Rumah Aran sudah penuh dengan teman-temannya dan pacar dari adik-adiknya beserta Chika.
Ashel, Marsha dan Chika sedang sibuk di dapur membantu Shani menyiapkan daging dan bahan lainnya. Sementara Gracio dan Aran cs menyiapkan alat barbeque di taman belakang.
"Geser dikit lagi Vit, Nil." ucap Aran yang menata alat barbeque yang sedang dipindahkan oleh Oniel dan Vito.
"Oke mantap, Git lo siapin yang buat ngebakarnya ya gua mau ngambil korek dulu." Gito mengangguk.
Aran masuk kedalam rumah, ia mengambil korek di dapur kebetulan antara taman belakang dan dapur tidak terlalu jauh.
"Ngambil apa bang?" tanya Shani.
"Ni, ngambil korek ma." jawab Aran.
"Abang, aku minta tolong dong panggilin Aldo sama Zee buat bawa minuman." ucap Ashel.
"Ah lama kalo nyuruh mereka, sini abang aja yang bawain." Aran pun langsung membawa nampan yang sudah penuh dengan gelas kosong.
"Nah nanti yang bawa minumannya si Zee sama Aldo, abang bawa ini doang gapapa kan Cel?" Ashel mengangguk.
"Ada lagi yang harus dibawa ga?" tanya Aran.
"Ada nih, nanti abang balik lagi aja kesini ya." Aran mengangguk.
Ia pun kembali ke taman dan memanggil kedua adiknya.
"Tuh lo pada bawa sirupnya, gua mau bawa daging sama sayuran dulu." Zee dan Aldo mengangguk patuh.
Memang anak-anak Shani dan Gracio itu sangat satset dalam hal pekerjaan, tidak neko-neko dan tentunya penurut.
"Chik, lagi ngapain?" tanya Aran.
"Lagi motong rumput Ran." Aran terkekeh.
"Udah keliatan sama mata ngapain masih nanya sih bang." ucap Marsha. Aran terkekeh geli melihat ekspresi muka Chika yang bete.
"Basa-basi doang Ca, kalo ga ditanya nanti dikira sombong lagi abang."
"Dah sana abang balik lagi ke taman, suruh yang belum kerja ngambil piring kesini." Aran mengangguk.
Aran kembali lagi menuju taman untuk menyimpan daging dan sayuran.
Di dapur sudah hampir selesai, tinggal tersisa piring saja.
"Kak Chika pacaran kah sama bang Aran?" tanya Ashel.
"Kakak sama bang Aran cuman temen kerja Shel, kebetulan kita satu tempat kerja." jawab Chika.
"Kalo satu tempat kerja kenapa cuman kak Chika doang yang bang Aran bawa? Kan temen bang Aran di rs banyak, ya ga Ca?" Marsha mengangguk setuju.
"Padahal bang Aran belum pernah bawa temen cewe kerumah sekalipun itu satu kerjaan." lanjut Marsha.
Chika berpikir sejenak, berarti ia adalah satu-satunya wanita yang diajak oleh Aran kerumahnya?
"Betul kata Marsha, Chika. Aran belum pernah sama sekali ngajak cewe kerumah." ucap Shani.
"Tapi katanya Aran punya mantan ya ma?" Shani mengangguk.
"Mantan Aran itu pernah ketemu mama dua kali itu juga pas di teras rumah sama di acara ultah teman mama." Chika mengangguk.
"Jadi dia belum pernah masuk rumah sama sekali ma?" Shani menggeleng.
"Kamu satu-satunya cewe yang dibawa sama Aran sampe masuk dapur dan taman belakang." Shani terkekeh begitu juga dengan Marsha dan Ashel.
"Bang Aran itu beda sama Zee dan Aldo, kak." Chika menaikkan satu alisnya.
Pembahasan yang menarik. Gumamnya dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRAN [Chikara]
Fiction généraleZahran Abraham Khaulah adalah seorang pengusaha muda yang memiliki banyak perusahaan dan rumah sakit. Yessica Tamara adalah seorang dokter muda yang bekerja disalah satu rumah sakit milik Zahran. Akan ada apakah diantara keduanya? UPDATE SETIAP JUM'...