67. Pelukan Hangat Papa

970 65 5
                                    

" Sekarang kamu jelasi semuanya , apa sebenarnya yang terjadi kenapa Naisya bisa sampai kecelakaan seperti itu " umma berbicara dengan nada yang sedikit meninggi.

remaja itu hanya menundukkan kepalanya tak berani menatap ketiga paruh baya yang didepan mereka

Umma , papih dan El kini sudah berada dirumah mereka.

" Maaf umma ini salah El " cicit azriel yang masi menunduk

" El , umma gak butuh kata maaf kamu. Umma cuma minta penjelasan kenapa naisya bisa sampai kecelakaan " ulang umma.

" El nyakiti Naisya lagi umma "

" Maksud kamu apa? " Tanya umma

" El jadii naisya bahan taruhan " cicit nya namun masih bisa didengar oleh umma dan papih

" Bicara yang jelas El! " tegas papih

" el ajak abian buat balapan dan jadii naisya sebagai taruhannya " jelas Azriel memberanikan diri

" El! " geram umma

" El sadar El salah umma , el nyesal atas semuanya. Abian juga suka sama naisya , el gak mau kalau naisya dekat sama orang lain " jelasnnya

" Apapun alasannya yang kamu lakui tetap salah el! Naisya bukan mainan yang bisa kalian jadii bahan taruhan " Marah papih

" Papih gak pernah ngajari kamu jadi laki laki brengsek ya el ! " ucap papih dengan nada yang masih tinggi

" El minta maaf pih El nyesal gak seharusnya el ngelakui ini semua " Ucap Azriel menyesal

" Kamu harusnya minta maaf ke Naisya bukan ke papih " balas papih

" Umma bener bener udah gak ngerti lagi sama jalan pikiran kalian berdua " Cecar umma

" Umm-- "

" jangan buat pembelaan apapun! udah berapa kali kamu nyakiti Naisya? Ha? " Umma memotong ucapan Azriel

" Sekarang kamu tau kan keadaan keluarga Naisya gimana? Kamu harusnya bisa jadi rumah buat Naisya bukan malah nyakiti dia begini "

" kalau umma tau kedepan nya bakal kayak gini umma gak bakal mau jemput Naisya demi kamu "

" kamu belum dewasa El , sebaiknya akhir saja hubungan kamu dan Naisya. Biari naisya bebas naisya gadis baik dia berhak dapat kebahagiaan "

" Ngga umma , El bener bener menyesali semuanya. Umma gak boleh bicara kaya gini , El sayang sama Naisya. El gak bakal biari semua nya berakhir " tolak Azriel

" El bakal perbaiki semuanya "

" El mau balik kerumah sakit , assalamu'alaikum " ucap El tanpa menyalimi Umma dan papih.

" Anak itu benar benar keras kepala " ucap papih melihat kepergian azriel

🌻🌼🌻🌼🌻🌼

Dimas memandang kearah kue yang dibawa nya tadi. Kue yang sudah hancur berantakan di lantai tersebut. Perlahan papa naisya berjalan mendekat kearah gadis kecil nya yang kini sedang membuang pandangan kearah jendela .

" Papa boleh peluk kamu ? " kata yang keluar dari mulut paruh baya tersebut berhasil membuat bulir air mata Naisya bergulir

Naisya tak berani menoleh kearah papa nya , rasa sesak didada nya semakin besar

" Gak boleh ya? " Ucap papa Naisya lagi
" kamu pasti kecewa sama papa " paruh baya itu kini berdiri tepat disamping brankar naisya. Namun Naisya tak melihat kearahnya naisya masih memalingkan wajahnya kesamping

NAISYA[ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang