{00}

62.1K 2.3K 28
                                    

BRAGAS ADANTA HARCOURT.

Cowo 17 tahun, memiliki mata elang yang tegas, tinggi 182 cm, dengan proporsi tubuh bongsor. Blasteran Bandung - Los Angeles, ibunya asli dari Los Angeles, bapaknya asli orang Bandung. Dia lahir di Los Angeles tapi sedari Sekolah Dasar ia sudah menetap di Bandung hingga sampai sekarang sudah menginjak Sekolah Menengah Atas.

Tampang wajahnya yang dingin, sudah menentukan sikapnya juga. Dia begitu bodo amat dengan sekeliling nya. Tidak akan peduli kecuali hal itu mengusik atau berhubungan dengan dirinya. Sebenarnya baik, namun orang terlalu sibuk menilai tampang luar nya yang membuat semua orang segan padanya. Padahal dia merasa biasa saja, toh dirinya bukan anak kerajaan atau anak pejabat bahkan anak presiden yang harus dihormati. Namun sudahlah, biarkan orang-orang menilai dirinya sesuai keinginan mereka. Dirinya tidak akan menggubris semua itu, selagi tidak merugikan.

Di tahun baru dan semester 2 ini, ia di angkat menjadi ketua Ultras SMA Khatulistiwa. Sudah di perkenalkan juga kepada kepala sekolah dan wakasek kesiswaan. Entah kenapa semua orang langsung menunjuk nya untuk menjadi ketua. Memang dia cukup aktif di kelompok suporter ini, karena ia suka saja dengan lingkungan yang seperti itu. Ultras SMA Khatulistiwa ini sudah dianggap keberadaan nya oleh sekolah. Di legal kan, bahkan kadang mendapatkan dana dari sekolah untuk kegiatan yang bersifat baik tentunya. Jadi kelompok ini sudah aman terverifikasi oleh pihak sekolah. Bahkan ULTRAS membuat tempat bisnis sebuah warung angkringan untuk pemasukan mereka dan sekaligus dijadikan tempat nongkrong mereka sendiri. Namun tentu saja pandangan beberapa orang yang tidak tahu tetap saja akan berbeda arah, tergantung siapa yang memberitahukan tentang Ultras SMA Khatulistiwa itu sendiri.

Orang mendengar data dirinya pasti langsung berpikir bahwa anak itu cukup baik dengan beberapa percikan bau berandalan karena beberapa jejak tingkah buruk anak itu. Tapi tidak dengan latar belakang hidupnya. Jangan menyangka hidupnya baik-baik saja. Karena memang sejatinya manusia tidak akan baik di segala sisi kan?

Hidupnya sedikit memudar, saat dirinya menginjak Sekolah Menengah Pertama. Orang tuanya berpisah dengan adanya beberapa alasan, Abah atau bapaknya pergi bersama istri barunya. Abahnya lebih memilih orang lokal untuk ia nikahi lagi, dengan perbedaan umur yang cukup jauh, sekitar 19 tahun lebih muda dari Abahnya.
Dan Mamanya? Tidak jauh berbeda, setelah bercerai dengan Abahnya. Tak lama sang Mama memutuskan menikah juga dengan orang lokal asal Bali, lalu pindah menetap dengan suami barunya disana.

Nasib Bragas bagaimana? Tenang, mengenai hal itu Bragas cukup mengerti. Tidak terlalu memikirkan begitu berat. Paham jika dirinya harus menerima sebuah keputusan yang ada, bagaimana pun caranya. Ia bukan tipe anak yang egois, ia lebih suka hidup mengalir menikmati semua yang terjadi. Persetan dengan orang tuanya, asal hidup dirinya terpenuhi saja. Hidupnya urusan dia, bukan urusan orang lain lagi. Sejak saat itu pun ia tinggal bersama neneknya di rumah besar peninggalan Abahnya. Karena memang setelah menikah, Abahnya pindah ke daerah Jakarta Selatan.

Namun saat Bragas lulus dari Sekolah Menengah Pertama, sebuah duka terjadi menimpa padanya. Neneknya harus pergi karena penyakit yang dialami nya juga karena memang umurnya sudah begitu tua. Bragas sedikit terpukul. Itu tandanya dirinya harus hidup mandiri benar-benar sendiri sampai saat ini.

°

°

°

ADINATA PITARAH PAMUNGKAS

Anak bungsu dari 3 bersaudara. Berasal dari keluarga harmonis dengan latar belakang kedua orang tuanya begitu baik. Sang Ayah yang menjadi seorang dosen, dan Sang Bunda seorang dokter gigi. Kedua kakaknya juga yang cukup lumayan, Kakak perempuan anak pertama, sudah menjadi seorang dokter bedah anak di salah satu Rumah Sakit Bandung, sedangkan kakak lelakinya, masuk jurusan teknik sipil di salah satu Universitas di daerah Bandung. Tidak terlalu banyak konflik di kehidupan nya, hanya masalah-masalah kecil yang terbilang wajar.

Hidung bangir dan wajahnya yang bersih membuat siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona. Cowo dengan tinggi 168 cm itu baru saja di angkat menjadi Ketua Umum Majelis Perwakilan Kelas (MPK) SMA Khatulistiwa. Hal itu membuat dirinya menjadi banyak di kenal dan sedikit mendapatkan hak istimewa di lingkungan sekolah. Sebelumnya ia hanya anggota MPK biasa, yang aktif membantu dalam tugas sesuai tupoksi nya. Hingga semua mempercayai nya dan menjadikannya Ketua Umum di angkatan yang baru.

Jelas itu bukan hal biasa baginya. Hidupnya sedikit berubah karena statusnya. Dia yang sebelumnya belum dikenal banyak orang, bahkan orang seperti nya tidak ada yang kenal pada dirinya. Namun saat ini berbeda, siapa yang tidak tahu pada dirinya? Ketua MPK yang apik dalam segala kerjaannya, selalu mencapai target dengan sempurna. Jangan lupakan pesonanya yang begitu menawan. Apalagi saat menggunakan almamater nya. Bahkan sering jadi bahan perbincangan karena, kinerja organisasi MPK yang semakin maju di angkatan sekarang, dengan Nata sang ketua.

Kehidupan nya selalu berputar di lingkaran itu-itu saja. Tidak pernah berubah, mungkin yang berubah hanya sedikit sebagai bumbu-bumbu pemanis hal kecil saja. Masa sekolah nya memang rata, belajar, kumpulan MPK, bikin laporan program kerja, pulang ke rumah, dan di ulang lagi. Paling sedikit hiburan jika dirinya stress dengan semua, menonton film atau series, dengan mengurung diri di kamarnya.

°°°

Less Than Zero [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang