fifth

1.8K 178 5
                                    

Pukul 7 pagi seluruh dokter dan suster sudah berkumpul atas perintah Aran. Katanya Aran akan menyampaikan informasi penting kepada mereka.

Aran cs sudah ada ditempat tapi masih berbisik-bisik untuk menyampaikan informasi yang didapat.

"Ini gimana anjing, tim kita dicegat dijalan termasuk bapak gua juga belum lagi banyak begal logistik." bisik Aran.

Aran terlihat tidak tenang sekarang. Ya!! Kedua orang tuanya dan anak buahnya sedang menuju lokasi yang ia tuju, tapi sayang dijalan mereka dicegat oleh sekumpulan begal logistik.

Teman-temannya tampak berpikir, karena sebelumnya mereka belum pernah mengalami hal seperti ini.

"Ran, ini udah pada kumpul mending lo buka dulu deh biar itu urusan kita yang mikirin jalan keluarnya." ucap Sisca.

"Gua ga tenang kak, mama sama papa masalahnya dicegat." ucap Aran dengan wajah khawatir.

Sisca mengusap pundak Aran agar sepupunya itu lebih tenang.

"Tenang ya, kita pasti bantu lo kesana dulu gih." Aran mengangguk walaupun hatinya tidak begitu tenang.

Chika sedari tadi memperhatikan wajah Aran yang terlihat tidak baik-baik saja. Ada apa dengan dokter muda itu? batinnya.

"Baik, maaf sebelumnya ada kendala." ucap Aran.

"Saya mendapat laporan bahwa tim kita dan pak Gracio dicegat oleh sekelompok orang tak dikenal, ada kemungkinan mereka begal logistik atau orang-orang yang menginginkan logistik kita untuk ditimbun." jelasnya.

Seluruh dokter tampak terkejut dan berbisik-bisik.

"Semuanya tenang ya. Setelah apel pagi ini kalian langsung pada kegiatan yang sudah ditentukan oleh tim dan saya bersama teman-teman saya yang lain akan menyusul pak Gracio." lanjut Aran.

Chika mengangkat tangannya dengan cepat dan itu membuat Aran beserta orang-orang disana menatapnya penuh tanya.

"Apa akan aman jika dokter Aran dan teman-teman kesana?" tanya Chika.

Aran mengangguk. "Saya pastikan aman."

Sisca sedikit berlari menghampiri Aran yang masih pada posisinya.

"Tutup apelnya, kita langsung berangkat sekarang." bisik Sisca, Aran mengangguk.

"Baik, apel saya tutup silahkan pada kegiatan masing-masing, terimakasih." Aran langsung menghampiri teman-temannya diikuti oleh Chika dibelakangnya.

"Ayo kita otw." ucap Aran.

Bukannya menjawab, teman-temannya malah diam mengkode bahwa dibelakang Aran ada Chika dengan wajah khawatir.

"Aran." panggil Chika, Aran menoleh.

"Chika, kenapa? Ada kendala soal kegiatan sekarang?" Chika menggeleng.

"Aku ikut ya."

Eits, bukan hanya Aran yang kaget ternyata teman-temannya juga kaget dengan pernyataan Chika.

"Ngga ngga, kamu disini aja ya. Aku ga lama kok." ucap Aran.

Keduanya sedikit beradu argumen sampai akhirnya Chika mengalah dan tetap menunggu di lokasi.

"Berasa liat dots dah." bisik Sisca pada Oniel.

"Iya phi bener."

"Hati-hati ya, aku tunggu disini." ucap Chika, Aran tersenyum dan mengangguk.

"Udah pacarannya?" tanya Vito.

"Siapa?" tanya Aran balik.

"Dah dah nanti lagi nanyanya, sekarang kita berangkat kasian om Cio nunggu." ucap Gito.

ZAHRAN [Chikara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang