_
■■■
Deru napas seorang wanita yang tubuh dan wajahnya dipenuhi luka terdengar begitu memburu, ia tengah berusaha melangkahkan kakinya dengan mengandalkan bantuan dinding di setiap jalan yang dilaluinya untuk melarikan diri dari tempat mewah yang dipijaknya.
"Pembohong." Wanita itu bergumam dengan air mata beruraian, ia benar-benar menyesal percaya pada pria asing yang mengatakan bahwa dia telah menolongnya, tetapi nyatanya?
Wanita itu Anne, dia melihat pria itu tampak bersekongkol dengan para pria yang semalam menculik dan menyiksanya dengan sadis!
Kini Anne pun berpikir pria yang berkata menolongnya itu sepertinya adalah pemimpin mereka karena terlihat sangat dihormati.
"Ck, di mana wanita itu!"
Napas Anne tercekat, dengan kedua tangannya yang bergemetar ia reflek menutup mulutnya, pandangannya menatap ke sana kemari dengan panik, mencari dari mana suara itu berasal lalu ia memilih untuk bersembunyi di belakang vas bunga besar yang ukurannya berkali-lipat dari ukuran tubuhnya, dan tubuhnya yang dalam posisi berjongkok tidak terlihat.
"Kita harus menemukannya sebelum Tuan Darkan tiba, kakinya bahkan tidak bisa berjalan dengan baik, dia tidak mungkin berhasil keluar dengan cepat."
Tak lama kemudian, terdengar beberapa suara langkah kaki yang mendekat pada vas bunga besar di mana Anne bersembunyi, lalu ia menghembuskan napasnya setelah melihat beberapa pria berjas hitam pergi menjauh melewati vas bunga besar tersebut.
Dan setelah merasa aman karena suara langkah kaki ataupun ucapan dari para pria berjas hitam tadi sudah tidak lagi terdengar, Anne pun berusaha bangkit dan melanjutkan langkahnya, pandangannya menatap ke sana kemari dengan waspada.
Tak lama kemudian, Anne mengerjap, saat melihat tiga tangga di depannya, ia bingung tangga mana yang harus ia lalui, dan ia merasa bangunan rumah ini membuatnya pusing karena begitu luas, seakan tidak berujung.
Tunggu!
Sepertinya ini bukan rumah! Apa ini semacam villa?! Atau mansion??
Anne menggeleng keras, masa bodo dengan hal itu, intinya ia harus berhasil melarikan diri!
Kemudian Anne memutuskan menuruni salah satu dari tiga tangga itu, ia menuruni tangga dengan hati-hati, tangannya mencengkram erat pada pegangan tangga dan sesekali ia meringis, dan ia selalu hampir terjatuh karena seluruh tubuhnya terasa sangat sakit, ia bahkan tidak dapat berdiri dengan baik.
"Hey, percuma melarikan diri."
Anne terperanjat, matanya membelalak setelah melihat seorang pria berjas merah dan seorang wanita di area bawah tangga yang sedang dilaluinya!
"Wow, ekspresi terkejutmu itu lucu sekali, kemarilah." Pria berjas merah melambaikan salah satu tangannya dengan malas, mengisyaratkan agar Anne menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(¹) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞𝐝
Подростковая литература"𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘭𝘶𝘬𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘴𝘦𝘪𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩𝘬...