𝟎𝟏. 𝐈 𝐒𝐚𝐰 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐅𝐚𝐜𝐞

15.3K 668 22
                                    

Spam komen yok!

_

■■■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■■

Gelap.

Lembab.

Bau anyir darah dan besi yang menyengat tercium menjadi satu.

Di tempat seperti itulah Anne berada dengan tubuh diikat pada kursi. Selain itu, kedua tangan dan kedua kakinya diikat dengan sangat kuat.

Sekitar 1 jam lebih Anne terus ditanyai tentang hal-hal yang tidak dia mengerti, dan saat ia menjawab dengan jujur, pukulan dan tamparan malah melayang pada tubuh dan wajahnya.

"Masih tidak mau mengakuinya, Nona Ellisa?"

"Mengakulah sekarang juga bahwa kau adalah Ellisa Veronica!! Orang yang telah meretas situs dan mencuri uang kami!!"

"Aku bukan Ellisa... aku Anne, aku Anne..." lirihnya.

Anne yang merasa putus asa, ia berharap dihabisi saat ini juga, daripada disiksa lebih lama lagi.

"Lagi-lagi kau menyangkalnya!!!"

"Akan kau gunakan untuk apa uang hasil curian sebanyak itu, hah??!"

"Ohh, apakah karena kau miskin??!" Rambut Anne ditarik ke samping oleh pria berjas merah. "Jual saja dirimu! Jangan mencuri uang kami!!!" lalu menghempaskan kepalanya sampai Anne terjatuh bersama kursi karena tubuhnya diikat pada kursi dengan tali yang begitu kuat.

"JAWAB! JANGAN MENDADAK MEMBISU!"

Sebuah bentakan dibarengi tendangan pada perut Anne oleh pria berjas merah membuat Anne terbatuk dengan dibarengi darah yang keluar dari mulutnya.

"Enzo, kau keterlaluan. Dia bisa mati jika kau terus menyiksanya."

Pria berjas merah yang dipanggil dengan panggilan Enzo itu berbalik, menatap salah satu pria berjas hitam di belakangnya lalu ia tertawa sarkas. "Keterlaluan??" Enzo bertanya sembari menepuk-nepuk pundak pria berjas hitam yang berbicara tadi.

"Ya Enzo, kita pikir kau keterlaluan, bukti tentang wanita itu adalah pelaku yang meretas dan mencuri uang kita tidak terlalu kuat, bisa saja dia memang benar Anneva Nathalie, bukan Ellisa Veronica yang kita cari. Jadi, jangan dulu menyiksanya terlalu sadis."

"Bodoh!!" Tangan Enzo mengepal sempurna, sangat ingin menghajar pria berjas hitam lainnya yang berbicara tadi lalu ia menghela napas berat. "Apa kalian lupa, semua petunjuk yang kita dapatkan menunjukkan bahwa dia adalah Ellisa Veronica?!"

"Enzo, kau juga melupakan satu hal. Kita tidak memiliki fotonya." Salah satu pria berjas hitam berucap dengan menekankan ucapannya.

"Jika kita salah menangkap orang, Tuan Darkan pasti akan sangat marah besar, kau tahu sendirii—"

(¹) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang