𝟏𝟕. 𝐒𝐚𝐦𝐞 𝐍𝐚𝐦𝐞

4.5K 185 0
                                    

_

■■■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■■

Darkan dan Jeff tengah duduk di dalam mobil polisi, Darkan tampak tenang, sedangkan Jeff sangat panik, ia bingung dengan langkah apa yang akan diambil selanjutnya.

Darkan mengeluarkan ponsel dari saku celananya, para polisi yang duduk di sekitarnya lantas menajamkan tatapan mereka.

Darkan terkekeh. "Saya dan Jeff belum ditentukan sebagai tersangka. Jadi, saya meminta secara baik-baik pada kalian semua, jangan sampai memperlakukan seolah kami adalah pelaku."

Sedari tadi Darkan merasa tak nyaman karena setiap pergerakannya terus diawasi oleh para polisi di sekitarnya, dan para polisi pun tak menanggapi ucapannya barusan.

Darkan menggeleng-gelengkan kepalanya, untungnya ia dapat mengendalikan emosinya dengan baik, lalu ia mengecek ponselnya, dan betapa terkejutnya ia saat melihat pesan yang dikirimkan seseorang!

Isi pesan tersebut dikirim oleh Enzo yang mengatakan bahwa situs kembali diretas dan uang menghilang untuk ketiga kalinya, kali ini sebanyak 430 juta!

Darkan memasukkan ponsel pada saku celananya lalu mengusap wajahnya dengan mata terpejam, ia berpikir uang 430 juta yang dicuri ketiga kali ini cukup kecil baginya, tetapi jika terus menerus dicuri bisa-bisa uangnya habis!

Dan lebih tepatnya bukan uang miliknya, tetapi uang bisnis ilegal milik kakeknya, dan ia diberi kepercayaan untuk mengelola sebagian bisnis tersebut.

***

Dua orang polisi yang tengah berjaga di depan ruang rawat inap yang ditempati oleh Anne, mereka berdua dengan cepat memasuki ruangan setelah perawat yang bernama Ellisa Veronica memberitahu bahwa Anne mendadak ketakutan tanpa sebab.

Setelah bertanya langsung pada Anne, penyebab yang membuatnya takut dan panik, seorang polisi wanita pun terus berusaha menenangkan, sedangkan seorang polisi laki-laki tengah menjelaskan bahwa nama perawat itu kebetulan sama dengan nama yang dicari-cari oleh tiga pelaku yang telah menculiknya.

"A-Anda berkata jujur, Pak?" Anne bertanya dengan kepanikan yang masih menyelimutinya

"Tentu saja. Anda dapat melihat identitas perawat Ellisa di rumah sakit ini. Sebelumnya kami para polisi yang mengetahui perawat yang akan merawat Anda bernama Ellisa Veronica, kami sempat terkejut juga karena nama tersebut sama dengan nama yang dicari-cari oleh para pelaku."

"Ma-maafkan saya pasien Anne, saya benar-benar tidak tahu jika nama yang dicari-cari oleh para penjahat sama dengan nama saya."

Rasa takut berangsur-angsur menghilang setelah Anne mendengar penjelasan langsung dari para polisi, dan perawat Ellisa tampaknya berbicara dengan jujur.

"Tidak apa-apa... tidak perlu meminta maaf." Anne beralih menatap pada kedua polisi di samping sisi kanan dan kirinya. "Bolehkah saya berbicara berdua dengan perawat Ellisa?"

"Tentu saja." Polisi wanita menyahuti sambil tersenyum dengan ramah lalu ia dan polisi laki-laki itu keluar dari ruangan.

"Tidak apa-apa perawat Ellisa, duduklah. Dan... maafkan saya karena langsung menuduh Anda yang tidak-tidak." Anne berucap sambil mengisyaratkan dengan sopan agar perawat itu duduk di kursi samping bangsal seperti sebelumnya.

"Tidak apa-apa, tidak perlu meminta maaf, saya mengerti apa yang Anda alami."

"Sebelumnya saya memang sangat panik, tetapi kali ini saya cukup percaya bahwa Anda bukan Ellisa Veronica yang dicari-cari oleh tiga pria yang telah menculik saya."

"Mari kita berbicara tenang seperti sebelumnya, saya juga merasa nyaman dan sudah lama tidak berbicara seperti tadi, saya akhir-akhir ini sangat sibuk karena tugas." Anne menjelaskan dengan nada bicara setenang mungkin dan ia sangat berharap perawat baik yang merawatnya itu tidak terus merasa bersalah karena dilihat dari raut wajah, dia tampaknya masih terlihat panik dan merasa bersalah.

"Anda keberatan?" Anne bertanya dengan hati dan pikiran yang telah cukup tenang.

"Tentu saja tidak." Perawat Ellisa tersenyum dengan cangung lalu ia dengan sigap membantu Anne saat dia tengah menyamankan posisi duduknya, dan terus meringis, menahan rasa sakit.

"Tentang keluarga Anda... apakah mereka tidak akan datang kemari untuk menjengukmu?" Perawat Ellisa bertanya sambil kembali duduk di kursi, sebelumnya ia telah mendapatkan informasi dari dokter Joya bahwa kedua orang tua Anne tak dapat datang menjeguk anaknya karena sangat sibuk bekerja.

Anne hanya menanggapi dengan senyuman tipis, dan berharap perawat Ellisa benar-benar orang yang baik, saat ini ia semakin krisis kepercayaan.

TBC

JANGAN LUPA VOTENYA!🙇🏻‍♀️🦋





(¹) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang