Tidak terasa waktu terus berjalan dan sekarang sudah 1 minggu Rose menyusul sang Mama meninggalkan Papa dan kedua Kakaknya.
Hari hari yang dilalui oleh sosok yang ditinggali olehnya juga berubah.
Jisoo, dia bahkan sudah tidak ke perusahan dan memilih untuk mengurungkan dirinya dikamar. Melamun, hanya itu yang mampu dia lakukan. Ditangannya itu terlihatlah surat peninggalan dari Rose yang diberikan oleh Seulgi kepada.
Untuk Kak Jichu ku yang tersayang,
Gimana kabar Kakak? Kakak pasti baik baik saja bukan? Ah, mungkin saja Kakak lagi berpesta untuk menyambut kepergian aku. Silakan menikmati pestanya ya Kak. Akhirnya, adek Kakak yang tidak berguna ini bisa menunaikan keinginan Kakak. Aku tidak yakin aku bisa bertahan, jadi aku menulis surat ini untuk menyampaikan salam perpisahan aku. Kak Jisoo, tolong maafin aku ya. Maaf karena aku sudah terlahir di dunia ini. Andai bisa, aku juga tidak ingin dilahirkan kedunia ini kalau aku tahu kelahiran aku bukanlah kebahagiaan untuk Kakak sama Kak Jennie.
Kakak pernah bilang kalau Kakak akan pulang setelah aku mati. Jadi, Kakak harus pulang ya. Kasian Papa, dia kesepian dan dia butuh Kak Jisoo sama Kak Jennie. Tenang saja, Kakak tidak akan melihat aku lagi seperti yang Kakak inginkan. Kakak tahu, aku terluka sama kata kata kalian tapi aku sadar kalau aku memang berhak untuk mendapatkannya. Berbahagialah Kak. Aku izin pamit duluan ya. Kakak harus tahu kalau aku akan sentiasa menyayangi Kakak. Selamat tinggal, Kak Jisoo...~Your Roses~
"Sekarang pelangiku sudah pergi" lirih Jisoo memeluk kedua lututnya.
Tidak jauh bedanya dengan sang Kakak, Jennie juga mengurungkan dirinya dikamar. Sudah seminggu dia tidak berangkat ke kampus bahkan dia tidak peduli dengan panggilan dari teman temannya.
Hari harinya hanya dihabiskan dengan menangisi kepergian sang adek. Penyesalan juga terus menghantuinya.
Sama seperti Jisoo, dia juga mendapatkan surat peninggalan dari sang adek.
Untuk Kak JenJen ku yang tersayang,
Gimana kabar Kakak? Apa sekarang Kakak sudah bahagia? Akhirnya ya aku bisa menunaikan keinginan Kakak. Maaf karena terlalu lama untuk menunaikan keinginan Kakak. Kak, nanti pas aku sudah tidak ada, Kakak jangan lupa makan ya. Aku sudah tidak bisa menitipkan makanan buat Kakak lagi. Maafin aku karena dulu Kakak terpaksa memakan masakan yang dimasak oleh aku. Kakak harus sentiasa bahagia ya. Beban Kakak ini sudah pergi dan tidak akan kembali lagi. Jadi sekarang Kak Jennie sama Kak Jisoo sudah bisa kembali kemansion. Papa butuh kalian. Aku benar benar ingin meminta maaf sama Kak Jennie dan Kak Jisoo karena kelahiran aku sudah membuatkan kalian kehilangan Mama. Semua perhatian aku untuk Kak Jen sama Kak Jis itu tulus. Aku sayang sama kalian dan aku sadar aku tidak pantas untuk mendapatkan kasih sayang dari kalian. Kak, aku capek. Aku izin pergi ya. Jaga diri Kakak. Jangan sakit lagi. Sekarang Kakak sudah bisa bahagia karena aku sudah pergi. Selamat tinggal, Kak Jennie...
~Your Rosie~
Jennie memeluk kedua lututnya dengan air mata yang terus mengalir keluar "Tidak ada lagi kehangatan pelukan darimu" gumamnya.
"Hiks Rosie. Ayo kembali sayang. Peluk Kakak. Kakak kedinginan" lanjutnya terisak.
*
Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore dan Junmyeon memilih untuk membawa kedua anaknya ke satu tempat yang tidak jauh dari kota.
"Untuk apa kita kesini?" Tanya Jisoo dengan tatapan kosongnya.
"Kita akan bertemu sama Tante kalian" sahut Junmyeon.
"Untuk apa lagi kita bertemu sama dia?! Gara gara dia, aku sudah menjadi sosok yang jahat sama adek aku sendiri! Gara gara dia, Rosie pergi tinggalin aku!!" Marah Jennie.
"Dia tetap Tante kalian dan dia sudah menerima karmanya. Ayo masuk"
Dengan menahan rasa marahnya, Jisoo dan Jennie menyusul sang Papa yang berjalan memasuki panti jompo.
"Seojin-ah" Seojin menatap sosok yang menghampirinya itu.
"Untuk apa kalian kesini!? Apa kalian senang melihat aku seperti ini?!" Sentaknya marah.
Buat pengetahuan semua, kecelakaan yang menimpa Seojin membuatkan dirinya mengalami kelumpuhan. Dia tidak punya siapa siapa dan akhirnya dia dimasukkan kedalam panti jompo.
"Hiks ini semua pasti karma atas apa yang sudah aku lakukan" isaknya "Jisoo-ya, Jennie-ya, maafin Tante"
"Maaf!? Apa Tante pikir dengan permintaan maaf Tante itu bisa bikin Rose kembali?!" Sahut Jisoo marah.
"Gara gara Tante, aku sama Kak Jisoo membenci Rosie yang tidak bersalah itu! Coba Tante lihat! Sosok yang selama ini Tante jahatin itu malah dengan senang hati mendonorkan hatinya untuk Tante! Kalau bukan gara gara adek aku, Tante pasti sudah mati!!" Lanjut Jennie marah.
Seojin tersentak. Dia tahu kalau dia memang membutuhkan pendonor hati gara gara kecelakaan itu namun dia tidak tahu kalau ternyata ponakan yang sudah dia jahatin itu lah yang mendonorkan hatinya kepadanya "T-tidak mungkin" lirih "Hiks Rose-ah, maafin Tante. Tante menyesal" isaknya memukul dadanya berkali kali.
"Ck, tidak perlu berpura pura lagi! Aku menyesal karena sudah percaya sama Tante!!" Marah Jennie berlalu pergi dari sana.
"Tante tidak pantas untuk mendapatkan hati Rose yang tulus itu!" Lanjut Jisoo yang ikutan menyusul Jennie.
Junmyeon menghela nafasnya dengan kasar "Seojin-ah. Minta maaflah sama Kakak kamu karena kamu sudah menyakiti anaknya" ujarnya sebelum menyusul kedua sang anak.
Cerita baru Chaennie sudah dipublish... Judulnya "Crazy Love" konfliknya SEDIKIT berat si wkwkwkwk tapi santai saja kok:)
Silakan mampir ya🤭
Tekan
👇

KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness ✅
Fanfiction-Apa benar kebahagiaan itu wujud?- "Kelahiran elo adalah beban dihidup gue!" "Dan kematian elo adalah hal yang terindah dihidup gue" "Aku akan terus bersama kamu" Chaennie📌 Chaesoo📌 Chaelisa📌 Fanfiction📌