDANG MEMBACA
TANTE ... NIKAH YUK!
Romantizm18+ Wawan dikejar tante cantik karena perkara TOD! "Tante ... nikah, yuk!" "Oke, kalau kamu mau jadi suami saya."