Night {13}

11.6K 1.1K 49
                                    

"Nataa! Ini temennya!! " teriak Alin dari ruang tamu, lalu mempersilahkan Bragas untuk duduk di kursi sana.

"Siapa sih bun, ah?! " Nata keluar dari kamarnya dengan kaki yang terus menghentak, dan raut muka yang sudah kesal hampir setengah mati.

"Bragas tuh, " Alin melewati Nata, ia berniat akan mengambil minum untuk Bragas ke dapur terlebih dahulu.

Nata hanya menatap sang Bunda yang melewatinya begitu saja. Dan dirinya semakin malas begitu Alin memberitahu siapa yang berkunjung kerumahnya malam-malam seperti ini.

"Ngapain lo kesini? " Nata masih berdiri, menatap tajam Bragas yang duduk santai sambil tersenyum melihat kedatangan Nata.

"Pulang aja deh lo sana!! "

"Lah kok malah di usir temennya, " Alin baru saja datang dengan membawa secangkir teh hangat dan menyimpan nya di atas meja tepat di depan Bragas.

"Makasih tante, " Bragas mengangguk kan kepalanya ke pada Alin.

"Lagian gak ada yang ngundang dia, " Nata mendelik ke arah Bragas.

"Yaudah lah ngobrol aja kalian, bunda mau ngurusin kerjaan dulu, " Alin berbalik dan meninggalkan mereka berdua di sana.

Rumah terasa sepi, kakak perempuan Nata, Tisa tengah shift malam di rumah sakit sedangkan Genta, kakak laki-lakinya Nata untuk malam ini menginap di kost-an nya karena banyak tugas yang harus di kerjakan. Dan dirumahnya hanya ada Nata bersama kedua orangtuanya saja. Jadi Nata sedang melakukan waktunya sendiri di kamar dengan menonton series tanpa ada gangguan dari kakak-kakak nya, makanya ia sangat kesal begitu tahu ada Bragas datang kerumahnya.

Nata duduk di kursi single sana, "lo mau ngapain si?! " ketusnya.

"Ikut nongkrong mau gak? " ucap santai Bragas dan menyeruput nikmat teh hangat yang di sajikan Alin tadi.

"Gue gak suka nongkrong, " singkat Nata menatap kesal ke arah Bragas.

Alis Bragas terangkat sebelah, "sekali-kali harus keluar dari zona nyaman kan? " godanya.

"Gak, " kepala Nata menggeleng cepat.

Jujur semenjak ia sering di ganggu oleh Bragas, kebiasaan nya kebanyakan menjadi berubah. Kebiasaan yang ia tak suka, seperti ikut konvoi suporteran, keluar sampai malam, dipaksa ikut kumpul gak jelas dengan teman-teman gak jelas Bragas.
Itu bukan gaya Nata sekali, ia tidak suka tapi karena di paksa situasi jadi harus bagaimana lagi.

"Yaudah kalo gak mau, gue nginep di sini boleh berarti, " ucap Bragas dan tersenyum penuh kemenangan ke arah Nata.

"GAK YA ANJING!! " mata Nata membulat, mukanya sudah nampak kesal, tentunya ia terkejut dengan ucapan orang aneh di hadapannya ini. Mana mungkin Bragas menginap disini, dekat tidak, kenal juga baru, yang ada hanya risih dan canggung nanti.

"Jadi? " Bragas menaikan sebelah alisnya.

"Yaudah gue ikut sama lo, " tidak tahu lagi, Nata suka berakhir nurut dengan permintaan orang, memang Nata orang yang sangat baik dan rendah hati.

Bragas terkekeh sambil melihat kepergian Nata.

°

°

°

"Di dalem ada Adel kok, " Bragas membuka kan helm yang Nata kenakan. Ia membawa helm cadangan tentunya, dirinya memang sudah niat untuk membawa Nata keluar.

"Tapi ada siapa aja? Banyak motor disini? " tanya Nata pelan. Sebenarnya ia tidak tahu harus bagaimana, yang pasti ia malu dan akan terasa canggung juga.

Less Than Zero [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang