Chapter 11

1.1K 75 0
                                    

11 Februari 2023

•••

Ting!

Sebuah notifikasi terdengar di sebuah ponsel, seorang pemuda baru bangun dari tidurnya, masih dengan setengah sadar ia menggeliat kemudian mengambil gawai yang tergeletak di atas nakas. Sedikit mengucek mata, dilihatlah apa yang membuat suara itu hadir.

Wawan memulai siaran langsung.

"Wawan memulai siaran langsung?" tanyanya, mengklik notifikasi yang langsung menujukannya ke tempat kejadian perkara.

Memang ada Wawan di sana, duduk di sebuah kursi game, dan apa itu? Headset, komputer, mic?!

"Hai, halo, apa kabar? Nama gue Wawan, keknya ... uh gue gak ada share muka dan biasanya nge-live tanpa muka ya? Ini first debut gue stream, sesuai judul gue bakalan main ... salam kenal semuanya ...."

"Wawan streaming?! Ini rumahnya?!" Di belakang Wawan, terdapat kamar sederhana dari kayu, tetapi dari mana asal komputer itu? Wawan nyewa? Atau apa? Ponsel saja dia tak punya, weh.

Di grup chat WhatsApp, segera, ia menotifikasi teman-temannya.

"Suhu gue cogan wei ternyata!"

"Perkenalan dulu, Kak!"

"Salam kenal juga, Kak!"

Wawan agak kaget, ia baru melakukan streaming dan sudah lumayan banyak yang menyerbunya. Biasanya, tak sebanyak ini, dia kaget, bahkan orang tak dikenal juga. Kebanyakan cewek, nih.

Biasanya yang ikut live para cowok yang selalu minta tutor.

Lalu kemudian ....

"Anjir, Wawan beneran live pake muka!"

"Gila, Wan bla bla bla ...."

Buset, teman-temannya juga ada di sana. Wawan pun menjawab satu-satu, sedikit identitas dirinya, serta ada yang bertanya keadaan rumahnya kenapa begitu.

"Haha, iya, gue bukan dari kalangan keluarga berada."

Lalu, temannya sendiri bertanya, dari mana semua perlengkapan gaming tersebut.

"Gue ... beruntung bertemu orang paling berharga buat gue." Nicole melarangnya untuk memberitahukan hubungan mereka di streaming, cukup jadi rahasia, jika ada yang menanyakan relationship.

Nicole tersenyum manis mendengarnya.

"Weh, siapa Wan?! Kaget gue, Cok!"

Sesuai dugaan, tanggapan teman-temannya sangat beragam, kalau begini sih durasinya akan semakin lama. Wawan mengecek mata yang melihat stream-nya, lumayan, 2000an orang ternyata.

Whoa.

"Jangan lupa bantu tap tap like, comment, sama share-nya ya, Guys. Follow juga buat update-annya." Wawan memberitahu, ia lalu memberikan link bagi yang ingin mengirimkan hadiah, dikarenakan fitur itu belum buka secara langsung di tempat stream karena belum sesuai target.

"Ya udah, kita main game lama yang sering kita mainin di warnet, udah lama gue gak main ini tapi gak ada salahnya kita naikin lagi, kan?" Wawan mengabaikan ungkapan demi ungkapan di luar skenario yang dibuat.

Beberapa langsung menyimak hal tersebut.

"Gas! Kalau mau mabar, silakan!"

Untuk stream kali pertama, 2000 mata sangatlah lumayan, live berakhir setelah tiga jam lamanya dan semuanya tampak setia menunggu di balik layar hingga usai meski sambil yah melakukan beberapa aktivitas biar tak bosan. Hadiah yang Wawan dapat hari ini ....

Yah, tidak banyak.

Wawan menghampiri mereka semua, agak tersenyun kecut. "Maaf, Tan, keknya ... agak mengecewakan." Ia menunduk tak berani menatap siapa pun.

Nicole yang tadi tersenyum menghela napas. "Siapa bilang? Ini debut pertama dan perolehan tertinggi kamu 2000 mata, itu lumayan, cukup kamu promosikan diri kamu saja. Manfaatkan uang yang kamu dapat untuk branding. Putar otak. Jika tak cukup, kamu bisa melakukan hal lain dengan komputer itu."

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

TANTE ... NIKAH YUK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang