14 Februari 2023
•••
Mendengarnya, Wawan mendapatkan kepercayaan dirinya kembali. Kala dia mendongak, melihat semua yang ada di sana tersenyum padanya, Wawan semakin bahagia.
"Semangat, Nak." Kakek mengambil tangan Wawan dan menepuk-nepuknya lembut. "Gud job!"
Semua tertawa mendengar bahasa Inggris sang kakek.
"Saya bakalan lebih berusaha, Tan, Kek." Ia menatap mereka bergantian.
"Itu semangat yang bagus. Sekarang, ayo kita makan bersama, dan oh ...." Nicole menyerahkan sebuah kotak, kotak tak biasa, itu kotak ponsel.
"Eh ...."
"Ini harusnya datang paling awal, tapi ya udahlah, lebih baik telat daripada gak sama sekali. Ini juga memudahkan kita berhubungan, kalau ada apa-apa, just call, saya sudah memasukkan kontak saya ke sana." Wawan dengan sedikit lamban karena tak enak, menyambut hal itu karena sadar sifat mutlak Nicole.
Setidaknya, ini bagian yang dianggap hutang.
Dan akan dilunasi, jika dia jadi suami Nicole.
Mm uhuk, kenapa Wawan yakin sekali jadi suami Nicole, bukan ... bukan begitu ... antara jadi dan tak jadi.
"Makasih banyak, Tan."
"Manfaatkan dengan baik, kamu tahu kan ini bukan hal cuma-cuma." Wawan tersenyum dan mengangguk. "Kalau begitu, saya pulang dulu, ya, Wawan Sayang, Kakek."
"Iya, Tan. Akan saya manfaatkan dengan baik. Hati-hati di jalan, ya, Tan."
"Hati-hati di jalan, Nak Nicole." Nicole mengangguk.
"Iya, Kek." Nicole menyalami kakek, begitupun yang lain, sebelum akhirnya mereka beranjak keluar. Wawan dan kakek mengekori guna memperhatikan mereka semua yang semakin menjauh.
Apa tidak ada kissbye seperti kemarin?
Astaga, Wawan, mikir apa dia! Wawan mendengkus sebal sambil memejamkan mata erat-erat. Kini Nicole dan rombongan hilang dari pandangan, Wawan pun masuk bersama kakek dan memulai aksi branding-nya agar lebih baik.
Wawan mulai dengan mengecek seisi ponsel itu, mempelajari fitur-fitur di dalamnya yang tampaknya tak rumit, dia anak mud yang mudah belajar. Lalu, WhatsApp sudah dibuatkan Nicole, hanya ada satu kontak di sana yaitu my future wife.
Oh, ini pasti Nicole, kaget juga dengan namanya, ada emotikon love-nya juga.
Wawan tersenyum, ia mengecek foto Nicole di sana, dia memang wanita yang secantik itu. Apa Wawan pantas? Atau bisakah dia memantaskan diri? Kita lihat nanti.
Posisinya, Nicole tak online, sepertinya sibuk.
Wawan tak mau mengganggu, Nicole pasti sibuk.
Berikutnya, Wawan mulai memasukkan akun demi akun yang dia punya, sejauh ini hanya beberapa sosial media yang dia gandrungi, salah satunya yang biru. Apa dia perlu merambah ke beberapa platform sekaligus dengan konten beragam? Atau sama? Mumpung spek komputer serta ponsel yang dia punya bagus, sepertinya dia bisa bermain ragam game.
Dari hadiah yang dia dapat, perlu konfirmasi sehari penuh baru dapat ditarik, kata Nicole dia bisa memanfaatkan hal ini juga.
Mungkin Wawan perlu mencatat jadwal demi jadwalnya agar tak berantakan, itu ide yang bagus.
Saat Wawan asyik mencatat ini itu, ponselnya tiba-tiba berdenting, sebuah pesan masuk di layar ponselnya. Wawan segera mengecek, ia pikir itu dari Nicole, tetapi nyatanya ....
'Halo, Kak. Kami dari pihak Uri Entertainment, ingin menawarkan ... bla bla bla ... audisi peran utama untuk miniseri baru kami ....'
Mata Wawan membulat sempurna. Tawaran main film? Kenapa dia? Oh, mungkin ini penipuan. Biasanya orang memakai nama terkenal, bahasa meyakinkan, guna mendapatkan mangsa orang awam, sudah biasa.
Uri Entertainment kan produser besar.
Astaga, saat Wawan mengeceknya, centang biru! Ini halaman resmi! Dia mengajak audisi langsung sebagai pemeran utama yang merupakan gamer?! Tunggu, Wawan kan baru debut, lho kok? Lah kok?
Oh, benar, ini hanya audisi, tapi ... dia diundang secara private, sih.
Apa ini kesempatan bagus?
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

KAMU SEDANG MEMBACA
TANTE ... NIKAH YUK!
Romance18+ Wawan dikejar tante cantik karena perkara TOD! "Tante ... nikah, yuk!" "Oke, kalau kamu mau jadi suami saya."