66. RUMAH TAK BERBENTUK BANGUNAN

1.1K 67 5
                                    

_HAPPY READING_

sekarang Naisya sudah terlihat lebih tenang dibanding sebelumnya , umma kembali mendekati naisya

" zio umma tinggal dulu ya , tolong jaga naisya jangan tinggali sendiri " ucap Uma pada ezio

" Iya Tante , zio bakal jaga naisya " jawab ezio

umma mengangguk lalu melihat kearah Naisya " Naisya umma tinggal dulu ya  " pamit Umma Naisya membalas dengan anggukan kepala ,  kemudian keluar dari ruangan naisya

diluar El dan yang lain Masih setia Menunggu

" Naisya udah tenang " kata umma sebelum El melempar pertanyaan

" El mau masuk , El mau lihat keadaan Naisya sendiri " ujar El

" El jangan sekarang , biari naisya sama ezio dulu untuk sekarang cuma ezio yang bisa ajak Naisya komunikasi  "

" Sekarang kamu ikut umma , kamu harus jelasi semuanya ke Umma " ajak Uma

" Tapi umma El — "

" El nurut sama umma " papih memotong ucapan El . Mau tak mau El harus ikut bersama umma

El mulai menyalimi mama , papih dan paruh baya yang dipanggil Naisya dengan sebutan papa tadi " el izin ikut umma sama papih dulu om , tante . El titip Naisya ya , kalau urusan el udah beres El balik lagi " ucap El

" Kalau butuh sesuatu langsung kabari saya saja  " ujar papih El pada papih naisya

" Terima kasih banyak , kalau ada apa apa kita pasti bakal ngabari kalian " jawab Surya papih naisya

"  Kalau begitu Kita pamit dulu " sambung umma kemudian mereka meninggalkan lorong ruangan tempat Naisya dirawat

" jeng seperti nya kalian butuh istirahat , kalau kalian bersedia kalian bisa istirahat dirumah saya " tawar bunda

" Naisya juga seperti nya tidak ingin bertemu siapa siapa dulu untuk saat ini. Kalian bisa istirahat dulu sampai menunggu Naisya merasa lebih tenang " sambung bunda

" Terima kasih jeng tapi saya dan suami saya menginap di hotel saja untuk beberapa hari kedepan " tolak mama Naisya halus

" baik lah , tapi pintu rumah saya selalu terbuka lebar untuk kalian " ujar bunda kembali

" dengan senang hati , kalau ada kesempatan kita pasti mampir kesana " kini papih Naisya yang menjawab

" saya dan Abian juga harus pergi sekarang " kata bunda melirik kearah Abian

" Ayo " ajak bunda pada Abian , Abian menuruti bunda

sebelum pergi tak lupa dia juga menyalami ke tiga paruh baya itu

Bunda dan Abian tak bicara sepatah kata pun pada paruh baya yang ada disamping Ervan , karna mereka Masi asing pada lelaki yang Naisya panggil dengan sebutan papa tersebut.

sebelum pergi bunda hanya bisa memberikan senyuman ramah pada paruh baya yang duduk sedikit lebih berjarak dari mereka semua.

Paruh baya yang duduk disamping Ervan itu menatap pintu ruangan Naisya dengan tatapan kosong. Ekspresi diwajah nya juga sangat sulit untuk diartikan

Beberapa menit setelah kepergian bunda dan El hanya keheningan sampai pada akhirnya mama Naisya membuka suara

" Safira ? " panggil mama Naisya

" Iya Tante " sahut Safira

" Tante boleh titip Naisya sebentar ya , Tante masih harus nyelesain beberapa masalah dan nyari hotel untuk istirahat "

NAISYA[ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang