_
■■■
Sepanjang perjalanan menuju ke mansion Anne terus diam, tetapi saat angin berhembus kencang ia selalu refleks mencengkram erat jaket yang dipakai Darkan dan menjauhkan tangannya.Darkan pun hanya diam, sesekali ia menatap ke arah Anne melalui kaca spion motornya.
Tak lama kemudian, mereka tiba di depan semak-semak dan pepohonan rindang yang menuju kamar Darkan melalui lorong rahasia itu.
"Mari." Darkan tidak lupa untuk mengajak Anne berjalan di sampingnya, mereka melangkah masuk ke dalam lorong tersebut.
Darkan menghembuskan napasnya secara kasar setelah mereka berada di kamarnya, lalu ia memperhatikan Anne yang diam dengan tatapan kosong.
"Aku akan pergi ke kamar lain, kau beristirahatlah, dan aku akan membawakan makanan."
Anne menahan tangan Darkan saat dia akan melangkah. "Ada apa?"
"Aku tidak ingin beristirahat, aku ingin kembali ke New York sekarang."
Darkan terdiam sejanak. "Kita akan pulang setelah kau selesai menandatangani perjanjian itu."
"Itu paksaan! Kalian memaksaku! Aku tidak ingin menandatangani perjanjian itu!!" Emosi Anne kembali memuncak, ia tidak sanggup lagi menahan pikirannya yang berkecamuk.
"Aku tidak akan melanggar perjanjian itu, aku pasti akan memasukkan tiga rekan kerjaku itu ke dalam penjara sebelum 8 bulan berlalu."
Anne menatap Darkan dengan putus asa, haruskah ia percaya perkataannya yang terdengar dengan nada serius itu?
Tiba-tiba pintu terbuka, membuat mereka mereka menoleh ke arah pintu.
"Siapa kau?"
Anne lantas menatap Darkan sambil mendekat padanya, ia takut melihat pria yang bertanya padanya, dia tampak tenang, tetapi menatapnya dengan tajam, dan di tangannya membawa sebuah pistol.
"Mari kita bicarakan di luar, dia harus beristirahat." Darkan berjalan ke arah Mr. Geo.
Namun, Mr. Geo melewati Darkan, ia melangkah ke arah Anne. "Siapa kau?"
"Dia adalah wanita yang kupilih."
Anne dengan tatapan terkejutnya menoleh pada Darkan, dan sekarang ia mengerti siapa pria lanjut usia itu, yang kemungkinan besarnya adalah kakeknya Darkan.
"Aku bertanya padanya, bukan padamu." Dia berucap dengan penuh penekanan tanpa mengalihkan pandangannya dari Anne.
"Apa kau bisu?"
"Mr. Geo." Darkan menghampirinya. "Jangan keterlaluan."
"Apa yang kutanyakan itu keterlaluan? Bagaimana menurutmu?" Mr. Geo kembali bertanya pada Anne.
KAMU SEDANG MEMBACA
(¹) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞𝐝
Novela Juvenil"𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘭𝘶𝘬𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘴𝘦𝘪𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩𝘬...