𝟒𝟗. 𝐒𝐨𝐦𝐞 𝐑𝐮𝐥𝐞𝐬

2.5K 128 9
                                    

_

■■■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■■

Alunan musik jazz favorit Jeff mengalun dengan merdu, menemani perjalanan mereka bertiga menuju tempat acara yang diadakan oleh Mr. Geo.

Jeff yang sambil menyetir sesekali ia bersenandung sambil mengetuk-ngetukkan jari tangannya pada stir mobil, sedangkan Darkan tengah sibuk dengan ipad-nya.

Sementara itu, sejak masuk ke dalam mobil Anne hanya menatap pemandangan melalui jendela mobil tanpa mengatakan apa pun.

Anne menghembuskan napasnya secara perlahan lalu menyandarkan punggungnya, dan pandangannya mendapati layar ipad Darkan yang mana di sana terlihat beberapa nama.

Anne ingat bahwa Darkan adalah seorang dosen, kemungkinannya dia tengah memeriksa dan menilai tugas dari mahasiswa yang diajarnya.

Anne pun langsung teringat dengan kampusnya dan pekerjaan paruh waktunya!

"Aku ingin besok kita kembali ke New York."

Darkan menatap Anne sekilas. "Kita lihat nanti."

Anne berdecak. "Aku sudah lama tidak masuk kampus dan bekerja paruh waktu." Nada bicaranya meninggi, membuat Darkan kembali menatapnya.

"Baiklah."

Anne menaikkan kedua alisnya, ia mengira Darkan akan menolaknya, tetapi dengan mudah setuju. "Jangan berbohong."

Darkan mengangguk. "Waktu cutiku juga sudah hampir habis, aku harus kembali bekerja." ucapnya sambil kembali berkutat dengan ipad-nya.

Anne sedikit memiringkan kepalanya, penasaran dengan apa yang dilakukan Darkan.  

Darkan yang menyadari Anne terus memperhatikan ipad-nya, ia mengerutkan keningnya. "Ada apa?"

Anne dengan cepat menggeleng sambil kembali ke posisi semula, duduk dengan melihat pemandangan melalui jendela di sampingnya.

Darkan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Apa itu lokasinya?" Dari kejauhan Anne dapat melihat suatu gedung yang tampak begitu bersinar, lampu-lampu di sepanjang jalan pun cukup menerangi jalanan yang mereka lalui.

"Apa itu lokasinya?" Dari kejauhan Anne dapat melihat suatu gedung yang tampak begitu bersinar, lampu-lampu di sepanjang jalan pun cukup menerangi jalanan yang mereka lalui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya." Darkan menjawab sambil mematikan ipad-nya.

Jeff melambatkan laju mobilnya saat mereka tiba, dan ia memarkirkan mobil di area parkir khusus keluarga, bukan umum.

Jeff melambatkan laju mobilnya saat mereka tiba, dan ia memarkirkan mobil di area parkir khusus keluarga, bukan umum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeff menghembuskan napas lega sambil meregangkan otot-otot lehernya setelah berhenti menyetir. "Sepertinya kita telat." ucapnya sambil menatap Darkan dan Anne secara bergantian, lalu mereka keluar dari mobil.

"Apa kau gugup?" Darkan mendapati Anne mencengkram kuat tas yang dipegangnya, tatapannya pun terlihat gelisah.

"Tidak."

"Sebelum masuk ada beberapa peraturan yang ingin aku tekankan." Darkan berucap dengan tatapan seriusnya, dan Anne hanya mengangguk, menunggunya melanjutkan ucapannya.

"Jangan lupa aku kekasihmu, beraktinglah dengan baik."

"Kekasih pura-pura, kekasih palsu." Anne menekankan.

Darkan menelan ludahnya dan mengangguk. "Iya sama saja."

"Aku duluan, aku tidak ingin menjadi nyamuk di antara kalian." Jeff tertawa kecil lalu pergi lebih dulu masuk ke pintu utama gedung.

TBC

Jangan lupa vote dan komennya yaa, makasiih ><









(¹) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang