9 Maret 2023
•••
"Sayang, kamu dari mana aja? Dari tadi Mas telepon kamu, kamu gak angkat-angkat, Mas khawatir kamu sekarang ada di mana? Biar Mas jemput kamu segera, ini sudah larut, Sayang." Wawan menunjukkan ekspresi kentara sendu dan kesedihan, ekspresi yang sangat bagus, natural, dia menambahkan emosi dari bayangan-bayangan di kepalanya.
"Oke good good, sekarang Tante jadi istri yang ... yah, gak menghormati suaminya, ya." Wawan mengangguk dan tersenyum. "Apa, sih, Mas. Sok ngatur. Gak usah ganggu aku, deh, aku tuh cuma lagi jalan sama temen-temenku!"
Waduh, Wawan agak kaget, ternyata akting Nicole tak kalah bagus, natural, terlebih wajah Nicole juga agak jutek seram, cocok.
Aslinya sih, manis.
"Ya Tuhan. Dek, ini sudah larut malam, Mas ini suami kamu bukan orang lain. Kenapa kamu jalan sama temen-temenmu sampai semalam ini? Bahkan gak ngasih kabar. Pokoknya, katakan di mana keberadaan kamu sekarang, Mas akan jemput kamu segera."
"Ganggu, aku mau nginep di rumah temenku, lu siapa sih ngatur-ngatur mulu!"
"Nicole, Mas gak menoleransi lagi, katakan di mana kamu sekarang, atau--"
Nicole menatap dengan wajah menantang. "Atau apa?"
Wajah Wawan juga ikut balik menantang. "Nicole! Mas begini karena sayang sama kamu! Nicole!" Nicole pura-pura tak dengar.
"Aaand, cut." Nicole lalu berkata, keduanya tertawa. "Bagus aktingnya, natural, sepertinya kamu juga cocok jadi aktor suami tersakiti di sinetron azab, muka kamu pas banget jadi protagonis yang selalu tersakiti."
Entah itu pujian atau apa.
Wawan hanya tertawa. "Tante juga keren, aktingnya cocok, apalagi muka Tante muka jahat banget, tapi aslinya baik banget."
"Heh, kamu bilang apa?" Nicole menatap Wawan dengan mata memicing, dan si pemuda menatap ciut, kenapa Nicole marah?
Dia bingung, sampai dia sadar sesuatu.
"Eh, astaga, Tan, maaf gak sengaja. Aku-aku gak maksud begitu."
Nicole yang melihat tingkahnya, menertawakan dengan segera. "Iya, jelas, muka Tante jutek. Cocok banget, kan, kalau jadi ... istri dominan."
Istri dominan? Mata Wawan membulat sempurna, kedua pipinya semakin bersemu.
"Oh, mukanya biasa saja, Sayang." Nicole menggerakkan tangan seakan gemas olehnya. "Oh, kita akhiri percakapan kita, ya, Cinta. Sayang sekali. Tante ada urusan sekarang. Dah, Sayang ...."
"Eh, mm i-iya, Tante Sayang ...." Wawan membalas dengan agak kikuk, baru tersadar dari lamunan tak masuk akalnya.
"Dah, Sayang. Mau cium?"
"Ci-cium?" Wawan ternganga, Nicole tersenyum kemudian memberikan kiss bye yang ditiupkan ke pemuda itu.
Wawan seakan merasa ada angin wangi menerpa wajahnya, hingga terperangah dengan kedua pipi semerah kepiting rebus.
"Dah!" Panggilan video berakhir, Wawan mengerjap beberapa kali dengan senyum malu-malu.
Memegang bibirnya sendiri yang serasa dicium Nicole, dia jadi ingat bagaimana saat itu Nicole menciumnya di sana.
"Oh, Wan, jangan gitu lu woi! Belum sah kalian!" Wawan merutuki diri sendiri kemudian.
Memang gendeng.
Hari demi hari berlanjut, besok Kamis, dan esoknya lagi ... Jumat. Ini waktu di mana penilaian tentang aktor yang akan terpilih. Namun, daripada menunggu panggilan balik dari pihak entertainment, Wawan lebih menunggu seseorang yang sangat spesial datang di kehidupannya.
Wawan bahkan bela-bela diri berdiri di depan gang waktu itu, setia menunggu layaknya dia bodyguard penjaga gerbang, tak sabar bertemu dengan wanita yang bisa sekali merebut hati serta isi otaknya sedemikian rupa.
Isinya hanya Nicole, Nicole, dan Nicole.
Wawan setia menunggu di sana, tanpa menyadari sebuah motor yang dikendarai sosok berjaket mendekat.
"Hei kamu!"
Wawan menoleh ke arah sosok itu, pun terkejut.
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
TANTE ... NIKAH YUK!
Romance18+ Wawan dikejar tante cantik karena perkara TOD! "Tante ... nikah, yuk!" "Oke, kalau kamu mau jadi suami saya."