𝟎𝟓. 𝐈 𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐇𝐚𝐭𝐞 𝐖𝐨𝐦𝐞𝐧

10K 434 2
                                    

_

■■■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■■

"Darkan, apa kau yakin akan membawanya ke rumah sakit umum?"

Darkan terdiam, tak langsung menjawab pertanyaan dari orang kepercayaannya yang tengah menyetir mobilnya.

Sebenarnya Darkan ragu membawa Anne ke rumah sakit umum, apalagi dengan kondisi wanita itu yang memilukan, pihak rumah sakit pasti tidak akan tinggal diam, mereka pasti akan bertanya apa yang terjadi secara detail.

"Aku masih memikirkannya, jadi sesuai ucapanku sebelumnya, lajukanlah mobil dengan kecepatan lambat." Darkan berucap sembari memijat pelipisnya.

"Saranku... jika di kondisi serba salah seperti ini kenapa kau tidak meminta bantuan pada Mr. Geo saja? Dia memiliki banyak kenalan dokter yang pastinya tidak akan mempermasalahkan apa yang dialami wanita itu."

Darkan menggeleng keras. "Kau tahu sendiri, Jeff.  Mr. Geo orang yang seperti apa jika dia tahu kita sedang memiliki masalah serius seperti ini. Dia tidak akan membiarkan wanita itu mendapatkan perawatan medis, pastinya dia akan langsung mengambil jalan singkat dengan cara membunuhnya."

Jeff terdiam lalu mengangguk dan menghela napas berat. "Aku lupa dengan fakta bahwa Mr. Geo adalah orang yang sangat kejam."

Darkan tidak lagi menanggapi ucapan Jeff, ia menatap jalanan melalui kaca jendela mobil sambil memijat pelipisnya, ia merasa sulit mengambil keputusan jika menyangkut nyawa seseorang, apalagi nyawa orang yang tidak bersalah.

Ya, Anne adalah korban, bukan? Dia bukan pelaku peretas situs ataupun pencuri uang.

"Menurutmu mengapa wanita itu melarikan diri? Apa dia telah mengetahui siapa kita sebenarnya?" Pria yang tengah menyetir mobil itu bertanya tanpa ragu—Darkan tidak akan marah dengan pertanyaan yang ditanyakannya karena dia adalah orang kepercayaannya, termasuk sahabatnya sejak kecil yang bernama Joseffen Emmanuel, yang lebih sering dipanggil dengan panggilan Jeff.

"Entahlah, Jeff. Padahal pada awalnya aku berpikir berhasil membuatnya percaya bahwa aku adalah orang yang menolongnya."

"Apa kau sempat mengatakan semacam isyarat tentang siapa kita sebenarnya?"

"Tidak, aku bahkan tidak berpikir ke sana. Anehnya aku malah menanyakan hal konyol padanya."

"Contohnya?"

"Siapa namanya, berapa umurnya, apa hobinya, dia masih single atau tidaknya."

Jeff tidak bisa untuk menahan tawanya, dia tertawa dengan lepas, tetapi dengan segera ia mengendalikannya saat melihat wajah Darkan tampak marah, tidak terima ditertawakan.

"Apa itu sangat lucu?!"

"Tidak, mari kita kembali ke topik." ujar Jeff yang telah berhasil mengendalikan tawanya.

(¹) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang