26. Cinta Berpelangi

36 8 3
                                    


'Hadirnya adalah bentuk cinta yang datang tanpa peringatan. Dia telah memiliki hatiku bahkan sebelum aku bisa mengatakan, Ya.'

--♡--

Hari ini aku kembali berdiam diri di ruang favoritku lagi sembari menggenggam lukisan lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini aku kembali berdiam diri di ruang favoritku lagi sembari menggenggam lukisan lelaki itu. Akhirnya setelah perjalanan yang amat panjang ini, aku bisa merasakan puncak dari rasa bahagiaku.

Kupikir, inilah saatnya kebahagiaan mewarnai hidupku, memberi tumpuan dalam perjalananku. Ya, Cinta itu benar-benar telah hadir dan menguatkanku.

Cklekk

"Ziva? Ayo berangkat. Aku sudah siap," ujar Viani.

"Oh baik, ayo." Kami menuruni tangga dan masuk ke dalam apartemen untuk mengambil beberapa barang sebelum akhirnya menaiki mobil untuk pergi.

Kali ini, Departemen Penyutradaraan mengadakan liburan ke suatu tempat untuk refreshing sekaligus merayakan kemenangan kami kemarin. Viani sengaja kuajak untuk pergi bersama kami agar ia tidak sendirian di rumah.

Drrtt..

Aku sedikit tersenyum melihat sebuah emoji yang ia kirim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sedikit tersenyum melihat sebuah emoji yang ia kirim.

"Itu pasti Revian!" Lontar Viani.

Aku melirik gadis itu, "Dasar kamu ini!"

"AH, AKU SANGAT CEMBURU SEKALI!!" rengeknya.


🍃🍃


Begitu sampai di kantor, semua orang telah menunggu kami. Tapi kemudian aku menyadarinya, ternyata bukan hanya kami yang terlambat. Tapi Oliv, dan Stevi juga masih belum sampai saat ini.

Pak sutradara melipat kedua tangannya, sepertinya ia sudah sangat lelah untuk menunggu.

"Selamat siang, Pak!" sapaku menghibur.

A LongingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang