Diantara masa lalu {39}

5.9K 625 134
                                    

   Tak habis-habisnya urusan sebuah organisasi, hingga saat ini merenggut jam istirahat pertama 15 menit milik Nata. Remaja lelaki itu menghela nafasnya sehabis keluar dari ruang guru menemui guru pembimbingnya tadi. Jam istirahat hanya sisa 8 menit. Nata akan pergi ke kantin tapi pasti itu tidak akan tepat. Apalagi kantin yang pastinya antri dan ramai.

   Nata melupakan itu, ia langsung saja akan pergi ke kelas. Toh, dirinya belum begitu lapar karena pagi tadi dirinya sarapan banyak. Namun sebelum ia akan ke kelas, Nata terlebih dahulu membelokkan jalannya masuk ke area toilet untuk membuang air kecil. Masuk kedalam salah satu bilik toilet, membuka resleting celana bahan seragamnya. Bergidik untuk sesaat merasakan sensasi keluarnya cairan dari lubang penisnya.

BRAKKK

   Terdengar pintu bilik toilet yang di gebrak tertutup spontan, dengan suara cengengesan terdengar dari masing-masing dua orang remaja lelaki yang berlari memasuki bilik sana. Nata mengerutkan keningnya heran, namun kembali acuh dan memasukan kembali pusatnya ke dalam celana.

  "Si Bragas ketiban rejeki ye, dapet ketum MPK yang cakep pantat isi lagi ahhh.... "

   Shit, apa maksudnya? Nata dengar ya, siapa yang berani membicarakan nya. Apa katanya pantat isi? Kenapa juga harus mengurusi hubungan dirinya dengan Bragas. Ah Nata lupa, dirinya dan Bragas kan sedang jadi topik hangat anak-anak Ultras. Siap-siap Nata mengepalkan tangannya. Kepalanya mendongak keatas, dan menatap kepulan asap yang muncul dari bilik toilet yang terhalang satu bilik saja. Ck, Nata menggeleng kepalanya tak habis pikir, anak-anak nakal ternyata, merokok di toilet dan membicarakan dirinya dan Bragas. Awas saja keluar nanti Nata akan beri pelajaran.

   "Tapi cantikan Acha cuy, lo gak liat di gazebo belakang? Duduk berdua bincang-bincang makan nasi goreng beuhhh, berasa nostalgia jigana nya... " terdengar sahutan dari orang satunya lagi.

*jigana nya = kayaknya ya

   Apa? Nata tidak salah dengar? Acha? Bragas? Gazebo belakang? Maksudnya? Nata memicingkan kedua matanya geram, memencet tombol flush toilet sana dan segera keluar dengan sedikit kasar membanting pintu bilik toilet sana. Mencuci tangan sebentar, lalu keluar begitu saja dengan langkah yang cepat.

   "Eh anjay ada orang? Di laporin kaga ye kita ketauan ngerokok disini? "

   "Ah hayu ah nggeusan bisi aya guru, ke arurang dititah ka BK, "

*ah ayo udahan takut ada guru, nanti kita disuruh ke BK

   Nata berjalan cepat dengan langkahnya yang sedikit menghentak. Ia akan menuju tempat yang disebut orang-orang tadi. Hanya akan sekedar memastikan, tidak akan apa-apa. Melewati beberapa orang yang menatapnya ramah dan sebagian menatapnya aneh di setiap lorong koridor sekolah, namun begitu Nata tidak akan menghiraukan itu semua. Tujuannya saat ini adalah area belakang sekolah.

   Nata berhenti, berdiri sedikit membungkukkan tubuhnya di balik dinding samping ruang sekretariat OSIS. Menyembulkan sebagian kepalanya dengan mata yang terus menelisik mencari keberadaan orang yang ia cari.

   Dan kena! Matanya menangkap sepasang remaja yang tengah tertawa lepas satu sama lain. Terdengar banyak lelucon yang mereka lontarkan. Dan apa itu? Pacarnya nampak menikmati dan tertawa lepas. Bahkan dengan dirinya saja tidak pernah selepas itu ketika tertawa.

  Apa itu? Bragas memegang sebuah kotak berwarna biru, dan isinya seperti tengah ia makan. Bragas membawa bekal? Atau itu pemberian perempuan itu? Nata menggertak kan giginya geregetan. Mengepalkan tangannya kuat, menahan segala emosi pikirannya.

   Nata menatap tajam ke arah sepasang remaja itu. Alisnya menukik, raut mukanya nampak masam tak suka. Ia menegakkan tubuhnya, menghentakkan kakinya lalu memukul dinding tembok di sebelah nya agak keras. Hingga ia meringis dan menciptakan kemerahan di ruas-ruas jarinya.

Less Than Zero [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang