69. PSIKOLOG ?

769 52 5
                                    

_HAPPY READING_

Hari semakin larut namun Azriel masih setia menemani naisya walaupun hanya dari luar ruangan , pria ini duduk dikursi yang disediakan. Rasa kantuk juga sudah menghantuinya.

Sayup sayup mata Azriel terpejam. Dia tertidur dengan posisi duduk , gadis yang ia jaga mungkin juga sudah terlelap karna sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Oh ya tadi juga mama Naisya menelpon Azriel untuk menanyakan apakah Naisya ada yang menemani atau tidak , mama Naisya juga berniat kembali kerumah sakit untuk menemani putrinya. Namun Azriel melarang nya karna hari yang sudah cukup larut , Azriel menyuruh mama dan papih Naisya untuk beristirahat saja.

Karna perjalan Bandung - Jakarta yang cukup melelahkan kedua orangtua Naisya menyetujui saran Azriel , toh di sana juga ada Azriel yang menemani Naisya jadi mereka tak perlu khawatir.

Malam yang gelap kini sudah menjadi sedikit terang , jam sekarang menunjukan pukul 6 pagi. Didalam ruangan naisya sudah ada seorang suster muda yang sedang mengecek kondisi Naisya , suster yang sama seperti semalam.

" Mbak gimana keadaannya "

" sudah mulai membaik sus , tapi masih sedikit pusing " jawab naisya

" syukur lah semoga keadaan mbak terus membaik , kasian wajah cantik mbaknya jadi pucet kaya gini " kata sang suster lagi sambil menyelipkan sedikit pujian

" terima kasih sus " ucap naisya tersenyum

Suster pun tersenyum sambil mengangguk kecil " emmm mbak saya punya teman seorang psikolog " celutuk suster itu tiba tiba

Naisya mengerutkan dahi nya " maksudnya sus " heran naisya

" Kalau mbak butuh teman buat ngobrol , mbak bisa hubungi teman saya " jelas si suster

" Maaf sus tapi saya gak perlu ke psikolog " jawab naisya

suster kembali tersenyum tipis " Tapi kalau mbak suatu hari butuh teman untuk curhat mba bisa hubungi teman saya itu , ini saya kasih kartu namanya " suster memberikan kartu nama itu pada Naisya dan Naisya menerima nya

" kalau gitu sekarang mbak mari saya antar ke ruang rawat inap VVIP yang sudah kami siapkan " ajak suster itu

" VVIP? " tanya Naisya

" iya mbak ruang VVIP yang sudah dipesan pak Dimas untuk mbak " jelas suster sambil mendorong kursi roda yang iya bawa agar lebih dekat dengan brankar

" mari mbak saya bantu "

Naisya mengangguk menyetujui kemudian dengan bantuan suster Naisya berhasil duduk dikursi roda tersebut .

setelah itu suster mendorong kursi roda tersebut keluar dari ruangan , ketika sampai diluar Naisya melihat Azriel yang masih terlelap di kursi yang ada didepan ruangan nya.

suster ikut melihat kearah pandangan Naisya kemudian ia berhenti mendorong kursi roda Naisya

" mbak temannya mau saya bangun kan dulu ? " tanya suster membuyarkan lamunan naisya

" ha , ga perlu sus. kita lanjut aja " jawab Naisya tersadar dari lamunan , suster mengangguk kemudian lanjut mendorong kursi roda sampai kedalam ruangan VVIP yang sudah dipesan papa Naisya.

sekarang Naisya sudah kembali berbaring diatas brankar nya. suster juga sedang memasang kembali infus Naisya ke besi pengaitnya.

setelah selesai suster kembali pamit untuk kembali keruangan Naisya sebelumya
" saya izin keluar buat ngambil barang barang mbak yang masih ketinggalan "

NAISYA[ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang