𝟑𝟎. 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐏𝐚𝐬𝐬𝐚𝐠𝐞

3.5K 169 1
                                    

_

■■■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■■

"KATAKAN PADAKU SIAPA YANG MENYURUHMU KEMARI!!!"

"MASIH TIDAK MAU MENGAKUINYA??!!"

"KAU INGIN NASIBMU BERAKHIR SAMA SEPERTI PARA PENYUSUP YANG DATANG KEMARI BERSAMAMU??!"

Mr. Geo membentak pada seorang pria berjas hitam yang kedua tangannya diikat ke bekalang dan dipaksa bertekuk lutut di hadapannya.

Mr. Geo mengumpat sambil memukul wajah pria itu lalu menginjak kepalanya, ia geram karena pria itu sangat setia pada pemimpinnya, sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.

Memastikan siapa dalang dibalik orang-orang itu tentunya sangat penting.

"Jawab dia!" Mr. Ciso menarik rambut pria itu sampai dia mendongak menatap Mr. Geo. "Apa kalian diperintah oleh Matteo?"

"Bukan..." akhirnya pria itu membuka mulut.

"Katakan pada kami siapa??!" Mr. Ciso membentak sambil memukul wajah pria itu saat Mr. Geo sudah tidak menginjak kepalanya.

Sementara itu, Darkan tidak menatap ke arah mereka, ia benci melihat kekerasan terjadi di depan matanya, ia sendiri pun sangat membenci dirinya saat amarahnya tidak terkendali dan berakhir dengan memukul orang.

"Lebih baik aku mati daripada memberitahu kalian." Desis pria itu dengan tatapan tajamnya.

Mr. Geo menarik rambut pria itu sampai dia mendongak lalu memasukkan pistol ke dalam mulutnya. "Kau masih ingin tetap diam atau memberitahukannya padaku??"

"DORRR!!!"

Karena pria itu tidak menanggapi, Mr. Geo akhirnya melepaskan platuk pistolnya.

Pria itu tergeletak dengan darah yang keluar dari mulutnya.

Darkan memejamkan matanya lalu menghembuskan napasnya secara perlahan, ia sangat tertekan dengan situasi seperti ini.

"Jumlah mereka sangat banyak, dalang di balik para penyusup itu memberi sinyal yang kuat bahwa mereka ingin ada pertumpahan darah yang terjadi." Enzo berucap sambil menatap sekelilingnya, di mana banyak orang tewas akibat tembakan.

"Aku yakin mereka pasti diperintah oleh Matteo." Jeff berucap sambil membersihkan noda darah di pistolnya dengan sapu tangannya.

Mr. Geo menoleh ke arah Darkan, dia tengah diam dengan tatapan kosong, lalu ia menghampirinya. "Darkan." Ia menepuk pundaknya sampai dia menatapnya.

"Jangan pikirkan apa pun tentang mayat-mayat itu, mereka pantas mendapatkannya."

Darkan menggeleng keras. "Mr. Geo, kita harus mengakhiri ini semua, biarkanlah Matteo mengambil alih distribusi narkotika itu. Aku sudah sangat muak, banyak nyawa yang telah kita hilangkan demi berjalannya bisnis ilegal yang kita jalani—"

Tamparan keras melayang di wajah Darkan, Mr. Geo menatap dengan sangat marah. "Sekali lagi kau mengatakan itu, maka aku akan semakin memperluas bisnis ilegal kita."

"Jangan lemah." Mr. Geo menepuk pipi Darkan dengan keras. "Kita hidup untuk uang, bukan untuk peduli pada orang."

"Bereskan semuanya." Mr. Geo memerintah pada anggotanya untuk membuang mayat-mayat itu, lalu ia pergi bersama Mr. Ciso dan Enzo, tetapi Enzo pergi ke arah lain.

Darkan menghela napas secara kasar dan berjalan menuju kamarnya.

"Darkan." Jeff berjalan mengikutinya. "Apa kau akan memberitahu pada mereka bahwa Anne ada di sini?"

"Jangan, Anne akan aku sembunyikan sampai Mr. Geo pergi dari sini."

Darkan mengetuk pintu kamarnya sambil memanggil nama Anne, tetapi pintu tak kunjung dibukakan.

"Apa Anne tidur?" Jeff mengerutkan keningnya sambil ikut membantu mengetuk pintu dan memanggilnya.

Darkan mengeraskan suaranya dan mengetuk pintu tanpa henti, ia panik, mengingat di dalam kamarnya ada lorong rahasia untuk keluar dari mansionnya tanpa melalui gerbang masuk.

"Jeff, apa Anne menemukan lorong rahasia itu??"

Jeff terdiam dengan wajah terkejut, lalu kembali mengetuk pintu dan memanggilnya, tetapi masih belum ada sahutan apa pun.

"Aku akan mengambil kunci candangan pintu ini." Darkan pergi ke suatu tempat, tak lama kemudian ia kembali dengan membawa sebuah kunci, dan membukanya.

Mata mereka langsung tertuju ke arah lemari di kamar Darkan yang satu sisinya terbuka.

"Aku akan mencarinya ke hutan,

"Aku akan mencarinya ke hutan."

Jeff mengangguk. "Dia tidak mungkin berhasil sampai ke kota, apalagi dia tidak menggunakan kendaraan dan tidak tahu jalan pintas ujung hutan itu, dia kemungkinan sekarang tersesat."

Darkan dengan terburu-buru mengambil jaket kulit berwarna hitam dari dalam lemarinya. "Ya, dia pasti sangat ketakutan sekarang." lalu melangkah pergi sambil memakai jaketnya, dia berjalan menuju parkiran kendaraan pribadinya, dan memilih menggunakan motor Harley Davidson, lengkap dengan helm full face berwarna hitam.

TBC

DARKANNNN💍🖤

Jangan lupa vote, follow, dan komennya ya.

Thank you🙇🏻‍♀️💐🦋

(¹) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang