Aku terbangun dari tidurku, tapi Mama tidak ada di sampingku. Segera kurapikan kasur dan keluar dari kamar Mama. Kemudian pergi ke kamarku untuk membersihkan diri dan bersiap menyambut hari ini.
Saat kembali ke kamar Mama, aku masih tak mendapati keberadaannya di sana.
‘Kemana semua orang? Mengapa sepi sekali?’
Aku menuruni tangga dan mengelilingi rumah, mencari keberadaan mereka. Dan saat melewati dapur, aku mencium aroma sesuatu yang lezat. Benar saja, ternyata Mama sedang berada di sana, tampaknya ia sedang membuat sesuatu.“Ma? Sedang apa?” tanyaku sembari melangkah memasuki dapur.
“Oh, Mama sedang membuat sarapan.”
Aku duduk di kursi makan, “Kenapa tak menyuruh orang dapur saja yang membuatnya?”
“Tak apa. Mama sudah terbiasa membuat makanan sendiri,” jawabnya, dengan mata yang masih fokus pada masakannya.
“Oh ya, dimana Papa dan Daniel?”
“Mereka berangkat pagi-pagi ke kantor. Pasti harus menyelesaikan pekerjaan.”
Aku mengangguk.
Mama meniriskan omelet di sebuah piring yang lalu ia letakkan di depanku, “Apakah tidurmu nyenyak semalam?”
KAMU SEDANG MEMBACA
A Longing
Teen FictionDia bilang, "Ketika kerinduan mulai menerpa, saat ia kian menyesakkan dada. Kamu hanya perlu menutup mata, menenangkan diri walau sekejap. Percaya, bahwa kabar baik pasti akan datang. Ya... sebuah pertemuan yang akan menebus semua lara. Ia pasti aka...